Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Shalom,
Redaksi mengajak para pengunjung untuk mengirimkan hasil tulisan Anda berwujud artikel, cerita, tip, dan sebagainya.

Caranya mudah, klik saja Kirim Artikel dan ikuti prosedur selanjutnya. Artikel kiriman Anda harus bernafaskan Kristiani. Mohon kesabaran Anda karena hasil tulisan masih menunggu moderasi dari redaksi untuk kemudian ditampilkan di situs e-Artikel.

Redaksi juga mengucapkan terima kasih untuk para pengunjung yang telah bersedia menuangkan hasil tulisannya pada situs kami. Semoga tulisan yang kita buat dapat menjadi berkat bagi sesama.

Tuhan memberkati. 

Baca selengkapnya ... about Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Subscribe to Front page feed

Kristus Sang Raja Damai Mengaruniakan Kedamaian Sejati

KRISTUS SANG RAJA DAMAI
MENGARUNIAKAN KEDAMAIAN SEJATI

Oleh: Samuel T. Gunawan, SE., S.Th (CE)., M.Th


Teolog Protestan Kharismatik, Pendeta dan Gembala di GBAP El Shaddai Palangka Raya; Dosen Filsafat dan Apologetika di STT AIMI, Solo.
(Artikel-artikelnya bisa didapat di facebook : samuelstg09@yahoo.co.id)

Setelah manusia pertama, Adam dan Hawa membuat dosa menjadi aktual untuk pertama kalinya di Taman Eden, sejak saat itu natur dosa telah diwariskan kepada semua manusia (Roma 5:12; 1 Korintus 15:22). Saat ini kita hidup dalam dunia yang telah jatuh dan rentan terhadap kejahatan yang tidak akan terjadi jika manusia tidak memberontak melawan Allah (Roma 8:20-22). Kejahatan natural seperti gempa bumi, tsunami, badai, banjir dan lainnya, dan kejahatan moral seperti penindasan, kekerasan fisik, pembunuhan, pemerkosaan, perang, ketidakadilan, dan lain sebagainya, akan terus terjadi sampai Tuhan mengakhiri kejahatan itu untuk selama-lamanya (Wahyu 21:4). Baca selengkapnya ... about Kristus Sang Raja Damai Mengaruniakan Kedamaian Sejati

Memahami Kesuksesan Menurut Pandangan Alkitab

Khotbah Ibadah Raya GBAP El Shaddai Palangka Raya
Minggu, 17 November 2013

Oleh: Samuel T. Gunawan, SE., S.Th., M.Th

“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya,
dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil” (Mazmur 1:1-3)
Baca selengkapnya ... about Memahami Kesuksesan Menurut Pandangan Alkitab

Penghormatan Jenazah, tradisi atau misi?



Oleh : Yon Maryono

Tak seorangpun yang dapat berkuasa atas hari kematian. Tetapi bagi orang percaya yang telah diakui menjadi keluarga Allah (Bdk. 1 Pet 2:9-10), kematian dalam Kristus seperti jatuh tertidur (fallen asleep,bdk.1 Tim 4:14). Maut sudah diubah kedalam hidup yang kekal (Yoh 5:24; 1 Yoh 3:14). Ketika tubuh manusia mati, tubuh tanpa roh, Pengkhotbah mengatakan, "Debu [tubuhnya] kembali ke tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang benar yang telah memberikannya". Dari jaman ke jaman, pengurusan tubuh tanpa roh, atau yang lazim dikenal jenazah telah dilakukan sebagai penghormatan yang prakteknya berbeda-beda karena pengaruh social budaya maupun tradisi agama. Baca selengkapnya ... about Penghormatan Jenazah, tradisi atau misi?

Visi Rohani dalam Perspektif Alkitab Bagi Para Pemuda Masa Kini

Oleh Samuel T. Gultom, M.Th

 

VISI ROHANI DALAM PERSPEKTIF ALKITAB
BAGI PARA PEMUDA MASA KINI
Samuel T. Gunawan, SE, M.Th

“Where there is no vision, the people perish: but he that keepet the law, happy is he (Dimana tidak ada visi, umat pun binasalah: Tetapi dia yang berpegang pada hukum, berbahagialah dia)” - Amsal 29:18, King James Version -

Baca selengkapnya ... about Visi Rohani dalam Perspektif Alkitab Bagi Para Pemuda Masa Kini

Membangun Dan Mengembangkan Karakter Kristen yang Kuat

Oleh: Samuel T. Gunawan, M.Th

Khotbah Ibadah Raya GBAP El Shaddai Palangka Raya
Minggu, 13 Oktober 2013

MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN
KARAKTER KRISTEN YANG KUAT
Samuel T. Gunawan, SE, M.Th


“Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik” (Matius 7:17-18)

Baca selengkapnya ... about Membangun Dan Mengembangkan Karakter Kristen yang Kuat

Kehidupan Adalah Suatu Penugasan Sementara

Oleh: SMT Gultom

Kehidupan di bumi adalah suatu penugasan sementara. Alkitab penuh dengan metafora yang mengajarkan tentang sifat kehidupan di muka bumi, yaitu bersifat singkat, sementara, dan fana. Kehidupan digambarkan seperti kabut, pelari cepat, nafas, dan segumpal asap. Alkitab berkata,:"Sebab kita anak-anak kemarin ..... hari-hari kita seperti bayang-bayang di bumi" (Ayub 8:9).Untuk memanfaatkan kehidupan kita secara maksimal, anda jangan pernah melupakan 2(dua) kebenaran: Pertama, dibandingkan dengan kekekalan, kehidupan amatlah singkat. Kedua, bumi hanyalah tempat kediaman sementara. Anda tidak akan lama berada disini, jadi jangan terlalu terikat pada bumi. Mintalah agar Tuhan membantu kita melihat kehidupan di bumi sebagaimana Dia melihatnya. Daud berdoa, "TUHAN, tolong aku untuk menyadari betapa singkatnya hidupku di dunia ini. Tolong aku untuk mengetahui bahwa waktu di sini hampir habis"!"(Mazmur 39:4). Baca selengkapnya ... about Kehidupan Adalah Suatu Penugasan Sementara

Pages

Subscribe to Front page feed

Anak

Penulis : Conan

Suatu ketika, tinggallah sebuah keluarga kaya. Keluarga itu, terdiri dari orangtua, dan kedua anak laki-lakinya. Kekayaan mereka sangatlah berlimpah. Lumbung mereka, penuh dengan tumpukan padi dan gandum. Ladang mereka luas, lengkap dengan ratusan hewan ternak. Namun, pada suatu malam, ada pencuri yang datang ke lumbung mereka. Sebagian besar padi yang baru di tuai, lenyap tak berbekas. Tak ada yang tahu siapa pencuri itu. Kejadian itu terus berulang, hingga beberapa malam berikutnya. Akan tetapi, tak ada yang mampu menangkap pencurinya.

Doa

Penulis : Tise

Saya merasa tidak mengerti pada satu masalah yang ada di gereja selama bertahun-tahun selama beberapa waktu - dan itu sangat menarik perhatian saya. Masalah itu ialah : kenapa orang kristen susah sekali berdoa?

Penulis : Rev. Paul Y Chun

Bagaimana kita memelihara pimpinan Roh Kudus? Supaya bisa dipimpin oleh Roh Kudus kita harus menyerahkan apa saja yang menghalangi pimpinan Roh Kudus, juga harus membayar harga untuk hal itu dan mau mengambil keputusan untuk berkorban. Orang yang tidak dipimpin oleh Roh Kudus akan melakukan sesuatu dengan hawa nafsu.

Penulis : Herlianto

Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. (Jeremia 29:7)

Doktrin

Penulis : Mangapul Sagala

Hari ini, 27 Maret 05 saya bersyukur dipercayakan untuk melayani sebuah kebaktian paskah berbentuk KKR di sebuah Gereja megah di ibukota, Jakarta. Sekitar lima ratusan lebih umat bersorak sorai merayakan hari kebangkitan Kristus tsb. Setahun yang lalu, saya juga menikmati keindahan dari peristiwa yang sama, di mana hari raya paskah dirayakan pada dini hari di sebuah gereja yang sangat megah di Singapura, dihadiri oleh sekitar 400 orang jemaat. Ketika pada umumnya masyarakat setempat tertidur lelap, ratusan jemaat tsb dengan gegap gempita mengumandangkan nyanyian-nyanyian kemenangan! Jadi, kemegahan dan keagungan ibadah bukan saja karena kondisi Gerejanya yang sedemikian megah, tetapi juga karena umat yang bersorak sorai menyanyikan Kristus Bangkit, Soraklah, Haleluya!Suasana memang menjadi saling mendukung karena sekitar 40 orang anggota paduan suara, yang mayoritas adalah mahasiwa/i dari universitas terkenal, dgn pakaian seragam putih hitam berdiri di depan jemaat dengan posisi saling berhadapan.

Penulis : Manfred T. Brauch

"Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih daripada itu, supaya kamu bernubuat." 1 Korintus 14:5 Ucapan Paulus dalam 1 Korintus 14:5 dan pembahasan sekitarnya mengenai kehadiran dan fungsi karunia-karunia rohani dalam diri orang-orang beriman telah menimbulkan banyak pertanyaan: Apa kedudukan "bahasa roh" di dalam jemaat? Apakah orang-orang yang telah mendapatkan karunia rohani ini menjadi orang Kristen yang lebih saleh, lebih terbuka terhadap pekerjaan Roh Kudus, dibandingkan mereka yang belum mendapatkannya? Apakah Paulus bermaksud mengatakan bahwa semua orang Kristen harus mendapatkan karunia ini? Atau sebaliknya semua orang harus berpartisipasi dalam pekerjaan nubuat, dan memberikan tempat yang tidak penting untuk "berkata-kata dengan bahasa roh"?

Penulis : John Calvin

Ada sejumlah orang yang menimbulkan kehebohan di dalam gereja berkenaan dengan baptisan anak-anak. Dengan sombong mereka mengatakan bahwa baptisan ini tidak memiliki dasarnya sebagai institusi Allah, tetapi dimasukkan kemudian semata-mata berdasarkan ide manusia. Tentu kita menyetujui bahwa suatu sakramen yang tidak berdiri di atas dasar Firman Tuhan, tidak akan mempunyai kekuatannya. Tetapi bagaimana kalau setelah diperiksa, ternyata tuduhan yang dilontarkan terhadap institusi yang kudus ini hanyalah fitnah yang tidak beralasan. Inilah jawaban kita. Pertama, ajaran yang sudah diterima baik di antara orang-orang saleh ialah pandangan yang tepat mengenai tanda-tanda tidak terletak hanya pada segi lahiriah dari upacara itu, tetapi terutama terletak pada janji dan rahasia-rahasia (kebenaran-kebenaran) rohani yang digambarkan oleh upacara yang diperintahkan oleh Tuhan itu. Alkitab menyatakan bahwa baptisan pertama-tama menunjuk kepada pembersihan dari dosa, yang kita peroleh dari darah Kristus; selanjutnya ialah pematian kedagingan, yang didasarkan pada keikutsertaan kita dalam kematian-Nya yang melaluinya kita dilahirkan kembali untuk memperoleh hidup yang baru dan persekutuan dengan Kristus. Inilah intisari ajaran Alkitab tentang baptisan; yang ada di luar itu hanyalah suatu tanda yang menyatakan kepercayaan kita di hadapan orang-orang.

Keluarga

Penulis : JED-ReVoLuTiA

Aku bersyukur kepada Tuhan yang telah mengasihiku dan memeliharaku. Dia telah memeliharaku secara jasmani dan juga secara rohani. Dia telah memberikan aku sebuah keluarga jasmani yang rela dan tidak malu untuk merawat dan membesarkan seorang anak yang bermasalah sepertiku.

Penulis : Bagus Pramono

2.A. PERAN IBU DALAM RUMAH-TANGGA

Sumber: Gema Sion Ministry

Kesaksian

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca: