Friendship, Persahabatan, Pardonganon

Penulis: Walsinur Silalahi

Arti kata Friendship dan pardonganon (dalam bahasa batak) diatas adalah sama yaitu persahabatan. Persahabatan bisa merupakan sebuah cermin yang didalamnya saya bisa melihat diri sendiri. Saya menghargai kawan-kawan saya karena mereka dapat menerima diriku dengan segala kekurangan-kelebihanku Sayapun menerima mereka dengan kasih yang sama. Saya juga tidak sungkan-sungkan menunjukkan perbuatan mereka yang salah. Ada rasa tanggung jawab tertentu dalam persahabatan. Disinilah kawan berfungsi sebagai cermin. Kadang-kadang kawan-kawan sungkan menunjukkan kelemahan sahabat demi menjaga perasaannya. Hal itu tidak baik dipelihara dalam membangun Friendship.

[block:views=similarterms-block_1]

Saya berkenalan dengan seorang sahabat yang umurnya beda jauh dari saya. Umur saya 54 tahun sedang umur temanku itu 26 tahun. Dengan sikap yang saling menunjukkan kelemahan, saya bisa memperbaiki diri. Nama temanku itu Novianty. Dia sungguh energik dan tegas. Bagi yang belum mengenal sifatnya, bisa cepat-cepat meninggalkannya karena dia paling tidak suka dengan janji yang tidak ditepati. Dia spontan mengeluarkan pendapat bila sesuatu hal tidak berkenan dihatinya, tetapi dia tidak pernah dendam. Marahnya cukup saat itu saja.

Begitu akrabnya persahabatan kami, sehingga dia saya anggap my oldest daughter, dan dia menganggap aku sebagai ayahnya yang selalu memberikan perhatian terhadap kesehatanku. Kami ber-ikrar menjaga persahabatan ini seperti Taz Mahal salah satu keajaiban dunia. Rintangan-rintangan yang mengganggu kelancaran persahabatan, kami singkirkan dengan diskusi terbuka saling open minded. I love her. Dia suka menulis renungan-renungan singkat dalam buletin, demikian juga saya senang menulis tentang pengalaman-pengalaman hidup sebagai cermin bagi orang-orang yang suka membacanya. Kami punya hobby menulis dengan gaya yg berbeda.

Ada dua hal penting dalam persahabatan: Pertama adalah mengenalnya sejak lama, memperhatikannya bertumbuh dan berkembang, sama-sama merasakan sejarah masa lampau. Persahabatan tidak perlu mempunyai persamaan dalam segala hal, tetapi saling mengenal dan sama-sama merasakan banyak hal dalam hidup ini.

Kedua: Suka mengajukan pertanyaan-pertanyaan membangun bersama-sama tentang alam semesta. Saya dan Novianty tidak pernah berkumpul tanpa berbicara mengenai sang pencipta (Tuhan). Hal itu merupakan dasar paling baik bagi persahabatan. Bila ada perbedaan besar tentang Tuhan, maka persahabatan yang mendalam dan menyenangkan tidak mungkin tumbuh. Karena pengertian kami tentang sifat Allah mempengaruhi cara berpikir mengenai diri sendiri dan segala hal yang lain di dunia ini.

Jika seseorang memandang Allah sebagai Hakim yang suka marah dan penuh dendam, orang itu tidak mungkin mau bersahabat erat dengan saya. Kami melihat Tuhan itu dalam Alkitab adalah Allah yang penuh kasih dan suka mengampuni. Ada pengalaman saya yang cukup kontras dalam persahabatan. Waktu itu saya berbeda pendapat tentang penafsiran sebuah drama. Kami saling berteriak mengeluarkan pendapat. Orang-orang yang melihat kami saling ngotot berkata: "putuslah persahabatan mereka." Setengah jam kemudian, kami saling bergandengan tangan dengan akrabnya. Kami menyadari bahwa saya dan dia pasti ada perbedaan.

Persahabatan yang menghancurkan: Bagaimana jika memutuskan persahabatan dirasakan sebagai jalan terbaik? Jikalau persahabatan kita sama sekali tidak bermanfaat, lebih baik kita mundur sementara. Kita tidak perlu memutuskan persahabatan untuk selamanya. Sewaktu saya melibatkan diri dalam komunitas orang-orang yang kreatif, perlahan-lahan saya menyadari bahwa mereka mempunyai gaya hidup yang agak kacau. Saya melihat mereka menjalani kehidupan yang tidak cocok dengan kehidupan saya sebagai seseorang yang berusaha melayani Tuhan. Oleh sebab itu saya menarik diri sebagai pernyataan sikap, tetapi seramah mungkin. Saya sadar bila saya terus terlibat didalamnya, maka ada kemungkinan saya ditarik dalam kehidupan mereka dan tentu akan merusak diri saya.

Persahabatan yang sungguh-sungguh rupanya dimulai pada saat remaja. Pada saat itu kaum muda mulai mengerti prinsip persahabatan dan sanggup mengadakan pilihan. Persahabatan itu dapat berlangsung bila ada kesepakatan tentang suatu topik pembicaraan, mendiskusikan ide-ide. Jika percakapan berkisar pada hal-hal yg tidak karuan, maka saya tidak akan menjadikannya menjadi sahabat tetap. Sangat sulit bersahabat dengan orang yang menganggap dirinya serba tahu, karena itu adalah semacam manipulasi. Kadang keadaan itu tidak jahat, tetapi toh bersifat merusak. Akar manipulasi adalah kesombongan, merasa mempunyai hak untuk mengendalikan orang lain, mengetahui segala sesuatu. Manipulasi bukan dasar bagi suatu persahabatan. Kita semua adalah anak Tuhan yg memiliki gambaran Allah dalam diri kita yang kadang-kadang sangat tersembunyi, merupakan tanda tentang penciptaan yg tidak pernah berhenti. Saya tidak setuju dengan ide bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dan berkata: "Oh, baik, sudah selesai." Ia tidak mengatakan sudah selesai sampai Ia berada di kayu salib. Kita sebagai manusia dipanggil untuk menolong menuju kedatangan kerajaanNya. Jikalau saudara terlalu bergantung pada persahabatan itu, maka saudara cenderung mendewakan persahabatan itu dan saudara akan meminta dari sahabat itu yang seharusnya hanya anda minta dari Tuhan.

Sepanjang hidup, saya mempunyai sahabat-sahabat dari segala usia. Persahabatan jangan seluruhnya tergantung kepada perasaan. Kecewa, jengkel terhadap seseorang janganlah merusak persahabatan. Kita jangan mematikan persahabatan hanya karena tidak semuanya menyenangkan. Kadang-kadang kita sebagai kawan harus menunggu sampai orang lain itu bisa menanggapi kembali. Biarkan persahabatan itu tidur sampai suatu saat bisa berbunga dan mekar kembali (Amsal 17;17,Amsal 22;24).