Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Shalom,
Redaksi mengajak para pengunjung untuk mengirimkan hasil tulisan Anda berwujud artikel, cerita, tip, dan sebagainya.

Caranya mudah, klik saja Kirim Artikel dan ikuti prosedur selanjutnya. Artikel kiriman Anda harus bernafaskan Kristiani. Mohon kesabaran Anda karena hasil tulisan masih menunggu moderasi dari redaksi untuk kemudian ditampilkan di situs e-Artikel.

Redaksi juga mengucapkan terima kasih untuk para pengunjung yang telah bersedia menuangkan hasil tulisannya pada situs kami. Semoga tulisan yang kita buat dapat menjadi berkat bagi sesama.

Tuhan memberkati. 

Baca selengkapnya ... about Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Subscribe to Front page feed

Kehidupan Bersama dalam Keluarga Kristen

Oleh: Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th

"Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. Sebab apa yang Engkau berkati, ya TUHAN, diberkati untuk selama-lamanya." (1 Tawarikh 17:27)

Prolog

Keluarga merupakan lembaga yang fenomenal dan universal. Di dalamnya terdapat anak-anak yang dipersiapkan untuk bertumbuh. Keluarga adalah lembaga masyarakat paling kecil tetapi paling penting.  Tetapi, kata keluarga terlalu banyak dipakai oleh berbagai orang dari berbagai kelompok sehingga menjadi hilang makna yang sesungguhnya. Sebuah film yang berjudul “The Godfather”, Vito Corleone menggambarkan kelompok pembunuh berdarah dingin yang ia pimpin sebagai keluarga. Begitu juga dengan kelompok-kelompok yang lain, entah bertujuan baik atau buruk, menamakan para pengikut mereka sebagai keluarga. Bahkan dibanyak gereja kita sering mendengar atau menyanyikan nyanyian tentang persekutuan umat Allah sebagai “keluarga Allah”. Lalu, apakah dimaksud dengan keluarga itu? Baca selengkapnya ... about Kehidupan Bersama dalam Keluarga Kristen

Allah, Otoritas, dan Kita

Oleh: Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th

"Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering” 1 Samuel 3:1

Pendahuluan

Kecenderungan banyak orang adalah independen, tidak bergantung dan bertanggung jawab kepada siapa pun. Dengan demikian, merasa bebas berbuat sekehendaknya sendiri, tanpa pengayoman dan pengawasan. Inilah awal dari kekacauan dan bencana! Baca selengkapnya ... about Allah, Otoritas, dan Kita

Lebih dari Pemenang

Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th

Khotbah dalam ibadah “Weekend Celebration” El Shaddai Youth Ministry Sabtu, 20 Oktober 2012

“Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita” (Roma 8:37)

Pengantar

Titik awal kita kita menuju kemenangan bukanlah kekalahan, tetapi kemenangan, yaitu Kristus. “Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (1 Korintus 15:57). Sebagai orang Kristen kita tidak berpindah dari dari kekalahan kepada kemenangan atau berpindah dari keraguan kepada iman. Alkitab mengajarkan bahwa berangkat dari kemenagan kepada kemenangan, dari iman kepada iman. Paulus mengatakan “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Baca selengkapnya ... about Lebih dari Pemenang

Pacaran: Cinta Ataukah Nafsu?

Oleh: Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th

*Khotbah dalam ibadah “Weekend Celebration” El Shaddai Youth Ministry Sabtu, 06 Oktober 2012


“Sesudah itu terjadilah yang berikut. Absalom bin Daud mempunyai seorang adik perempuan yang cantik, namanya Tamar; dan Amnon bin Daud jatuh cinta kepadanya” (2 Samuel 13:1)

“Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia. Kemudian timbullah kebencian yang sangat besar pada Amnon terhadap gadis itu, bahkan lebih besar benci yang dirasanya kepada gadis itu dari pada cinta yang dirasanya sebelumnya. Lalu Amnon berkata kepadanya: "Bangunlah, enyahlah!" (2 Samuel 13:14-15) Baca selengkapnya ... about Pacaran: Cinta Ataukah Nafsu?

Pergaulan: Modis Ataukah Etis?

Oleh: Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th

Khotbah dalam ibadah “Weekend Celebration” El Shaddai Youth Ministry Sabtu, 29 September 2012

“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” (1 Korintus 15:33)

Pendahuluan
Manusia adalah mahluk yang dependen, yang bergantung pada yang lain! Pernyataan tersebut berdasarkan alasan: Pertama, manusia adalah mahluk ciptaan yang berpribadi. Sebagai mahluk ciptaan, manusia bergantung pada Tuhan, Sang penciptaNya, bagi keberlagsungan hidupnya; ia tidak bisa berdiri sendiri; hidupnya bergantung pada Allah pencipta. Di dalam Allah manusia hidup, bergerak, dan bernafas (Kejadian 1:26; 2:7; Kisah Para Rasul 17:28). Sebagai mahluk berpribadi, manusia memiliki kemandirian yang relatif (tidak mutlak), dalam pengertian bahwa ia memiliki kemampuan untuk membuat keputusan dan membuat pilihan-pilihannya sendiri. Kedua, manusia adalah mahluk sosial, yang membutuhkan peran orang lain dalam menjalani kehidupannya (Kejadian 2:18-23). Baca selengkapnya ... about Pergaulan: Modis Ataukah Etis?

Jalan Alkitabiah Menuju Berkat

Oleh: Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th *

(Khotbah Minggu Pagi di GBAP El Shaddai Palangka Raya 21 Oktober 2012)

"Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!" (Mazmur 128:1)

Pendahuluan

Alkitab adalah buku panduan utama bagi iman dan praktek hidup Kristen. Alkitab berisi rencana dan kehendak Tuhan bagi hidup kita (Mazmur 1:1-3). Alkitab ibarat peta yang menunjukkan kepada kita jalan yang harus kita lewati hingga sampai ke tujuan. Contoh: Alkitab tidak dapat menyelamatkan kita, tetapi berisi petunjuk supaya kita selamat. Bandingkan dengan perkataan Yesus kepada orang Yahudi di dalam Yohanes5:39-40 “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu”. Baca selengkapnya ... about Jalan Alkitabiah Menuju Berkat

Pages

Subscribe to Front page feed

Anak

Penulis : Mundhi Sabda H. Lesminingtyas

Doa

PENYEMBUHAN BATIN DALAM TIDUR (didoakan sebelum tidur)
Tuhan Yesus Kristus melalui kuasa Roh Kudus hadirlah pada masa laluku sementara aku tidur. Sembuhkanlah segala luka dalam batinku yang pernah kualami, luka karena kurang kasih dari orang tua dan sesama, luka karena pengkhianatan, luka karena penolakan, luka karena karena pelecehan, luka karena penghinaan. Biarlah darahMu Kau jadikan aku utuh kembali. Semua hubungan persaudaraan yang sudah rusak dengan keluargaku maupun dengan saudaraku dan teman-teman, sembuhkanlah ya Tuhan Yesus. Dari segala ketakutan, kecemasan, kegelisahan, keputusasaan, sembuhkanlah aku.

Penulis : Daniel Alamsjah

Biasanya pendoa-pendoa syafaat sering dilupakan oleh orang dalam suatu kegiatan kerohanian, karena perannya dibelakang layar dan sering tugas yang satu ini dilupakan orang, padahal pendoa syafaat memegang andil besar dalam keberhasilan suatu kegerakan atau misi yang akan dijalankan, misalkan dalam suatu penginjilan daerah baru, pendoa syafaat diumpamakan dalam medan perang adalah spion-spion yang diterjunkan kedaerah musuh untuk lebih dahulu menguasai permedanan lawannya, dia menguasai dan menyerang daerah lawan, berada di tengah-tengah musuh, penghubung dengan Panglimanya untuk menguasai daerah musuh dan sekaligus menjadi pendamai.

Penulis : Paul Y.Chun

"...Ketika pendoa syafaat mendoakan sebuah daerah secara rinci, mereka pasti menemukan suatu daerah yang tidak benar dihadapan Allah. Kita perlu bertanya kepada Tuhan didalam doa untuk mengerti bagaimana roh jahat menguasai daerah itu dan bagaimana kuasa roh jahat dihancurkan secara tragis. Tuhan akan memberitahukan cara yang tepat bagaimana kita mendoakan keluarga kita, masyarakat dan gereja di dalam peperangan rohani. Kita tidak dapat menghancurkan kuasa roh jahat dengan suatu doa yang meminta berkat saja. Didalam peperangan rohani, selain mengancurkan kuasa roh jahat, kita perlu berdoa secara rinci supaya kerajaan sorga dinyatakan dikota atau masyarakat. Untuk doa ini kita perlu mengetahui sejarah kota atau daerah itu. Misalnya didalam sejarah didaerah tertentu. Nenek moyangnya bermusuhan satu dengan yang lain atau mempunyai hubungan yang tidak baik. Sesudah masalah daerah diperiksa. Kita perlu tahu apakah ada perjanjian dengan roh jahat didaerah ini. Kita putuskan perjanjian itu dalam nama Yesus. Kita juga mengakui dosa yang dilakukan penduduk di daerah itu dan meminta belas kasihan Tuhan turun diatas daerah itu.

Doktrin

Penulis : Martus A. Maleachi

Kehidupan orang percaya tidak dapat dipisahkan dari penyertaan Tuhan. Kita percaya bahwa segala yang dilakukan hanya dapat terlaksana dengan pertolongan dan pimpinan-Nya. Walaupun demikian, seringkali terjadi dalam kehidupan kita lebih bersandar kepada berkat masa lalu daripada kepada Tuhan. Berkat masa lalu sering kita anggap sebagai simbol dari penyertaan Tuhan. Tidak salah jika kita mengatakan bahwa gedung gereja yang megah, keberhasilan pelayanan, atau berkat materi yang didapatkan adalah bukti penyertaan-Nya. Tetapi alangkah menyedihkan jika segala berkat itu membuat kita lupa kepada Tuhan, Sang Pemberinya. Karena itu relasi pribadi dengan Dia adalah sangat penting, lebih penting dari berkat masa lalu.

Konsep Perjanjian Lama mengartikan Paskah sebagai Hari Pembebasan mereka di dalam perbudakan, dalam Perjanjian Baru juga demikian, Paskah merupakan pembebasan orang-orang percaya dari "perbudakan" dosa dan maut, semestinya manusia itu mati karena dosa; namun kemenagan Tuhan Yesus di atas kayau salib telah membebaskan kita dari kematian itu. Yesus telah menang atas dosa-dosa umat manusia secara universal, artinya setiap orang yang percvaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Peringatan Paskah juga merupakan suatu pesta kemenangan besar Yesus Kristus, sekaligus Kemenangan besar bagi orang-orang percaya. Yesus bukan hanya menang atas kematiaan-Nya saja di dalam Kubur, tetapi sekaligus menang atas dosa manusia. Inilah salah satu dasar Iman Kepercayaan orang Kristen yang tidak boleh dilupakan. Makanya ketika Dokter Lukas mengatakan dalam bagian ini bahwa ";Ia Tidak Ada di sini, Ia Telah Bangkit" (Lukas 24:6), haruslah diyakini bahwa Yesus Kristus benar-benar telah bangkit dari kubur, di gua itu sudah kosong, yang ada hanay kain kafan bekas pembalut mayat Tuhan Yesus. Tidak ada sejengkal-pun alasan yang boleh membatalkan pernyataan ini.

Dunia pernah dihebohkan oleh penemuan dari seorang ahli genetika yang bernama Dr. Ian Wilmut dan koleganya dari Roslin Institute (lihat. Kompas, 28 Februari 1997) yakni apa yang disebut "Domba Clone dari sel Kambing". Dari hasil pencobaan yang dilakukan terhadap domba ternyata positip, Juli 1996 telah lahir seekor domba hasil proses laboratorium yang diberi nama Dolly. Domba yang satu bisa digandakan menjadi seratus atau seribu ekor yang persis sama.

Keluarga

Penulis : Pdt. Paul Gunadi, Ph.D.

Peran ayah dalam pendidikan, dalam bahasa Inggris, ialah "to father". Di dalam bahasa Inggris terdapat tiga istilah yang berhubungan dengan tugas mendidik anak, yaitu "mothering", "fathering", dan "parenting". Meskipun semuanya membicarakan tentang tugas mendidik anak, namun ada keunikan masing-masing dalam konteks sumbangsih ayah dan ibu dalam mendidik anak. Salah satu tugas ayah kristiani ialah:

"tidak ada satupun dari firmanNya itu yang dibiarkanNya gugur. Maka tahulah seluruh Israel,bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan" [I Samuel 3:19-20].

Penulis : Pdt. Dr. Paul Gunadi

Dulu saya berpikir bahwa saya mempunyai sekurang-kurangnya 18 tahun untuk membagi hidup bersama dengan anak-anak kami. Sekarang baru saya menyadari bahwa sesungguhnya saya hanya memiliki 12 tahun.

Kesaksian

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca: