Kitab Suci Torat dan Injil

Penulis : Herlianto

Kitab Suci Torat dan Injil atau Kitab Suci 2000 (sebut saja KS2000) diterbitkan oleh Eliezer (Suradi) ben Abraham dengan organisasi Bet Yesua Hamasiah. KS2000 adalah puncak dari seri 5 traktat (yang kemudian disatukan) berjudul Siapakah Yang Bernama Allah Itu? (sebut saja SYBAI), yang diterbitkan sebelumnya yang pada prinsipnya beranggapan bahwa nama Yahweh dan Eloim tidak boleh diubah dan diterjemahkan, dan penggunaan nama Allah yang dianggap nama dewa-berhala Arab itu sebagai penghujatan.

[block:views=similarterms-block_1]

KS2000 nyaris menjiplak seluruh terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia - Terjemahan Baru (LAI-TB), dengan perubahan kecil yaitu dihilangkannya judul-judul perikop dan beberapa nama diganti dalam bahasa Ibrani terutama nama Allah diganti Eloim dan sebagian nama Tuhan diganti dengan Yahwe , dan Yesus Kristus diganti Yesua Hamasiah. Dari awal sudah terlihat kesalahan, dimana ALKITAB (LAI-TB) yang mencakup Perjanjian Lama dan Baru , dalam KS2000 ditulis dalam sampulnya sebagai Kitab Suci Torat dan Injil padahal isinya mencakup PL & PB. Seperti diketahui PL dalam bahasa Ibraninya disebut Tanakh artinya Torat, Nebiim (kitab nabi-nabi) dan Khetubim (tulisan sastra) ini disebutnya Torat saja, dan PB yang mencakup Injil, Kisah Para Rasul, Surat-Surat, dan Wahyu, dalam KS2000 disebutnya Injil saja. Bagaimana sikap kita menghadapi versi Alkitab ini? Secara Etis , terlihat KS2000 tidak memiliki tata-krama penulisan karena tidak meminta izin kepada LAI dalam menggunakan hak-cipta penerjemahan tersebut, bahkan terjemahan LAI yang melibatkan dana mahal dan begitu banyak ahli teologia dan bahasa itu, begitu saja dibajak tanpa menyebut sumber dasar terjemahan (LAI-TB) yang digunakan, bahkan hasil bajakan itu diaku seakan-akan penulisnya adalah Eliezer ben Abraham dan organisasi kelompoknya Bet Yesua Hamasiah sebagai penerbitnya. Sungguh disayangkan bahwa kelompok yang ingin menguduskan YHWH telah melakukan perbuatan yang memalukan YHWH. Tiadanya etika dalam membajak karya terjemahan LAI jelas menyiratkan motivasi apa yang berada dibalik terjemahan itu yang kelihatannya dijiwai fanatisme Yudaisme yang jelas berpotensi untuk memecah belah kekristenan di Indonesia. Secara Teologis dapat dilihat banyak hal yang tidak tepat dan menunjukkan bahwa fanatisme nama Yahwe dan Eloim membuat kelompok Nasrani ini tidak sadar akan keterbatasan pengertiannya mengenai latar belakang sejarah, budaya, bahasa, maupun teologia Alkitab, sehingga menghasilkan versi Kitab Suci 2000 yang jauh lebih menunjukkan kesalahan-kesalahan penerjemahan yang lebih fatal daripada terjemahan LAI yang ingin digantinya yang dianggap sebagai tidak benar. Ada dua kesalahan fatal dalam KS2000: (1) KS2000 mengabaikan perbedaan antara El, Elohim dan Eloah, semuanya ditulis Eloim , padahal kita tahu bahwa sekalipun ada kesamaannya dan disana sini dipertukarkan, ketiganya memiliki perbedaan; (2) KS2000 menganggap hanya Yahweh yang merupakan nama diri, sedang Elohim diartikan sebutan/gelar. Akibatnya bila nama diri El diterjemahkan Eloim berarti dua kesalahan terjadi, yaitu nama diri Tuhan El diartikan sebagai sebutan dan El dianggap identik dengan Elohim. Anggapan bahwa Eloim adalah gelar menunjukkan adanya kekurang pengertian akan sejarah bahasa Ibrani. KS2000 mengganti semua nama El dalam PL yang berarti nama diri yang sejajar dengan Yahweh dengan nama Eloim yang hanya diartikan sebutan/gelar sesembahan Yahudi saja. Contoh berikut menggambarkan nama diri El (yang definitif) yang dikaburkan sekedar diartikan sebutan/gelar saja (yang dikurung adalah bahasa aslinya dalam bahasa Ibrani): "Akulah Eloim (El) yang di Betel (Bet El) itu" (KS2000, Kej.31:13) "Eloim (Elohim) Israel ialah Eloim (El)." (KS2000, Kej.33:20) Pada kedua ayat di atas jelas El adalah nama diri yang tinggal di Bet El , ini dilemahkan hanya sekedar Eloim yang diartikan sebutan/gelar sesembahan saja. Demikian juga Elohim yang artinya sebagai nama diri yang disejajarkan dengan Yahweh dan El, juga dikaburkan menjadi Eloim yang diartikan sebutan/gelar saja: "Aku, YAHWE (Yahweh). Eloim(Elohim)mu, adalah Eloim (El) yang cemburu ..." (KS2000, Ulg.5:9). "Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus: Beginilah firman Tuhan (Adonai) Yahwe (Yahweh): Karena engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: Aku adalah Eloim (El)! Aku duduk di takhta Eloim (Elohim) di tengah-tengah lautan. Padahal engkau adalah manusia, bukanlah Eloim (El), walau hatimu menempatkan diri sama dengan Eloim (Elohim)." (KS2000, Yeh.28:2). El yang adalah nama diri yang cemburuan (Ulg.5:9) telah dikaburkan sekedar gelar saja. Demikian juga pernyataan Yahweh bahwa aku adalah El (yang disejajarkan dengan Yahweh, Yeh.28:2) di sini ditulis sekedar sebagai Eloim yang diartikan gelar . Hal yang sama dapat dilihat pada ayat-ayat berikut: "Eloim (Elohim) berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah, pergilah ke Betel (Bet El), tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Eloim (El), yang telah menampakkan diri kepadamu." (KS2000, Kej.35:1,3) "Akulah Eloim (El), Eloim (Elohim) ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana." (KS2000, Kej.46:3) "Lalu berserulah Mose kepada YAHWE (Yahweh): "Ya Eloim (El), sembuhkanlah kiranya dia." (KS2000, Bil.12:13). Kej.35:1,3 jelas menyebut Mezbah bagi El yang adalah nama diri tetapi dikaburkan dengan Eloim yang diartikan gelar, demikian juga Kej.46:3, pengakuan nama diri Akulah El telah dikaburkan menjadi sekedar Akulah Eloim yang diartikan gelar. Seruan Musa pada nama diri El dalam Bil.12:13 juga kabur menjadi ditujukan pada Eloim yang diartikan gelar. Contoh berikut menunjuk jelas bahwa El adalah nama diri , bahkan dalam kaitan pengertian ke esa an, dan ini juga diganti Eloim yang dimengerti sebagai sebutan/gelar saja. "Jadi dengan siapa kamu hendak samakan Eloim (El), dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia? (KS2000, Yes.40:18) "Kamu inilah saksi-saksiKu," demikianlah firman YAHWE (Yahweh), "dan hambaKu yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepadaKu dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Eloim (El) dibentuk, dan sesudah Aku tidak ada lagi. Aku, Akulah YAHWE (Yahweh) dan tidak ada juruselamat selain daripadaKu. Akulah yang memberi-tahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksiKu," demikianlah firman YAHWE (Yahweh), "dan Akulah Eloim (El)." (KS2000, Yes.43:10-12) "Beginilah firman YAHWE (Yahweh): "Hasil tanah dari Mesir dan segala laba Etiopia dan orang-orang Syeba, orang-orang yang tinggi perawakannya, akan pindah kepadamu dan menjadi kepunyaanmu, mereka akan berjalan di belakangmu dan dirantai; mereka akan sujud kepadamu dan akan membujuk engkau, katanya: Hanya di tengah-tengahmu ada Eloim (El), dan tidak ada yang lain; di samping Dia tidak ada Eloim (Elohim)." (KS2000, Yes.45:14). Dari beberapa contoh di atas kita dapat melihat bahwa usaha yang ingin memurnikan bahasa Ibrani dalam KS2000 pada kenyataannya justru mengganti kata El dengan kata Eloim bahkan yang fatal nama diri El disebut sebagai nama sebutan/gelar Eloim . Kesalahan yang sama juga terjadi dalam penggantian dalam Perjanjian Baru dimana kata Allah yang berasal dari kata Theos yang dalam konteks Septuaginta bisa berarti El/Elohim/Eloah yang bisa merupakan nama diri mau-pun sebutan/gelar yang perlu dilihat dari konteksnya, juga diterjemahkan (karena bahasa aslinya Yunani) secara borongan dengan kata Eloim yang diartikan sebagai sebutan/gelar saja. Contoh lain adalah sebutan Rumah Allah yang dalam konteks Perjanjian Lama menunjuk pada Bait El (Rumah El ) dalam KS2000 diterjemahkan menjadi Bet Eloim (KS2000, Mar.11:15-16). Tentu artinya menjadi lemah bila nama Bait El yang adalah RumahKu (Mar.11:17) yang menunjuk nama diri Tuhan sekarang diganti menjadi sekedar Rumah milik gelar sesembahan saja. Yang menarik untuk diamati adalah bahwa kalau kata Theos dalam bahasa asli Yunaninya bila dimengerti dalam konteks Septuaginta bisa berarti Yahweh (TUHAN) atau Adonai (Tuhan/Tuan) tergantung pengertian konteksnya, maka dalam KS2000 sebagian diterjemahkan sebagai YAHWE, dan penggantian itu mengikuti contoh Alkitab terjemahan Saksi-Saksi Yehuwa yang disebut Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru (NW, Apendiks 2,h.413) dengan beberapa perkecualian. Dari 237 nama Tuhan dalam PB yang diganti dengan nama Yehuwa oleh Saksi Yehuwa (NW), sekitar 60%nya diikuti KS2000 dengan menggantinya dengan nama Yahwe dan sisanya tetap disebut Tuhan yang dalam konteks pandangan KS2000 diartikan sebagai Adonai. Maka, dengan anggapan bahwa sebagian saja dari yang sisanya 40% itu tentunya dimaksudkan sebagai Yahweh , berarti KS2000 telah mengubah sebagian dari yang 40% itu yang seharusnya Yahwe diterjemahkan dengan Tuhan , sesuatu yang dikritiknya. KS2000 tidak mengerti bahwa bahasa asli Perjanjian Baru bukan Ibrani tetapi Yunani , dan disekitar hidup Yesus yang berlaku adalah bahasa percakapan Yunani dan Aram. Beberapa contoh ayat yang menunjuk pada nama diri Tuhan (dalam LAI-TB) yang berarti Yahweh ternyata diganti Tuhan , jadi diterjemahkan juga: "Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah (KS2000: Eloim). Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepadaKu." (LAI, Yoh.6:45). Dalam ayat ini, LAI menterjemahkan kata Allah itu sesuai bahasa asli Yunaninya yang ditulis Theos , dan KS2000 menggunakan kata Eloim , padahal Yes.45:13 yang dikutip dari PL, Ibraninya adalah Yahweh , jadi KS2000 juga mengganti kata Yahweh. Contoh lebih mencolok adalah ayat berikut: "Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan (KS2000: Eloim) telah menunjukkan rahmatNya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia." (LAI-TB, Luk.1:58). Disini LAI menterjemahkan kata Tuhan dari bahasa aslinya Kurios yang bisa berarti Yahweh atau Adonai dalam kacamata Septuaginta, dan sekalipun bahasa asli Yunaninya secara eksplisit tidak menyebut artinya sebagai Yahweh, dari konteks ayat itu dapat diraba bahwa artinya adalah nama diri Yahweh . Tetapi, KS2000 menterjemahkannya sebagai Eloim . Tiga kesalahan fatal telah dilakukan KS2000 pada 2 ayat itu: (1) Kurios (Tuhan) diterjemahkan sebagai Eloim ; (2) Kurios (Tuhan) yang dalam konteks ini menunjukkan nama diri dianggap sebutan/gelar saja; dan (3) Kurios (Tuhan) yang justru maksudnya nama diri Yahweh ternyata diterjemahkan sebagai sebutan/gelar Eloim . Ini menunjukkan bahwa maksud memperbaiki yang salah, namun karena yang diperbaiki ternyata benar, maka perbaikannyalah sekarang yang salah. Contoh lain dimana nama diri Yahweh , diterjemahkan sebagai Tuhan dapat dilihat pada ayat berikut: "Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku." (KS2000, Luk.4:18). Disini LAI menterjemahkan Tuhan dari bahasa Yunani Kurios yang dalam konteks PL yang dibaca menunjuk pada Yahweh (Yes.61:1) tetapi disebut KS2000 sebagai Tuhan juga. Jadi, KS2000 juga menterjemahkan nama Yahweh menjadi Tuhan , sesuatu yang diharamkannya! Contoh lain: "Bukankah telah dikatakan Musa (KS2000: Mose): Tuhan Allah (KS2000: Eloim) akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu." (LAI-TB, Kis.3:22, yang dikurung versi KS2000). Di sini LAI menterjemahkan Tuhan Allah sesuai bahasa asli Yunaninya yang berbunyi Kurios Theos , yang dalam kacamata ayat aslinya dalam PL berarti Yahweh Elohim (Ulg. 18:15), tetapi KS2000 menterjemahkan sebagai Tuhan Eloim : Penterjemahan Alkitab memang bukan monopoli LAI, dan setiap orang berhak merevisinya sesuai yang benar, tetapi bila seseorang mengambil naskah LAI kemudian mengganti beberapa kata yang malah tidak benar, tentu ini memutar balikkan kebenaran. Apalagi kita tahu bahwa terjemahan Alkitab LAI dikerjakan oleh puluhan ahli teologia/bahasa yang mewakili mayoritas gereja, yaitu Protestan, Katolik, Pentakosta, Baptis dan Advent, maka adalah ceroboh bila satu orang yang tidak belajar teologia formal begitu saja mau menggantikan kerja tim para-ahli itu, dan menganggap karya mereka sebagai penghujatan. Apalagi, kita ketahui bahwa faktanya, sejak hari Pentakosta (Kis.2:11) dimana Roh Kudus mendorong para Rasul dalam penterjemahkan, dan jauh sebelum masa jahiliah dan Islam, orang Kristen Arab dan Yahudi sudah menyebut Allah , dan saat ini ada 4 versi Alkitab bahasa Arab yang semuanya menggunakan nama Allah. Nama ini adalah transliterasi nama El ke bahasa Arab sama halnya Alloho ke bahasa Aram-Siria.