Kemenangan Orang Percaya
Konsep Perjanjian Lama mengartikan Paskah sebagai Hari Pembebasan mereka di dalam perbudakan, dalam Perjanjian Baru juga demikian, Paskah merupakan pembebasan orang-orang percaya dari "perbudakan" dosa dan maut, semestinya manusia itu mati karena dosa; namun kemenagan Tuhan Yesus di atas kayau salib telah membebaskan kita dari kematian itu. Yesus telah menang atas dosa-dosa umat manusia secara universal, artinya setiap orang yang percvaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Peringatan Paskah juga merupakan suatu pesta kemenangan besar Yesus Kristus, sekaligus Kemenangan besar bagi orang-orang percaya. Yesus bukan hanya menang atas kematiaan-Nya saja di dalam Kubur, tetapi sekaligus menang atas dosa manusia. Inilah salah satu dasar Iman Kepercayaan orang Kristen yang tidak boleh dilupakan. Makanya ketika Dokter Lukas mengatakan dalam bagian ini bahwa ";Ia Tidak Ada di sini, Ia Telah Bangkit" (Lukas 24:6), haruslah diyakini bahwa Yesus Kristus benar-benar telah bangkit dari kubur, di gua itu sudah kosong, yang ada hanay kain kafan bekas pembalut mayat Tuhan Yesus. Tidak ada sejengkal-pun alasan yang boleh membatalkan pernyataan ini.
Di dalam Teologia Apologetika, Yesus diyakini sebagai Anak Allah, kokoh atau hancurnya konsep ini sangat tergantung dan erat hubungannya dengan Kebangkitan Yesus Kristus. Kalau kita perhatikan 1 Korintus 15 :7 di sini rasul Paulus mengatakan “Jika Kristus tidak dibangkitkan maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu” Karena itu, Kebangkitan patutlah dianggap sebuah bukti tentang Pribadi Kristus yang Ilahi, Kemesiasan-Nya dan Kuasa-Nya menyelamatkan manusia dari dosa. Tanpa Kebangktan, itu berarti Yesus yang kita sembah adalah Yesus yang tidak bedanya dengan para tokoh-tokoh agama. Kebangkitan-Nya sekaligus membuktikan Ia Hidup.
"Kemenangan Orang Percaya" demikianlah judul tulisan ini. Tentu ada orang yang bertanya, apa sih bukti kemenangan itu, bukankah Yeus disalibkan di bukit Golgota? Ada orang berpendapat bahwa kubur Yesus yang kosong belum tentu merupakan indikasi Yesus bangkit, barangkali Yesus melarikan diri sebab Dia hanya semaput (pinsan), sekarang sudah siuman lalau pergi melarikan diri?. Atau, karena kepiawaian Yesus, maka Ia telah mengelabui orang-orang yang telah menyalibkan Dia, sesungguhnya yang disalibkan itu orang lain? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang seringkali muncul dalam benak orang-orang yang tidak percaya akan Kebangkitan bukan? Hal ini bisa kita maklumi, sebab kejadian Kebangkitan Yesus Kristus telah berlalu dua ribu tahun lebih, dan mereka yang tidak senang akan hal ini pasti punya banyak alasan dan cerita untuk menghancurkan Kebanaran ini. Jangankan orang-orang modern sekarang ini banyak yang tidak percaya, orang-orang yang hidup pada jaman Yesus-pun ada yang tidak percaya akan Kebangkitan ini. Salah satunya justru orang yang paling dekat dengan Yesus yakni murid-Nya yang bernama Tomas. Demikian kata Tomas, "Sebelum aku sendiri memasukkan jari tangan ke dalam telapak tangan bekas paku Tuhan Yesus dan memasukkan tanganku ke dalam perut bekas tusukan tombak, aku tidak percaya Yesus sudah bangkit" (lihat Yohanes 20:25) Sehubungan dengan Kemenangan orang Percaya ini, saya mencatat tiga hal yang akan kita soroti lebih mendetail.
I. Kemenangan Orang Percaya, buktinya Batu Besar Penutup Kubur Terguling
Di dalam Injil Matius 28 :2 tercatat " Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya" Sedangkan Markus mencatat, setelah lewat Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki mayat Yesus. Di tengah perjalanan, mereka bertanya siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita? Mereka sadar, bahwa ada yang kurang dari antara mereka yakni tidak membawa teman-teman pria. Sebab sesungguhnya batu penutup pintu kubur itu cukup berat untuk di geser. Namun apa boleh buat, saat ini sudah hampir tiba di Kubur. Satu hal yang sangat mengagetkan mereka semua adalah, ternyata batu besar dan berat itu sudah terguling dan kubur dalam keadaan terbuka. Ini berarti ada sesuatu sedang rterjadi di dalam Kubur itu.
Kebangkitan Tuhan Yesus merupakan peristiwa yang penting dan dahsyat. Begitu kuat-Nya kuasa Kebangkitan itu telah mendorong dan menggeser batu penutup kubur sekaligus menghancurkan penghalang itu dan membuat terobosan baru. Bagaimana dengan kita semua? Sesungguhnya apa yang menjadi penghalang kita dalam hidup ini supaya bisa menaruh kepercayaan seratus persen kepada Tuhan? Apa yang senantiasa menjadi penghalang, membnuat kita tidak setia kepada Tuhan. Sanggupkah kita menggulingkan batu penghalang hidup kita ini?
Pernah suatu hari dalam percakapan dengan salah seorang jemaat gereja, saya begitu kaget sebab saya menemukan ada jemaat yang sudah puluihan tahun berbakti di gereja tetapi dia belum dibaptis. Danm tatkala kita coba bertanya alasannya, terlalu banyak yang beralasa bahwa " orang tua kami masih hidup". Kita lihat bahwa jawabannya itu tidak sejalan dengan pertanyaannya bukan? Namun setelah saya coba selidiki latar belakangnya, ternyata memang orang tuanya belum percaya, sehingga apabila orang tuanya masih hidup, pastilah mereka marah sekali kalau anak-anaknya percaya Yesus, sebab apabila mereka sebagai orang tua meninggal, tidak ada yang menyembayangi. Tetapi kalau dipikirkan kembali, bukankah dia sebagai anak juga sangat "kejam", rela kalau orang tuanya meninggal tanpa Tuhan Yesus. Apalagi kalau orang tuanmya mengetahui akan Kebenaran ini, tentu mereka akan "sakit hati" pada anak-anaknya. Bukankah bagi jemaat tersebut. Orang tunya sebagai "batu besar penghalang" , yang harus segera digeser. Yang harus segera diubah konsepnya, sehingga yang tadinya penghalang dengan kekuatan Tuhan telah menjadi pendukung.
II. Kemenangan Orang Percaya, buktinya: Yesus tidak ada di dalam Kubur lagi
Lukas mencatat dalam bacaan tadi, "Pagi-pagi benar mereka, dalam hal ini para wanita itu yakni Maria Magdalena, Yohana, Maria ibu Yakobus dan Salome dan wanita-wanita lainnya berangkat menuju ke kubur. Kenyataan yang mereka hadapi adalah, Batu Penutup Kubur itu telah tergeser dari tempatnya; dan satu hal yang paling penting lagi mayat Yesus sudah tidak ada di dalam. Bagi murid-murid Yesus yang saat itu penuh ketakutan, barangkali mendapat sedikit penjelasannya saja, mereka sudah bisa mengerti dan menerima dan percaya peristiwa Kebangkitan itu. Sebab memang Yesus pernah menceritakan kepada mereka kronologisnya.
Namun fakta yang terjadi di lapangan beda, Tomas yang seringkali disebut Didimus itu masih ragu akan hal ini. Seorang ahli Teologia dari Amerika John F Walvoord menjelaskan perdebatan serta keraguan dan kecurigaan ini sebagai berikut :
Ada orang yang mengatakan bahwa murid-murid Yesus itu sesungguhnya telah datang ke kubur yang salah, sehingga wajar kalau tidak menemukan Yesus di sana. Apakah ini benar, bagaimana penjelasannya? "Kira-kira tigapuluhan tahun yang lalu, saya masih ingat cerita dari nenek saya mengenai kuburan orang-tuanya. Beliau mengatakan bahwa, kubur orang-tuanya hampir tidak ditemukan, karena tanda berupa patokannya hilang. Jadi ada kemungkinan pergi ke kubur yang salah. Di jaman sekarang ini, kuburan sudah di tata rapi, bahkan ada alamat dan nama bloknya. Misalnya di Jawa-Timur saja kuburan di Gunung Gansir atau Sentong Lawang sudah ada namanya, Blok A, Villa Masa Depan Sejahtera" atau entah nama apa lagi, sehingga orang-orang lebih gampang menemukannya. Namun, apakah benar murid-murid itu salah? Jawabannya tidak, sebab malaikat-malaikat ada di kubur itu, tidak mungkin malaikat berada pada kubur yang keliru bukan. Selain itu di sana juga ada para serdadu, jadi tidak mungkin mereka menjaga kubur orang lain, apa kepentingannya dengan kubur orang lain, sudah pasti itu kubur Yesus, walaupun pada waktu itu tidak diberi nomor Blok dan nama Villa.
Sementara itu ada lagi yang mengatakan bahwa para serdadu itu sendirilah yang telah mengarang cerita untuk meyakinkan orang banyak bahwa mayat Yesus benar-benar telah dicuri oleh seseorang tatkala mereka sedang tidur. Apabila kasus ini benar-benar terjadi, maka para serdadu itu pasti akan dihukum mati; sebab mereka yang diberi tanggung-jawab untuk menjaga tetapi kenyataannya mereka tidur. Sebaliknya menurut catatan Injil Matius, mereka itu disuap dengan uang untuk menyebarkan cerita bohong itu. Hal ini jelas merupakan suatu usaha untuk menutupi fakta kebenaran dengan mengandalkan uang. Tentunya para serdadu itu akan dijamain keselamatannya ats hukuman yang berlaku pada waktu itu.
Kurangnya bukti untuk mengadakan klaim bagi orang-orang yang berusaha menggugat kebangkitan-Nya membuat kita menerima catatan tentang Kebangkitan itu. Jikalau Kebangkitan itu tidak ajaib dan begitu penting sehingga menjadi dasar yang kokoh bagi seluruh iman Kristen, maka tentulah Kebangkitanm itu tidak pernah dipersoalkan. Sekali lagi murid-murid Yesus tidak mungkin mencuri mayat Guru-nya; dan kalau musuh-musuh Tuhan 269243g telah mengambil mayat-Nya, tentulah mereka akan mengeluarkannya kembali tatkala berita tentang Kebangkitan mulai tersebar. Kubur kosong merupakan saksi bisu yang yang tidak dapat disangkal tentang kenyataan Yesus Bangkit dari kubur-Nya.
Kalau kita semua megerti penjelasan dan pembelaan yang sederhana ini tentang Kebenaran akan Kebangkitan Yesus, mengapa kita masih belum mau percaya? Yesus bangkit menciptakan harapan baru bagi para pengikutnya, tadinya suam-suam kukuh sekarang berkobar lagi. Tadinya sudah hampir putus asa, sekarang tidak lagi.
III. Kemenangan Orang Percaya, buktinya: Yesus Bangkit dan Menampakkan Diri-Nya
Seperti biasanya, diantara murid-murid Yesus yang paling aktif, agresif dan penuh inisiatif adalah Simon Petrus. Kadang kala Yesus meras jengkel terhadap tinmgkah lakunya ini. Pada saat Yesus mau kembali Ke Yerusalem, Petrus yang menarik tangan Yesus; waktu itu Yesus memarahi dia. Sewaktu perajurit itu menangkap Yesus di Taman Getsemani, Petrus mengeluarkan pedang dan dipotong sehelai telinga perajurit itu. Nah, tatklala Petrus mendengar Yesus sudah bangkit (lihat ay. 12), ia langsung bangun dan pergi ke kubur. Kalau kemarin sewaktu di Taman Getsemani tatkala Yesus berdoa Petrus dan kawan-kawan selalau tertidur, seakan-akan semangatnya sudah pudar, tetapi pagi ini nampaknya ada perubahan. Benar, Petrus tidak menemukan mayat Yesus, ia hanya melihat kain Kafan saja. Bagi orang banyak pada waktu itu, peristiwa Kebangkitan ini merupaka cerita "omong kosong"( ay.11), tetapi kesaksian para murid ini tentunya akan membuktikan bahwa Kebangkitan Yesus bukan Omong Kosong.
Ditambah lagi Yesus menampakkan diri buat orang banyak. Ada tujuh belas kali Tuhan Yesus menampakkan diri sesudah kebangkitannya sampai setelah IA naik ke surga.
Penampakan yang pertama : Ditujukan kepada Maria Magdalena, mereka piker dia Tukang Kebun (Lihat Yohanes 20:11-17 dan Markus 16:9-11).
Penampakan yang kedua: Ditujukan kepada para wanita lain yang kembali ke kubur ( Matius 28:9-10)
Penampakan yang ke tiga: Yesus memperlihatkan Diri-Nya kepada Petrus pada suatu sore (Lihat Lukas 24:23 dan 1 Korintus 15:5)
Penampakan yang ke empat: Ditujukan kepada mereka yang berjalan menuju ke Emaus (Markus 16:12-13, Lukas 24:13-35)
Penampakan yang ke lima: Ditujukan kepada ke sepuluh murid Tuhan Yesus, waktu itu Tomas tidak ada di tempat, sehingga sebelum Tomas melihat sendiri ia tidak percaya. (Lukas 24:36-43 dan Yohanes 20: 19-23)
Pernampakan ke enam: Kembali ditujukan kepada murid-murid-Nya, dan saat itu Tomas sudah hadir (Yohanes 20:26-29)
Penampakan ke tujuh: Penampakan ini ditujukan kepada tujuh orang murid di Laut Galilea, waktu itu terjadilah penangkapan ikan yang penuh mujijat (Lihat Yohanes 21:1-23).
Penampakan ke delapan : Yesus menampakan diri secara umum, kepada lima ratus orang dan diikuti oleh Paulus (1 korintus 15:6)
Penampakan ke sembilan : Ditujukan kepada Yakobus saudara Yesus sendiri (1 korintus 15:7). Ada orang mengatakan bahwa Yakobus itu tidak percaya sebelum Kebangkitan Tuhan Yesus (Yohanes 7:3-5), tetapi setelah Yesus Bangkit, ia terhitung sebagai orang percaya.
Penampakan ke sepuluh : Kembali Yesus memperlihatkan Diri-Nya kepada ke sebelas murid-murid-Nya di bukit Galilea, ada perintah yang Agung yang sering disebut Amanat Agung untuk memberitakan Injil disampaikan kepada murid-murid pada saat ini (Matius 28:16-28)
Penampakan ke sebelas: Tatkala Yesus naik ke surga. Dari Bukit Zaitun IA Menampakkan Diri-Nya (Lukas 24:44-53 dan Kisah Para Rasul 1:3-9). Penampakan ini adalah penampakan yang terakhir sebelum Yesus naik ke Surga.
Penampakan ke dua belas: Yesus menampakkan Diri-Nya kepada Stefanus yang mati Martir (lihat Kisah Para Rasul 7:55-56). Selanmjutnya penampakan yang berbeda sifatnya untuk menguatkan fakta Kebangkitan Yesus.
Penampakan ke tiga belas: Penampakan ini ditujukan kepada rasul Paulus, waktu itu masih bernama Saulus. Di perjalanan ke Damsyik, sesungguhnya Saulus mempunyai rencana jahat terhadap orang-orang percaya, namun Yesus memperlihatkan Diri-Nya kepada Saulus, ia tersungkur dan bertobat/ (Kisah Para Rasul 9:3-6;22:6-11;26:13-18).
Penampakan ke empat belas: Sekali lagi penampakan itu ditujukan kembali kepada rasul Paulus ketika di Arabia (Kisah Para Rasul 20"24; 26:17).
Penampakan ke lima belas: Ditujukan lagi kepada Paulus tatkala di Bait Allah, Paulus diingatkan oleh Yesus bahwa penganiayaan terhadap orang-orang percaya sudah segera tiba (Kisah Para Rasul 22"17-21).
Penampakan ke enam belas: Kepada Rasul Paulus, waktu itu ia berada di dalam penjara di Kaisaria, dikatakan bahwa Tuhan datang berdiri disisinya dan memberitahu Paulus bahwa ia harus menyaksikan Injil di kota Roma ( Kisah Para Rasul 23:11)
Penampakan ke tujuh belas: Waktu itu ditujukan kepada rasul Yohanes, waktu itu ia berada di pulau Patmos ( Wahyu 1:12-20).
Inilah fakta, bahwa "Kubur Yesus Yang Kosong, Bukan Omong Kosong". Berdasarkan Kebenaran inilah, maka kita juga berani mempertarukan seluruih hidup kita kepada Tuhan. Sebagai orang percaya kita menyembah kepada Allah yang hidup, bukan yang mati tetap di Kubur. Masih ragukah anda akan kebenaran ini? Mari, tambahkan dam bangkitkan kembali semangat yang sudah letih dan lelah, kobarkan semangat Kebangkitan ini.
Apa yang bisa kita pelajari? Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Ia hidup, dan kita sebagai Umat-Nya bersandar sepenuhnya kepada-Nya yang Hidup pasti tidak sia-sia. Ini bukan "Omong Kosong", Yesus yang telah mati di kayu salib demi kita, maka kita harus hidup bagi Dia yang sudah bangkit. Ini komitmen penting dalam seluruih aspek hidup kita, dan ingat komitmen kita seharusnya bukan komitmen yang omong kosong. Banyak orang yang senantiasa hidup dengan Komitmen yang omong kosong, padahal ngakunya itu merupakan prinsip hidupnya. Prinsip hidup yang omong kosong adalah Hari ini kita katakan "tidak" tetapi keesokan harinya terlalu gampang berubah menjadi "ya". Komitmen yang bukan omong Kosong yakni, hari ini kita katakan "ya" besok dan selama-lamanya tetap katakan "ya". Kiranya Tuhan memberikan pertolongan kepada kita untuk senantiasa hidup dalam Komitmen yang benar, baik dalam pelayanan, bertutur kata, memegang prinsip dan sebagainya. Bukan Omong Kosong, Semoga!