Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Shalom,
Redaksi mengajak para pengunjung untuk mengirimkan hasil tulisan Anda berwujud artikel, cerita, tip, dan sebagainya.

Caranya mudah, klik saja Kirim Artikel dan ikuti prosedur selanjutnya. Artikel kiriman Anda harus bernafaskan Kristiani. Mohon kesabaran Anda karena hasil tulisan masih menunggu moderasi dari redaksi untuk kemudian ditampilkan di situs e-Artikel.

Redaksi juga mengucapkan terima kasih untuk para pengunjung yang telah bersedia menuangkan hasil tulisannya pada situs kami. Semoga tulisan yang kita buat dapat menjadi berkat bagi sesama.

Tuhan memberkati. 

Baca selengkapnya ... about Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Subscribe to Front page feed

Memotong Siklus Balas dendam

Oleh : Yon Maryono

Hampir berita dunia khususnya  diwilayah Timur Tengah akhir-akhir  ini
diwarnai dengan kekerasan. Seorang remaja Arab di Yerusalem dilaporkan
menjadi  korban pembunuhan  yang dilakukan  oleh tiga  pemuda Israel.
Diperkirakan   kejadian   ini  menjadi   bentuk   balas  dendam   atas
meninggalnya  tiga  remaja  Israel  yang  sebelumnya  diculik.  Berita
selanjutnya, serangan  roket baik  dari Gaza  dan dari  Israel semakin
sering dilakukan  menyusul adanya  pembunuhan tiga  remaja Israel  dan
remaja Arab tersebut.
Baca selengkapnya ... about Memotong Siklus Balas dendam

Mengenal Diri

Oleh: Daniel Yosafat

Apa  yang  terlintas  di dalam  benak  Saudara  ketika mendengar  kata
empowering? Bisa jadi yang terlintas adalah Saudara sedang  menguatkan
orang lain dan  membantu mereka untuk  mencapai potensi mereka.  Namun
sebelum hal itu terjadi kita harus memahami dasar dari  meng-empowered
orang lain. Sesungguhnya yang terjadi adalah sebelum kita mengenal dan
menerima diri kita sendiri, kita  tidak akan pernah merasa secure  dan
akibatnya kita juga tidak akan pernah dapat meng-empowered orang  lain
dengan maksimal. Hubungan kita dengan orang lain akan selalu  dipenuhi
oleh motif-motif tertentu yang membuat kita tidak bebas untuk  melihat
orang lain apa adanya dan  mengasihi mereka. Oleh karena itu,  sebelum
kita  mulai  membahas  untuk  meng-empowered  orang  lain,  kita harus
belajar untuk mengenal diri kita terlebih dahulu.
Baca selengkapnya ... about Mengenal Diri

Tags: 

Apakah Yesus Mengijinkan Perceraian? Sebuah Kajian Teologis Eksegetis Matius 19:3-12

Khotbah Ibadah Raya GBAP Bintang Fajar Palangka Raya
Pdt. Samuel T. Gunawan, SE., M.Th

Teolog Protestan Kharismatik, Pendeta  di GBAP Bintang Fajar  Palangka
Raya;  Dosen  Filsafat-Apologetika  Kharismatik  di  STT  AIMI,  Solo.
Mendapat  gelar  S.E. dari  Universitas  Negeri Palangkaraya  (UNPAR),
gelar M.Th. (Christian Leadership) & gelar M.Th. (Systematic Theology)
dari STT Trinity
Baca selengkapnya ... about Apakah Yesus Mengijinkan Perceraian? Sebuah Kajian Teologis Eksegetis Matius 19:3-12

Mencintai Hidup Berarti Meng”harga”i Hidup

Judul dari artikel ini sesungguhnya tercetus ketika melihat label
harga (price tag)yang tercantum di setiap produk yang ditawarkan di
pusat-pusat perbelanjaan. Pada saat itulah muncul pemikiran bahwa
kita, secara sadar atau tidak, seringkali menaruh label harga atau
price tag terhadap segala sesuatu, termasuk anak, pasangan, keluarga,
teman bahkan pada diri kita sendiri. Segala sesuatu memang memiliki
nilai dan harga. Rasul Paulus di dalam suratnya kepada jemaat di
Korintus menulis demikian,”Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang
jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus
menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya
demikian.”(2 Korintus 5:16). Menilai berarti menaksir harga atau
kualitas dari sesuatu. Di sini terlihat dengan jelas bahwa bagi
Paulus, seseorang atau bahkan Tuhan Yesus pun memiliki ”nilai” atau
”harga”. Mencintai hidup (Loving Life) memang tidak dapat dilepaskan
dari meng”harga”i hidup dan itu dimulai dari bagaimana cara kita
meng”harga”i diri kita sendiri. Baca selengkapnya ... about Mencintai Hidup Berarti Meng”harga”i Hidup

Lihatlah Pada Pekerjaan Tuhan dan Bersukacitalah Karenanya (Mazmur 66:5-7)

Sahabat, saat ini banyak sekali peristiwa yang menyita perhatian kita:
- pesawat penumpang jatuh/hilang,
- penyebaran virus ebola yang mematikan,
- peperangan tiada henti di Gaza/Suriah/Irak,
- pembunuhan disertai mutilasi di Riau,
- pembunuhan brutal dan tak manusiawai oleh ISIS,
- .... masih banyak lagi Baca selengkapnya ... about Lihatlah Pada Pekerjaan Tuhan dan Bersukacitalah Karenanya (Mazmur 66:5-7)

Ketika Pintu Sudah Ditutup

Oleh : Renida Ambarita

Di hari Senin sore itu saya sedang berada di satu bank swasta terkenal. Ditemani anak gadis saya yang berusia 11 tahun, saya ingin melakukan satu transaksi perbankan yang tidak bisa dilakukan lewat atm tetapi harus lewat teller atau cashier. Begitu selesai memarkirkan kendaraan saya, sedikit tergesa-gesa kami bergegas masuk ke gedung karena waktu sudah menunjukkan pukul 14.55 wib, itu artinya hanya ada waktu 5 menit saja, karena tepat pukul 15.00 wib jam operasional bank sudah ditutup untuk semua nasabah yang akan masuk, kecuali mereka yang sudah berada di dalam gedung sebelumnya. Baca selengkapnya ... about Ketika Pintu Sudah Ditutup

Pages

Subscribe to Front page feed

Anak

Penulis : Pdt. Dr. Paul Gunadi

Di Amerika Serikat, setiap tahunnya sekitar 28% penduduknya mengalami gangguan mental, termasuk di antaranya tujuh juta anak-anak serta remaja dan 15% hingga 25% di antaranya adalah orang tua yang berusia 65 tahun ke atas. Lebih lanjut, kira-kira 30.000 orang mengakhiri hidup mereka setiap tahunnya. berita yang dipublikasikan oleh majalah Nurse Week, Vol. 13, No.12 ini sudah tentu mencengangkan kita semua dan membuat kita bertanya, apa gerangan yang membuat begitu banyak orang di sana hidup merana.

Doa

Penulis : Herlianto

Dalam dua dasawarsa terakhir, ada kegerakan baru di kalangan kekristenan di benua Amerika yang berimbas juga ke Indonesia.

Penulis : Rev. DR.David Yonggi Cho

Kutipan Injil: Lukas 18: 1-8
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. KataNya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku. Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Penulis : Rev. Paul .Y. Chun

Doa adalah Nafas Rohani Untuk Menguatkan Roh Kita

Sebelum mempelajari tentang doa syafaat, kita harus bertanya terlebih dahulu, "Apakah doa itu? Apa pikiran Anda tentang doa?". Kita dapat mengemukakan bermacam-macam jawaban, tetapi hubungan atau keterkaitannya hampir sama. Doa adalah percakapan rohani dengan Tuhan, yaitu saat kita berbicara kepada Tuhan dan Dia menjawab atau saat Tuhan berbicara kepada kita, dan kita menjawab. Itulah yang disebut doa. Doa bukan percakapan satu arah. Dan kita tahu, dalam Alkitab tertulis, "Tetaplah berdoa" (I Tes 5:17).

Doktrin

Penulis : Saumiman Saud

Doa merupakan suatu fasilitas yang Tuhan sudah sediakan buat kita untuk berkomunikasi dengan-Nya, tanpa harus melalui pengantara alat-alat elektronik yang canggih, namun kerjanya melampaui alat-alat komunikasi yang paling canggih di dunia. Doa ini bukan hanya tanpa memerlukan kabel, tanpa pesawat, juga tanpa tenaga listrik, bahkan gratis lagi. Seorang teman baik saya mengeluh karena setiap telepon card yang dipakainya selalu habis sebelum waktunya. Sebaliknya waktu dengan Tuhan itu tanpa batas. Doa hanya melalui diri kita untuk dibawa datang kepada Tuhan, itupun kita tidak perlu berpindah tempat, cukup di mana kita berada, directionnya bebas.

Penulis : Eka Darmaputera

BERMANFAATKAH "iman" itu? Atau tidak? Taruh kata jawaban kita positif, "Ya, iman itu besar faedahnya", ini ternyata belum berarti semuanya beres. Kita masih harus menjelaskan lagi, "manfaat" yang kita maksudkan itu termasuk kategori pengertian apa. Belum jelas?

Penulis :Herlianto

Keluarga

"Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asingisteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya" [ I Raja-Raja 11:1,4 ].

"Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya Tuhan memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikanNya kepadanya" [ Kejadian 18:19 ].

"...I have sinned against the Lord...you shall not die" II Samuel 12:13.

Daud adalah seorang yang hatinya berkenan kepada Tuhan. Ini bukan berarti Daud seorang yang sempurna, tanpa suatu kegagalan. Tetapi ini berarti Daud adalah orang yang hatinya condong kepada Tuhan dan tunduk pada firmanNya.

Kesaksian

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca: