artikel

Hati Terpikat dan Terjerat

Oleh: Yon Maryono

Wanita mana yang hatinya tidak suka dengan kata-kata rayuan? Pernyataan itu tidak hanya relevan jaman sekarang, tetapi pada awal mula penciptaan. Perempuan telah terpikat rayuan ular untuk makan buah pohon pengetahuan yang dilarang Tuhan. Demikianlah perintah Tuhan kepada manusia: Semua pohon dalam Taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya pastilah engkau mati. Hal ini bermakna, kebebasan itu dengan syarat, manusia harus menahan diri dari apa yang sudah ditetapkan Allah agar tidak dilakukan manusia (Kejadian 2:15-17). Ternyata, manusia tidak peduli terhadap perintah Tuhan. Baca selengkapnya ... about Hati Terpikat dan Terjerat

Tobat

pertobatanOleh: Pdp. Jafar J.I. Thamrin, S.Th.

Kita sering mendengar kata "tobat" dan "bertobat". Apa yang dimaksud dengan kata Tobat ini?

Tobat dalam kamus Bahasa Indonesia berarti: sadar dan menyesal akan dosanya dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatannya.

Dalam bahasa Ibrani tobat diartikan “Syub”: membalikan diri, memalingkan diri, kembali. Kata “Syub” memang tidak berarti apa-apa kalau tidak diikuti oleh kata “Nakas” yang berarti menyesal. Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah "Metanoia", artinya berubah di dalam atau juga bisa diartikan secara bebas, berubah dari dalam. Baca selengkapnya ... about Tobat

Makna Murah Hati

Oleh: Yon Maryono

Murah hati, kemurah hatian, kemurahan hati, dan kemurahan hanyalah sebuah kata atau kata majemuk yang tidak berarti kalau hanya disebut dan diuraikan maknanya dalam Kamus Bahasa. Kemurahan dalam bahasa Yunani disebut chrestotes, bahasa Latin disebut benignitas, dan bahasa Inggris disebut kindness. Benignity artinya perbuatan baik yang nyata, kelembutan dalam berlaku terhadap sesama dan bersikap penuh rahmat. Alkitab menulis kata terkait murah hati ini cukup sering, seperti dalam kitab Rut 2:2; Nehemia 2:8; Yeremia 3:12; Mazmur 30:5 (30-6); Matius 5:7; Matius 20:15; Lukas 6:36; Yakobus 1:5; 1 Korintus 13:4. Penulisan murah hati dalam Alkitab intinya perbuatan murah hati dilakukan oleh Tuhan dan maunusia. Lukas 6:36 menuliskan: Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati. Baca selengkapnya ... about Makna Murah Hati

Buah Simalakama -- Iman yang Taat pada Tuhan

Oleh: Ev. Margareth Linandi


Apa yang ada di benak kita bila kita baru saja mendapat anugerah seorang anak dari Tuhan lalu Allah kembali mengambil anak itu? Apa kesan kita? Mungkin kita akan berpendapat, "Wah, Tuhan kok kejam, anak satu-satunya masih Tuhan mau ambil juga?!" Tapi kita akan belajar dari iman Abraham. Dia seperti mengalami “buah simalakama” dalam ujian iman yang diberikan kepadanya.

Abram (nama baru Abraham) baru mengenal Allah pada usia tuanya yaitu usia 75 tahun di mana dia dipanggil oleh Allah keluar dari negerinya. Waktu itu dia belum tahu kemana Allah membawanya keluar, tetapi kita melihat iman Abraham yang luar biasa. Dia taat. Mungkin kalau kita jadi Abraham, kita belum kenal siapa orang yang menyuruh kita, kita pasti akan menolak. Tetapi Abraham taat. Baca selengkapnya ... about Buah Simalakama -- Iman yang Taat pada Tuhan

Bikin Diri Israel Padahal Halmahera

Oleh: Sefnat Hontong

Bacaan: Efesus 2:11-22

Saya rasa kita pasti bangga kalau disebut sebagai Umat Allah! Sebab dengan berstatus sebagai umat Allah, maka segala hak istimewa sebagai umat Allah (sebagaimana yang disaksikan dalam kitab Suci) akan kita peroleh dan nikmati dalam hidup kita, baik sekarang maupun di akhirat. Namun sampai kini saya masih punya sebuah pertanyaan yang belum terjawab, yakni: siapakah dia yang layak disebut atau bergelar sebagai umat Allah? Apakah seluruh umat manusia adalah sekaligus umat Allah? Ataukah hanya sebagian dari umat manusia adalah umat Allah (50% umat Allah, 50% bukan)? Kalau hanya sebagian saja (50%) yang akan disebut atau menjadi umat Allah, maka umat manusia yang mana? Apakah yang berkulit putih? hitam? kuning? sawo matang? Ataukah yang beragama Kristen dan Islam? Atau jangan-jangan hanya yang beragama Hindu, Budha, dan Konfuchu? Baca selengkapnya ... about Bikin Diri Israel Padahal Halmahera

Kemerdekaan yang Sejati

Kemerdekaan rohani adalah kemerdekaan yang sesungguhnya. Dalam Yohanes 8:30-36, Yesus membicarakan tentang perhambaan dan kemerdekaan. Orang yang hidup dalam dosa adalah hamba dosa. Ini adalah perhambaan secara rohani. Satu-satunya cara untuk seseorang memiliki kemerdekaan rohani ialah percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Bangsa kita Indonesia, adalah bangsa yang merdeka dan berdaulat. Bangsa ini tidak lagi terkekang oleh penjajahan dari bangsa lain. Tetapi, bagaimana dengan kehidupan rohani rakyatnya? Apabila kita masih hidup di dalam dosa, sebenarnya kita masih berada dalam belenggu penjajahan iblis. Selamat bermerdeka di dalam Kristus! Baca selengkapnya ... about Kemerdekaan yang Sejati

Madu dan Racun Sama Hebatnya di Tangan Tuhan

Oleh: Yon Maryono

Kata Madu banyak dikaitkan dengan situasi sukacita, seperti diterapkan dalam istilah Bulan Madu bagi pengantin, demikian sebaliknya kata Racun. Oxford English Dictionary tidak memberikan etimologi sama sekali, tetapi menyebutkan bahwa kata Bulan Madu ini berasal dari abad ke-16: "Bulan pertama setelah pernikahan, ketika yang ada hanyalah kelembutan dan sukacita”. Salah satu kutipan tertua dalam Oxford English Dictionary menunjukkan bahwa, meskipun di masa kini bulan madu mempunyai arti positif, kata ini sesungguhnya merupakan rujukan mengejek kepada memudarnya cinta yang niscaya terjadi seperti tahap-tahap peredaran bulan. Istilah Racun, Beracun digunakan untuk segala sesuatu yang dapat berakibat fatal atau berbahaya apabila dimasukkan dalam jumlah tertentu ke makhluk hidup. Tapi kedua istilah itu dalam pengalaman penulis sama hebatnya di tangan Tuhan.

Baca selengkapnya ... about Madu dan Racun Sama Hebatnya di Tangan Tuhan

Kuasa Doa

Oleh: Ev. Margareth Linandi

Setiap pemimpin punya kuasa untuk berbuat sesuatu. Contohnya: seorang pemimpin punya kuasa untuk memimpin anak buahnya mengikuti kebaktian doa sebelum memulai pekerjaan dan memecat anak buahnya jika dia tidak taat pada pemimpin.

Bicara soal kuasa, percayakah kita bahwa perkataan kita mengandung kuasa? Ya benar. Kuasa untuk membangun dan untuk menjatuhkan. Contoh: ketika orang tua sering mengucapkan kata bodoh terus menerus pada anaknya, maka lama kelamaan anak itu menjadi bodoh. Baca selengkapnya ... about Kuasa Doa

Pages