Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Shalom,
Redaksi mengajak para pengunjung untuk mengirimkan hasil tulisan Anda berwujud artikel, cerita, tip, dan sebagainya.

Caranya mudah, klik saja Kirim Artikel dan ikuti prosedur selanjutnya. Artikel kiriman Anda harus bernafaskan Kristiani. Mohon kesabaran Anda karena hasil tulisan masih menunggu moderasi dari redaksi untuk kemudian ditampilkan di situs e-Artikel.

Redaksi juga mengucapkan terima kasih untuk para pengunjung yang telah bersedia menuangkan hasil tulisannya pada situs kami. Semoga tulisan yang kita buat dapat menjadi berkat bagi sesama.

Tuhan memberkati. 

Baca selengkapnya ... about Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Subscribe to Front page feed

Perjamuan Kudus

Oleh: Rudy Lee

Perjamuan Kudus tidak pernah dilakukan sebulan sekali oleh jemaat mula-mula. Perjamuan Kudus juga tidak pernah dilakukan seminggu sekali tetapi setahun sekali.

Memecah roti dalam pemahaman Ibrani (Maaseh Schlihim/ Kisah Rasul 2:42-46)

Saat sebuah keluarga Ibrani hendak memulai makan, ucapan syukur di atas dipanjatkan dan kepala keluarga memecah roti. Ucapan syukur di atas disebut dengan “memecah roti”. Kebiasaan “memecah roti” ini merupakan salah satu ciri khas kehidupan dari sebuah keluarga atau komunitas Ibrani. Baca selengkapnya ... about Perjamuan Kudus

Mengucap Syukur

Oleh: Agung

“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tesalonika 5:18)

Apakah saudara pernah belajar matematika? Jawabannya pasti pernah. Tetapi, bagaimana dengan matematika ”spiritual”? Pasti belum pernah! Nah, sebelum masuk lebih jauh tentang hal tersebut, mari kita berandai-andai dahulu. Apa yang saudara lakukan bila menerima undian uang sebesar satu miliar. Apakah saudara akan menghabiskannya seketika itu juga, atau menyimpan, atau malah menginvestasikannya? Jawaban-jawaban itu tidak ada yang salah. Namun, apa yang terjadi jika ternyata seorang tukang becak yang dapat undian itu... pernah dengarkah saudara? Waktu dia mengambil uang itu dan melihatnya, malahan dia pingsan dan meninggal seketika itu juga. Itu suatu kejadian lucu dan tidak masuk akal! Setelah membaca ilustrasi diatas kita tahu bahwa ternyata kita tidak dapat memperkirakan apa yang akan terjadi terhadap orang yang mendapat hadiah, karena responnya yang berbeda-beda. Baca selengkapnya ... about Mengucap Syukur

Siapakah Nama Tuhan yang Disembah oleh Abraham, Ishak, dan Yakub?

Oleh: Rudy Lee

Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya. (Zakharia 14:9) terjemahan LAI ini sangat rancu karena TUHAN itu bukan nama tetapi gelar.

Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. (Yesaya 42:8)

Jika kita perhatikan ayat-ayat di atas. Demikian juga dengan (Terjemahan LAI): Mazmur 83:19; Keluaran 3:15; Mazmur 102:13. Maka bila kita tanyakan pada orang Kristen, “Siapakah nama sesembahan orang Kristen dalam perjanjian lama?” Semua akan menyebut TUHAN!!! Padahal TUHAN itu bukan nama tetapi gelar/jabatan.

Kita harus dapat membedakan antara NAMA dan GELAR/JABATAN!! Baca selengkapnya ... about Siapakah Nama Tuhan yang Disembah oleh Abraham, Ishak, dan Yakub?

Ayahku Membuka Mata Hatiku Tentang Hal Memaafkan

Oleh: Janni

Menurut saya, ayah adalah seorang yang jahat. Namun, di lubuk hati terdalam saya mengetahui bahwa dia melakukan yang terbaik untuk saya. Dia melarang kami, anak-anaknya, untuk berpacaran. Dia selalu memberi nasehat bahwa pacaran bisa dilakukan saat kami sudah kuliah atau sudah berkerja. Itu adalah salah satu perintah ayah yang saya langgar.

3 Februari 2006 adalah hari yang paling mengecewakan dalam hidup saya. Waktu itu, saya bersama ayah pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan makanan, karna keesokan harinya ada acara keluarga di rumah. Waktu itu hari Sabtu, saya baru saja pulang sekolah dan sangat capek. Ayah saya menyuruh mama untuk ikut ke pasar membeli barang-barang, tapi mama urung ikut karena sedang sakit. Saya merasa kasihan kalau ayah harus ke pasar sendirian, akhirnya, saya putuskan untuk menemani ayah belanja. Baca selengkapnya ... about Ayahku Membuka Mata Hatiku Tentang Hal Memaafkan

Salib Bukan Simbolnya Orang Kristen

Oleh: Rudy Lee

Jika Anda berkunjung ke rumah seseorang yang baru Anda kenal dan melihat di atas ambang pintu atau di ruang tamu terdapat kayu salib, Anda sudah pasti bisa menebak, kalau si pemilik rumah tersebut adalah orang Kristen, karena kekristenan itu identik dengan salib. Jika mereka ditanya kenapa di rumah ini ada salib, mereka akan berkata kalau salib itu adalah simbolnya orang Kristen karena dahulu Yesus mati di atas kayu salib, dan salib itu melambangkan kasih Tuhan, demikian sebagian besar orang Kristen berpendapat. Tetapi apakah benar yang diucapkan dan pendapat orang-orang Kristen itu? Mari kita lihat apakah simbol salib itu benar-benar baru ada ketika Yesus mati di atasnya atau memang sudah ada sebelum Yesus ada di dunia ini. Baca selengkapnya ... about Salib Bukan Simbolnya Orang Kristen

Kasih Karunia vs Injil Plus

Oleh: Dr. Donald Siahaan

Shalom warga kerajaan sorga...

  1. PANGGILAN PAULUS & Kasih Karunia

  2. "Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Tuhan, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati." (Galatia 1:1)

    Kitab Galatia ditulis oleh Rasul Paulus, yang disebut pada ayat 1 bahwa ia menjadi rasul bukan karena keinginannya, keinginan orang tuanya, keinginan gurunya Gamaliel, atau keinginan manusia. Ia menjadi rasul karena Yesus dan Bapa memilih dan memanggilnya untuk menjadi pemberita Injil Kristus yang bertema kasih karunia. Jadi, bahkan kerasulan Paulus penulis Galatia pun adalah KASIH KARUNIA Tuhan bagi dia, bagi jemaat Galatia dan bagi kita pembaca kitab Galatia yang mau percaya berita tersebut. Baca selengkapnya ... about Kasih Karunia vs Injil Plus

Pages

Subscribe to Front page feed

Anak

Memberikan nama untuk anak itu susah-susah gampang. Salah-salah nama bisa jadi beban buat si Anak. Maka hati-hatilah dalam memberikan nama untuk anak tersayang. Karena nama akan disandang seumur hidupnya.

Doa

Penulis : Anthony de Mello SJ

Pertanyaan : mengapa saya sering gagal dalam doa ?. Jawabannya sungguh sederhana. Karena kita belum belajar berdoa dengan baik. Ada beberapa syarat untuk berdoa dengan baik, yaitu :

Penulis : Billy Kristanto

Katekismus Besar yang ditulis oleh Luther membahas lima pokok besar: 10 perintah Allah, iman, doa, baptisan dan perjamuan kudus. Bagian ketiga tentang doa sebenarnya merupakan penjelasan tentang Doa Bapa Kami, dan sebelumnya Luther menulis suatu pengantar mengenai doa. Ada beberapa point yang kita bisa pelajari dari konsep Luther tentang doa pada bagian pengantar ini.

Penulis : Ludi Hasibuan

Siang hari ini terasa panas sekali. Duduk sendirian di dalam bus kota PPD Patas 2 jurusan Cililitan Kota. Walaupun penumpangnya bisa dihitung dengan jari dan hampir semua jendela yang ada di bis ini terbuka tetap saja udara panas di dalam bis tidak berkurang.Terlebih lagi kemacetan yang menggila di jalan Hayam Wuruk semakin membuatku pusing dan berkeringat.

Doktrin

Penulis : Eka Darmaputera

"Dunia bertanya, kita menjawab". Begitulah kira-kira semangat serta motivasi yang melatar-belakangi rangkaian pembahasan kita. Dengan perkataan lain, kita akan mempertanggungjawabkan "iman" kita terhadap "gugatan" dan "keragu-raguan" dunia. Memang sudah semestinya begitu! Sebab "iman" bukanlah sesuatu yang bersifat pribadi atau "privat" semata-mata. Yang seperti "dompet" kita sembunyikan rapat-rapat di dalam saku. dan cuma sekali-kali saja kita keluarkan, bilamana perlu. "Iman" juga bukan sesuatu yang "subyektif" dan "irasional". Semacam selera pribadi, ada yang gemar "dendeng balado", dan ada yang senang "nasi soto". Di mana yang bersangkutan tak perlu menjelaskannya, dan orang lain tak berhak mempersoalkannya. "Iman kristiani," tulis Charles Colson, "bukanlah lompatan-lompatan acak tanpa nalar. Setiap orang yang rasional dan obyektif akan mendapati, betapa klaim-klaim yang ada dalam alkitab adalah dalil- dalil yang masuk akal, didukung oleh logika dan bukti-bukti nyata." Melampaui akal, memang, tapi tidak bertentangan. "Trans-rasional", ya, tapi bukan "irasional". "Lintas-akal", bukan "nir-akal".

Penulis : David Martyn Llyod - Jones

Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. 2 Petrus 1:19.

Shalom,
Dear All,
Apa yang akan kita lakukan setelah menjadi orang percaya? Ingatlah bahwa yang dipulihkan baru roh kita. Jika kita meninggalkan dunia ini sebagai orang percaya kepada Yesus, kita boleh yakin, bahwa kita akan masuk sorga. Oleh karena itu, jangan kita tangisi orang yang meninggal sebagai orang percaya. Jika kita memiliki pengalaman mendampingi orang yang sudah sekarat, kadang-kadang kita menyadari, bahwa orang sekarat, saat meninggal ia bisa melihat siapa yang menjemputnya, malaikat kegelapan alias setan, atau dijemput oleh Tuhan Yesus dan para malaikat di sorga.

Keluarga

Penulis : Eka Darmaputera

Tahukah Anda bahwa hukum kelima dari Dasa Titah mempunyai dua versi? Yang pertama termuat dalam Keluaran 20:12, bunyinya: "Hormatilah ayahmu dan ibumu". Yang kedua tertulis dalam Imamat 19:31, bunyinya: "Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya ." Yang satu menyebut "ayah" terlebih dahulu, baru "ibu". Sementara yang lain, sebaliknya. Besar kemungkinan tidak ada perbedaan substansial yang pantas dibicarakan mengenai perbedaan tersebut. Namun, para rabi Yahudi toh tak urung menangkap juga nuansa yang-menurut mereka-cukup bermakna.

"Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan DiriNya baginya" [ Efesus 5:25 ]
"Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah ! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang" [ 1 Petrus 3:7 ].

Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu ... sebagai balasannya ... kau menangis sepanjang malam.

Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan ..sebagai balasannya ... kamu kabur waktu dia memanggilmu

Kesaksian

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca: