Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Shalom,
Redaksi mengajak para pengunjung untuk mengirimkan hasil tulisan Anda berwujud artikel, cerita, tip, dan sebagainya.

Caranya mudah, klik saja Kirim Artikel dan ikuti prosedur selanjutnya. Artikel kiriman Anda harus bernafaskan Kristiani. Mohon kesabaran Anda karena hasil tulisan masih menunggu moderasi dari redaksi untuk kemudian ditampilkan di situs e-Artikel.

Redaksi juga mengucapkan terima kasih untuk para pengunjung yang telah bersedia menuangkan hasil tulisannya pada situs kami. Semoga tulisan yang kita buat dapat menjadi berkat bagi sesama.

Tuhan memberkati. 

Baca selengkapnya ... about Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Subscribe to Front page feed

Warna Persahabatan

Oleh: Nyta Nienet Sadhega

Di suatu masa warna-warna dunia mulai bertengkar. Semua menganggap dirinyalah yang terbaik yang paling penting yang paling bermanfaat yang paling disukai.

HIJAU berkata, "Jelas akulah yang terpenting. Aku adalah pertanda kehidupan dan harapan. Aku dipilih untuk mewarnai rerumputan, pepohonan, dan dedaunan. Tanpa aku, semua hewan akan mati. Lihatlah ke pedesaan, aku adalah warna mayoritas..." Baca selengkapnya ... about Warna Persahabatan

Surat Kasih dari Sang Bapa

Oleh: Kristian Ari Prabowo

Anak-Ku, mungkin engkau tidak mengenal-Ku, tetapi Aku mengenal segala sesuatu tentang dirimu. Aku tahu waktu engkau duduk atau berdiri. Aku mengerti segala jalanmu. (Mazmur 139:1-3)

Bahkan setiap helai rambut kepalamu terhitung semuanya. (Matius 10:29-31)

Karena engkau diciptakan menurut gambar-Ku. (Kejadian 1:27)

Di dalam-Ku engkau hidup, engkau bergerak dan engkau ada, sebab engkau adalah keturunan-Ku (Kisah Para Rasul 17:28)

Aku mengenalmu bahkan sebelum engkau ada dalam kandungan. (Yeremia 1:5) Baca selengkapnya ... about Surat Kasih dari Sang Bapa

Godaan-Godaan Doa

Oleh: Yoe

Doa bagi umat Kristiani merupakan salah satu makanan utama dan jiwa dalam karya kerasulan tetapi doa juga merupakan salah satu bidang yang sering ditantang dan digodai. Godaan doa sangat bervariasi dan kuat karena begitu semangat doa mulai melemah atau bahkan hilang sama sekali maka hal itu akan mempengaruhi semua aspek kehidupan umat Kristen. Godaan terhadap doa merupakan godaan yang paling kuat yang dapat terjadi pada siapa saja mulai dari mereka yang pemula, pada mereka yang bertekun dalam doa sampai pada para mistik. Adapun macam-macam godaan doa adalah:

  1. Tidak ada motivasi yang cukup
  2. Godaan ini berusaha menahan orang pada tingkat alasan yang dangkal untuk berdoa yang pada akhirnya dapat mengakibatkan doa kita menjadi lemah, jarang dan tidak mampu membuat pembaharuan. Baca selengkapnya ... about Godaan-Godaan Doa

Dogmatika

Oleh: Julita Septanius

Pendahuluan

Alkitab adalah buku yang paling banyak dibaca sepanjang waktu. Ia telah diterjemahkan ke dalam tiap-tiap bahasa yang dikenal. Alkitab mempunyai daya tarik yang sama kuat, baik bagi ahli-ahli fisika nuklir maupun orang-orang yang paling sederhana. Namun, kendati popularitasnya begitu hebat, Alkitab juga merupakan buku yang paling banyak diserang diantara segala buku yang pernah ditulis.

Dalam abad ke-20, kritik terhadap Alkitab tidak saja timbul dari luar agama Kristen, melainkan juga dari dalamnya sendiri. Sekarang ini banyak pemikir digaji untuk menjadi pendeta dan guru sekolah tinggi, yang menggunakan banyak waktu mereka untuk menulis dan menerbitkan karangan-karangannya yang mendeskeditkan Alkitab. Mereka berkata bahwa Alkitab hanyalah merupakan suatu koleksi cerita dan ketakhyulan yang “memuat” ajaran Tuhan. Baca selengkapnya ... about Dogmatika

Kekristenan di Jepang

Oleh: Julita

  1. Keadaan Negara Jepang

  2. Jepang adalah sebuah negara yang dikenal bukan lagi sebagai negara berkembang melainkan sebagai negara maju. Hal ini dibuktikan dengan merajalelanya produk-produk yang beredar. Negara Jepang yang dikenal dengan sebutan “Negara Matahari Terbit” memiliki produk-produk antara lain konsumsi (rumah makan), bahkan elektronik, transformasi, pakaian, dan bahan baku lainnya bahkan atom dan nuklir.

    Negara Jepang adalah negara yang tidak begitu luas. Namun Jepang sudah mampu mengalahkan negara-negara Asia lainnya. Luasnya hanya mencapai ±378.000 km2 atau 1/25 luas dari negara Amerika.

Manusia Produktif

Oleh: Yohanes R. Eda, M.Th

Era saat ini menuntut orang-orang yang produktif dan memberikan keuntungan bagi perusahaan atau organisasi tempat mereka mengabdi atau bekerja. Untuk menjadi manusia produktif tentunya melalui suatu proses. Ada orang yang mudah menyerah karena tidak mau melalui proses. Tapi ada juga yang terus bertumbuh karena bersedia mengikuti proses tersebut. Bagaimana menjadi manusia yang produktif? Untuk menjadi manusia yang produktif ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: Baca selengkapnya ... about Manusia Produktif

Pages

Subscribe to Front page feed

Anak

Memberikan nama untuk anak itu susah-susah gampang. Salah-salah nama bisa jadi beban buat si Anak. Maka hati-hatilah dalam memberikan nama untuk anak tersayang. Karena nama akan disandang seumur hidupnya.

Doa

Penulis : Anthony de Mello SJ

Pertanyaan : mengapa saya sering gagal dalam doa ?. Jawabannya sungguh sederhana. Karena kita belum belajar berdoa dengan baik. Ada beberapa syarat untuk berdoa dengan baik, yaitu :

Penulis : Billy Kristanto

Katekismus Besar yang ditulis oleh Luther membahas lima pokok besar: 10 perintah Allah, iman, doa, baptisan dan perjamuan kudus. Bagian ketiga tentang doa sebenarnya merupakan penjelasan tentang Doa Bapa Kami, dan sebelumnya Luther menulis suatu pengantar mengenai doa. Ada beberapa point yang kita bisa pelajari dari konsep Luther tentang doa pada bagian pengantar ini.

Penulis : Ludi Hasibuan

Siang hari ini terasa panas sekali. Duduk sendirian di dalam bus kota PPD Patas 2 jurusan Cililitan Kota. Walaupun penumpangnya bisa dihitung dengan jari dan hampir semua jendela yang ada di bis ini terbuka tetap saja udara panas di dalam bis tidak berkurang.Terlebih lagi kemacetan yang menggila di jalan Hayam Wuruk semakin membuatku pusing dan berkeringat.

Doktrin

Penulis : Eka Darmaputera

"Dunia bertanya, kita menjawab". Begitulah kira-kira semangat serta motivasi yang melatar-belakangi rangkaian pembahasan kita. Dengan perkataan lain, kita akan mempertanggungjawabkan "iman" kita terhadap "gugatan" dan "keragu-raguan" dunia. Memang sudah semestinya begitu! Sebab "iman" bukanlah sesuatu yang bersifat pribadi atau "privat" semata-mata. Yang seperti "dompet" kita sembunyikan rapat-rapat di dalam saku. dan cuma sekali-kali saja kita keluarkan, bilamana perlu. "Iman" juga bukan sesuatu yang "subyektif" dan "irasional". Semacam selera pribadi, ada yang gemar "dendeng balado", dan ada yang senang "nasi soto". Di mana yang bersangkutan tak perlu menjelaskannya, dan orang lain tak berhak mempersoalkannya. "Iman kristiani," tulis Charles Colson, "bukanlah lompatan-lompatan acak tanpa nalar. Setiap orang yang rasional dan obyektif akan mendapati, betapa klaim-klaim yang ada dalam alkitab adalah dalil- dalil yang masuk akal, didukung oleh logika dan bukti-bukti nyata." Melampaui akal, memang, tapi tidak bertentangan. "Trans-rasional", ya, tapi bukan "irasional". "Lintas-akal", bukan "nir-akal".

Penulis : David Martyn Llyod - Jones

Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. 2 Petrus 1:19.

Shalom,
Dear All,
Apa yang akan kita lakukan setelah menjadi orang percaya? Ingatlah bahwa yang dipulihkan baru roh kita. Jika kita meninggalkan dunia ini sebagai orang percaya kepada Yesus, kita boleh yakin, bahwa kita akan masuk sorga. Oleh karena itu, jangan kita tangisi orang yang meninggal sebagai orang percaya. Jika kita memiliki pengalaman mendampingi orang yang sudah sekarat, kadang-kadang kita menyadari, bahwa orang sekarat, saat meninggal ia bisa melihat siapa yang menjemputnya, malaikat kegelapan alias setan, atau dijemput oleh Tuhan Yesus dan para malaikat di sorga.

Keluarga

Penulis : Eka Darmaputera

Tahukah Anda bahwa hukum kelima dari Dasa Titah mempunyai dua versi? Yang pertama termuat dalam Keluaran 20:12, bunyinya: "Hormatilah ayahmu dan ibumu". Yang kedua tertulis dalam Imamat 19:31, bunyinya: "Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya ." Yang satu menyebut "ayah" terlebih dahulu, baru "ibu". Sementara yang lain, sebaliknya. Besar kemungkinan tidak ada perbedaan substansial yang pantas dibicarakan mengenai perbedaan tersebut. Namun, para rabi Yahudi toh tak urung menangkap juga nuansa yang-menurut mereka-cukup bermakna.

"Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan DiriNya baginya" [ Efesus 5:25 ]
"Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah ! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang" [ 1 Petrus 3:7 ].

Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu ... sebagai balasannya ... kau menangis sepanjang malam.

Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan ..sebagai balasannya ... kamu kabur waktu dia memanggilmu

Kesaksian

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca: