Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Shalom,
Redaksi mengajak para pengunjung untuk mengirimkan hasil tulisan Anda berwujud artikel, cerita, tip, dan sebagainya.

Caranya mudah, klik saja Kirim Artikel dan ikuti prosedur selanjutnya. Artikel kiriman Anda harus bernafaskan Kristiani. Mohon kesabaran Anda karena hasil tulisan masih menunggu moderasi dari redaksi untuk kemudian ditampilkan di situs e-Artikel.

Redaksi juga mengucapkan terima kasih untuk para pengunjung yang telah bersedia menuangkan hasil tulisannya pada situs kami. Semoga tulisan yang kita buat dapat menjadi berkat bagi sesama.

Tuhan memberkati. 

Baca selengkapnya ... about Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Subscribe to Front page feed

Bolehkah Kumpul Kebo?

Oleh: Pdp. Jafar Thamrin, S.Th

Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: barangsiapa memandang seorang wanita dengan nafsu berahi, orang itu sudah berzinah dengan wanita itu di dalam hatinya. (BIS) (Matius 5:28)

Kumpul kebo dalam bahasa Belandanya disebut Samenleven dan dalam bahasa trendinya adalah Living Together tetapi yang dimaksud adalah Kumpul Kebo. Istilah kumpul kebo berasal dari masyarakat Jawa tradisional (generasi tua). Secara gamblangnya pasangan yang belum menikah, tapi sudah tinggal di bawah satu atap. Perilakunya itu dianggap sama seperti kebo.

Baca selengkapnya ... about Bolehkah Kumpul Kebo?

Apakah Menikah Keharusan?

Oleh: Pdp. Jafar Thamrin, S.Th

"tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.." (1 Korintus 7:2)

Dari kutipan ayat di atas, menjadi pertanyaan buat kita orang percaya. Apakah Rasul Paulus menyarankan bahwa pernikahan merupakan keharusan bagi setiap orang? Bagaimana dengan orang yang tidak mau menikah karena alasan tertentu? Apakah ayat di atas menjadi suatu paksaan dari Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus? Ternyata tidak. Rasul Paulus sedang menjelaskan bahwa untuk membujang itu adalah baik. Baca selengkapnya ... about Apakah Menikah Keharusan?

Dicari: Pemimpin yang Berjiwa Hamba

Oleh: Ev. Margareth Linandi

Jikalau ditanyakan sebuah pertanyaan kepada kita, apa jawabnya? Pertanyaannya seperti berikut, ”Siapakah yang ingin jadi pemimpin?” Pasti semua akan menjawab, ”Saya mau.” Intinya adalah semua orang ingin menjadi yang terbesar dari segalanya.

Jikalau pertanyaan kedua ditanyakan, ”Siapa yang mau menjadi pemimpin tapi mau menjadi hamba?” Tentu semua orang langsung spontan mengatakan ”tidak.” Baca selengkapnya ... about Dicari: Pemimpin yang Berjiwa Hamba

Jangan Pernah Menyerah

Oleh: Ev. Margareth Linandi

Kehidupan mengikut Tuhan tidak selalu mulus. Ada kalanya jalan hidup kita berbatu-batu, entah berapa lama dan berapa jam jalan yang kita lewati penuh dengan lika-liku, kerikil-kerikil tajam yang mungkin mengikuti kita.

Dalam Lukas 18:1-8; ada seorang janda yang miskin yang minta supaya hakim membela haknya dan yang luar biasa dari janda ini adalah janda ini tidak pernah menyerah dan putus asa untuk terus meminta dan meminta sampai akhirnya hakim itu membenarkannya dan ia mendapat keadilan. Baca selengkapnya ... about Jangan Pernah Menyerah

Indahnya Berdoa

Oleh: Ev. Margareth Linandi

Setiap kita pasti sudah tahu makna doa itu. Doa adalah bagian paling penting dari hidup orang Kristen yaitu nafas. Seperti halnya kalau kita tahan nafas 1 menit saja, kita mungkin akan sesak nafas. Dengan kata lain doa itu penting dan indah.

Seorang ayah sedang sibuk dalam pekerjaannya sebagai insinyur. Dia sibuk mendesain gambar bangunan untuk proyeknya. Sang ayah terlalu sibuk sampai lupa bahwa anaknya Andi butuh diperhatikan dan disayang.

Baca selengkapnya ... about Indahnya Berdoa

Menjadi Kokoh dalam Tuhan

Oleh: Jafar Thamrin

Bacaan: Yeremia 17:7-8

Ada banyak orang membaca Yeremia 17:7-8, mereka langsung pada ayat 8, di mana orang tersebut langsung membahas akibatnya, bukan mencari sebabnya. Kenapa saya katakan begitu, karena mereka langsung menggambarkan atau beralegoris bahwa orang percaya harus menjadi pohon yang kokoh yang mampu bertahan pada musim kemarau dan merabatkan akar-akar ke ujung-ujung batang air serta menghasilkan buah pada musimnya. Benarkan demikian? Bagi saya, itu tidak salah hanya kurang pas saja. Saya memberikan contoh sebuah kalimat “Saya makan, maka saya kenyang” Kenapa saya kenyang, karena saya makan. Dari kalimat ini kita bisa melihat ada kata sebab dan ada kata akibat. Di mananya? Sebab ada di kata "makan" sedangkan akibat ada di kata "kenyang". Mungkin Anda akan bertanya, apa hubungannya dengan ayat di atas? Bagi saya ada hubungannya.

Baca selengkapnya ... about Menjadi Kokoh dalam Tuhan

Pages

Subscribe to Front page feed

Anak

Penulis : Pdt. Dr. Paul Gunadi

Di Amerika Serikat, setiap tahunnya sekitar 28% penduduknya mengalami gangguan mental, termasuk di antaranya tujuh juta anak-anak serta remaja dan 15% hingga 25% di antaranya adalah orang tua yang berusia 65 tahun ke atas. Lebih lanjut, kira-kira 30.000 orang mengakhiri hidup mereka setiap tahunnya. berita yang dipublikasikan oleh majalah Nurse Week, Vol. 13, No.12 ini sudah tentu mencengangkan kita semua dan membuat kita bertanya, apa gerangan yang membuat begitu banyak orang di sana hidup merana.

Doa

Penulis : Herlianto

Dalam dua dasawarsa terakhir, ada kegerakan baru di kalangan kekristenan di benua Amerika yang berimbas juga ke Indonesia.

Penulis : Rev. DR.David Yonggi Cho

Kutipan Injil: Lukas 18: 1-8
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. KataNya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku. Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Penulis : Rev. Paul .Y. Chun

Doa adalah Nafas Rohani Untuk Menguatkan Roh Kita

Sebelum mempelajari tentang doa syafaat, kita harus bertanya terlebih dahulu, "Apakah doa itu? Apa pikiran Anda tentang doa?". Kita dapat mengemukakan bermacam-macam jawaban, tetapi hubungan atau keterkaitannya hampir sama. Doa adalah percakapan rohani dengan Tuhan, yaitu saat kita berbicara kepada Tuhan dan Dia menjawab atau saat Tuhan berbicara kepada kita, dan kita menjawab. Itulah yang disebut doa. Doa bukan percakapan satu arah. Dan kita tahu, dalam Alkitab tertulis, "Tetaplah berdoa" (I Tes 5:17).

Doktrin

Penulis : Saumiman Saud

Doa merupakan suatu fasilitas yang Tuhan sudah sediakan buat kita untuk berkomunikasi dengan-Nya, tanpa harus melalui pengantara alat-alat elektronik yang canggih, namun kerjanya melampaui alat-alat komunikasi yang paling canggih di dunia. Doa ini bukan hanya tanpa memerlukan kabel, tanpa pesawat, juga tanpa tenaga listrik, bahkan gratis lagi. Seorang teman baik saya mengeluh karena setiap telepon card yang dipakainya selalu habis sebelum waktunya. Sebaliknya waktu dengan Tuhan itu tanpa batas. Doa hanya melalui diri kita untuk dibawa datang kepada Tuhan, itupun kita tidak perlu berpindah tempat, cukup di mana kita berada, directionnya bebas.

Penulis : Eka Darmaputera

BERMANFAATKAH "iman" itu? Atau tidak? Taruh kata jawaban kita positif, "Ya, iman itu besar faedahnya", ini ternyata belum berarti semuanya beres. Kita masih harus menjelaskan lagi, "manfaat" yang kita maksudkan itu termasuk kategori pengertian apa. Belum jelas?

Penulis :Herlianto

Keluarga

"Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asingisteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya" [ I Raja-Raja 11:1,4 ].

"Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya Tuhan memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikanNya kepadanya" [ Kejadian 18:19 ].

"...I have sinned against the Lord...you shall not die" II Samuel 12:13.

Daud adalah seorang yang hatinya berkenan kepada Tuhan. Ini bukan berarti Daud seorang yang sempurna, tanpa suatu kegagalan. Tetapi ini berarti Daud adalah orang yang hatinya condong kepada Tuhan dan tunduk pada firmanNya.

Kesaksian

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca: