Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Shalom,
Redaksi mengajak para pengunjung untuk mengirimkan hasil tulisan Anda berwujud artikel, cerita, tip, dan sebagainya.

Caranya mudah, klik saja Kirim Artikel dan ikuti prosedur selanjutnya. Artikel kiriman Anda harus bernafaskan Kristiani. Mohon kesabaran Anda karena hasil tulisan masih menunggu moderasi dari redaksi untuk kemudian ditampilkan di situs e-Artikel.

Redaksi juga mengucapkan terima kasih untuk para pengunjung yang telah bersedia menuangkan hasil tulisannya pada situs kami. Semoga tulisan yang kita buat dapat menjadi berkat bagi sesama.

Tuhan memberkati. 

Baca selengkapnya ... about Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Subscribe to Front page feed

Sukacita Modal Utama Awet Muda dan Hidup Sehat

Penulis : Manati I. Zega, S.Th

Kemelut dan krisis multidimensi yang melanda negeri ini, sangat berpengaruh dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam penampilannya. Ada sebagian orang yang tidak mampu lagi memelihara dan menjaga kesehatannya sehingga kelihatan tua lebih dini di usia yang masih muda. Hal ini memang dapat dipahami karena beban hidup yang semakin berat dan persoalan hidup yang semakin bergelombang. Kompleksitas problem kehidupan membuat penampilan seseorang tidak lagi awet muda, karena dibebani dengan stress yang tiada hentinya dari hari ke hari. Baca selengkapnya ... about Sukacita Modal Utama Awet Muda dan Hidup Sehat

Menanam Benih Ketakutan

Penulis : Charles Nieman

SETAN memakai empat metode dalam usahanya untuk menanamkan benih ketakutan ke dalam hati anda, di mana benih itu akan tumbuh dan berbuah.

METODE I : KATA-KATA

Kata-kata akan diucapkan kepada anda dengan satu cara atau cara lainnya, baik oleh orang lain atau oleh roh-roh jahat yang berbicara langsung kepada alam sadar anda. ".dan Tobia mengirim surat untuk menakut-nakuti aku" (Nehemia 6:19). Nehemia mengetahui apa yang akan dilakukan Tobia dan tidak jatuh ke dalam rencananya. Seringkali, kata-kata yang menakutkan akan diucapkan kepada anda oleh orang-orang Kristen yang bermaksud baik, yang kebetulan tulus namun salah. Baca selengkapnya ... about Menanam Benih Ketakutan

Gelar Yesus Kristus dalam Tulisan Yohanes

Penulis : Yohannes

Dalam Injil Yohanes, pola penggunaan gelar itu sama dengan pola dalam Injil-injil lainnya. Kitab-kitab Injil menceritakan kegiatan manusia Yesus, dan bentuk gabungan Yesus Kristus hanya muncul dua kali bila totalitas makna Yesus dilihat dari sudut pandang sesudah kebangkitan. Walaupun istilah "Tuhan" berulang kali dipakai untuk menyapa Yesus, tapi dalam cerita jarang digunakan untuk memaksudkan Yesus sampai sesudah kebangkitan, yang menetapkan kedudukan Yesus yang baru. Tapi penting diperhatikan bahwa Yesus sendiri menunjukkan kedudukan-Nya sebagai "Tuhan" yang memberi perintah kepada hamba-hamba-Nya, walaupun murid-murid-Nya Dia pandang lebih sebagai sahabat-Nya ketimbang hamba-Nya. Baca selengkapnya ... about Gelar Yesus Kristus dalam Tulisan Yohanes

Dapatkah Anak Kecil Datang Pada Kristus Untuk Diselamatkan?

Penulis : Henry Morris dan Martin Clark

Banyak kelompok Kristen maupun orang-orang skeptis bertanya dapatkah anak kecil diselamatkan. Pertanyaan skeptis tersebut muncul karena mereka meragukan keselamatan bagi setiap orang, apalagi bagi mereka yg tidak mengerti teologi dengan segala kerumitannya. Orang tua Kristen pun seringkali was-was karena mereka memahami keselamatan namun harus menunggu sampai anak-anak mereka cukup dewasa untuk mengerti dan meyakini keselamatan tersebut. Baca selengkapnya ... about Dapatkah Anak Kecil Datang Pada Kristus Untuk Diselamatkan?

Karunia-Karunia

Berdoa Dalam Bahasa Roh

Berdoa dalam bhs roh merupakan suatu sarana untuk bertumbuh dalam hidup ilahi, yaitu hidup dalam Roh.
Karunia doa ini diberikan kepada setiap orang, bahkan kepada yang baru dibaptis, yang belum banyak pengetahuan agamanya serta yang belum dalam imannya. Doa dalam bahasa roh merupakan suatu karunia doa adikodrati yang melampaui perasaan dan akal budi menusia serta berdasarkan iman semata-mata. Doa dalam bahasa merupakan suatu bentuk doa yang lebih tinggi dari doa dalam bahasa kita karena dengan perantaraan iman, doa ini langsung membawa kita kepada Tuhan tanpa keterikatan atau kemelekatan kita terhadap dunia (phisically) seperti gagasan/konsep/pikiran/ide, semua ini masih terikat/melekat pada akal budi kita, jadi masih bersifat secara Fisik. Tapi bila kita berdoa dalam bahasa Roh, maka sudah tidak ada lagi keterikatan atau kemelekatan kita terhadap duniawi ini, karena roh kita berhubungan langsung dengan Roh Tuhan. Baca selengkapnya ... about Karunia-Karunia

Becak

Sudah lama aku ingin mengumpulkan para pengemudi becak yang mangkal di depan gereja. Mereka selama ini setiap minggu mendapat makan murah. Dengan hanya membayar Rp 500 mereka dapat makan sepuasnya dengan menu yang sederhana meski bukan ala kadarnya. Aktifitas nasi murah sudah berlangsung sekitar 12 tahunan, tapi hanya itu saja. Mereka membeli makanan setelah itu selesai. Kadang kala ada pembagian hadiah kecil disaat masa Paskah atau Natal. Aku melihat hal ini kurang membantu para pengemudi becak. Beberapa pengemudi becak sudah bertahun-tahun mangkal di depan gereja. Seorang pegemudi sudah mangkal selama 24 tahun yang lain sudah 10 tahun dan sebagainya. Bertahun-tahun mereka mangkal di depan gedung gereja, namun tidak pernah mereka masuk atau bersentuhan dengan para penghuni gedung itu. Beberapa kali memang aku pernah mengajak makan bersama dalam acara pesta rakyat. Atau menyapa beberapa orang ketika aku keluar dan masuk halaman gereja. Selain itu tidak ada lagi. Bahkan nama mereka pun aku tidak tahu. Baca selengkapnya ... about Becak

Pages

Subscribe to Front page feed

Anak

Penulis : Ratna Megawangi

Doa

Penulis : Billy Kristanto

Katekismus Besar yang ditulis oleh Luther membahas lima pokok besar: 10 perintah Allah, iman, doa, baptisan dan perjamuan kudus. Bagian ketiga tentang doa sebenarnya merupakan penjelasan tentang Doa Bapa Kami, dan sebelumnya Luther menulis suatu pengantar mengenai doa. Ada beberapa point yang kita bisa pelajari dari konsep Luther tentang doa pada bagian pengantar ini.

Penulis : Ludi Hasibuan

Siang hari ini terasa panas sekali. Duduk sendirian di dalam bus kota PPD Patas 2 jurusan Cililitan Kota. Walaupun penumpangnya bisa dihitung dengan jari dan hampir semua jendela yang ada di bis ini terbuka tetap saja udara panas di dalam bis tidak berkurang.Terlebih lagi kemacetan yang menggila di jalan Hayam Wuruk semakin membuatku pusing dan berkeringat.

Penulis : Herlianto

Dalam dua dasawarsa terakhir, ada kegerakan baru di kalangan kekristenan di benua Amerika yang berimbas juga ke Indonesia.

Doktrin

Penulis : Andar Ismail

KUNG Fu Tse (551 - 479 SM), pendiri agama Khonghucu, pada suatu hari ditanya oleh para muridnya, "Guru, Pangeran Wei sedang menantikan Anda, apakah yang akan Anda lakukan pertama-tama di tempat pangeran itu?" Kung menjawab, "Memperbaiki nama-nama." Para murid heran, "Apa perlunya?" Kung menjelaskan, "Kalau nama keliru, segala sesuatu menjadi keliru dan kacau, sehingga nanti orang tidak bisa membedakan di mana sepatutnya meletakkan kaki dan di mana meletakkan tangan." Demikian sebuah cuplikan dari kitab Lun Yu (Inggris: Analects) dari abad ke-4 SM.

Penulis : Eka Darmaputera

Di kantor saya, salah seorang rekan-sekerja yang saya kagumi adalah Setiawati. Alasan saya, ia selalu siap, sigap dan cepat dalam mengambil keputusan. Prinsipnya, "Lebih baik melakukan sesuatu walau salah, ketimbang takut salah lalu tidak berbuat apa-apa". Siap, sigap, dan cepat mengambil keputusanmemang benartidak otomatis menghasilkan keputusan yang benar. Tapi, seperti saya saksikan pada Setiawati, lebih sering tepatnya ketimbang tidak.. Sebabseperti pada seorang penembak jitubanyak mengambil keputusan itu adalah ibarat terus berlatih. dengan teratur. Tentu meleset juga sih, kadang-kadang. Namun demikian, "kadang- kadang meleset" itu tidak membuat Setiawati "kapok", lalu tak berani lagi mengambil keputusan. Katanya, suatu ketika, "Yang penting bagi saya adalah berusaha mengambil keputusan dengan sebaik-baiknya. Bahwa kemudian yang sebaik-baiknya itu toh masih belum cukup baik juga, biarlah itu saya hadapi pada waktunya. Tapi itu nanti, tidak sekarang".

Penulis : Mangapul Sagala

Kelihatannya, kisah kenaikan Yesus Kristus tidak dilihat begitu penting sebagaimana kisah kematian dan kebangkitanNya. Hal itu bisa dilihat dari sikap umat untuk menyikapinya. Kelihatannya, sepi saja. Syukur di berbagai negara, seperti Indonesia hal itu masih diperingati dan dijadikan hari libur nasional. Lain halnya di Singapura. Hari kenaikan tersebut bukan hari libur. Itulah sebabnya, kantor-kantor dibuka seperti biasanya. Sebagian theolog memang melihat hari kenaikan tersebut tidak begitu penting. Bahkan ada yang meragukan dan menolak peristiwa tsb dan menganggapnya hanya sebagai karangan dan dongeng dari Gereja mula-mula. Apa alasan mereka? Tentu ada, dan mungkin banyak; antara lain, mereka mengatakan bahwa hal itu tidak ditemukan secara jelas tertulis dalam keempat Injil.

Keluarga

Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu ... sebagai balasannya ... kau menangis sepanjang malam.

Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan ..sebagai balasannya ... kamu kabur waktu dia memanggilmu

"Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya" [ 1 Petrus 3:1 ].

Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula. Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku. Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.

Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku. Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur.

Kesaksian

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca: