Sebuah Pengampunan
Oleh:Saumiman Saud
berguna baik bagimu maupun bagiku†(Filemon 1 :11). Jikalau Filemon
bukan pengikut Kristus yang sejati, maka persoalan yang dialaminya
sangat gampang dibereskan. Ada seorang budaknya yang mencuri barang,
sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku maka si budak tersebut
harus dibunuh, maka sesudah itu habis perkara. Atau kalau Filemon
tidak mau melakukannya sendiri ia bisa membayar orang untuk
melakukannya.
kita Filemon itu orang Kristen. Itu sebabnya Filemon tidak ada pilihan
lain. Ia telah belajar bagaimana mengasihi, maka ia harus
mempraktekkan kasih itu. Ia bahkan belajar juga tentang bagaimana
mengasihi musuh, maka ia harus melakukannya juga. Makanya kalau kita
ketemu ada orang yang mengaku percaya pada Tuhan Yesus pada hari ini,
namun ia masih melakukan tindakan “balas dendamâ€, “tidak ada kasihâ€
kita tentu harus pertanyakan kekeristenannya.
yang dialami Filemon dari Tuhan Yesus mendahului pertobatannya.
“ Kejadian Sabtu itu merupakan peristiwa yang tidak terlupakan, memang tanggal persisnya saya tidak ingat, namun saya ingat tahun 1982. Waktu itu kebetulan saya sebagai guru Agama kelas enam di sebuah sekolah Kristen. Suasana kelas tidak begitu menyenangkan, sehingga kalau kita yang sedang mengajar sering terpancing kemarahan. Waktu itu kebetulan saya baru saja memperingatkan anak-anak supaya tidak berisik, namun kemudian saya mendengar di bangku paling depan ada dua anak wanita tetap saja ngobrol dan tertawa-tawa. Saya tidak dapat menahan emosi, itu sebabnya anak itu mendapat hukuman.
pernah menyakiti hati Anda memasuki kembali dalam kehidupan Anda. Kalau ia datang secar tulus amak Anda berdua akan menikmati hubungan yang dipulihkan kembali.
bisa mengampuni Onesimus maka kita juga semestinya harus bisa melakukannya. Mari teladanilah perbuatan Filemon ini. Mari teladi Tuhan Yesus juga. Sebelum kita datang memohon pengampunan kepada-Nya, sesungguhnya Ia telah mengampuni kita. Lalu, mengapa kita begitu sulit mengampuni orang lain? (Saud’S)