Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Shalom,
Redaksi mengajak para pengunjung untuk mengirimkan hasil tulisan Anda berwujud artikel, cerita, tip, dan sebagainya.

Caranya mudah, klik saja Kirim Artikel dan ikuti prosedur selanjutnya. Artikel kiriman Anda harus bernafaskan Kristiani. Mohon kesabaran Anda karena hasil tulisan masih menunggu moderasi dari redaksi untuk kemudian ditampilkan di situs e-Artikel.

Redaksi juga mengucapkan terima kasih untuk para pengunjung yang telah bersedia menuangkan hasil tulisannya pada situs kami. Semoga tulisan yang kita buat dapat menjadi berkat bagi sesama.

Tuhan memberkati. 

Baca selengkapnya ... about Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Subscribe to Front page feed

Membangun Kesabaran

Oleh: Philip Kuncoro

Bacaan: Yakobus 5:7-12

Sebagian besar waktu kita sebenarnya kita pakai untuk menunggu! Coba anda perhatikan daftar berikut ini:

(a) Waktu masih kecil kita menunggu untuk bisa sekolah
(b) Setelah sekolah kita menunggu untuk lulus
(c) Setelah selesai sekolah kita menunggu untuk mendapat pekerjaan
(d) Lalu kita menunggu mendapat pasangan hidup
(e) Setelah menikah kita menunggu untuk dapat momongan, dst. Baca selengkapnya ... about Membangun Kesabaran

Terus Menyesali

Oleh: Eny Supiani Situmorang

"Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (I Korintus 10:13b)

Bacaan: I Korintus 10:1-33

 

Dwayne Pingston lumpuh dari pinggangnya ke bawah. Pada tahun 1983, ketika ia baru berusia sembilan belas tahun, ia menghindari tabrakan dari depan dengan membanting setirnya ke kanan. Dalam peristiwa itu Dwayne menabrak bahu jalan dan terlempar dari mobilnya. Lehernya patah dan kaki-kakinya tak dapat digerakkan lagi.

Baca selengkapnya ... about Terus Menyesali

Apakah Ada Hari Esok

Oleh: Yon Maryono

Pada saat melihat tayangan TV, penyanyi Utha Lekumahuwa kembali ke pangkuan Bapa di Sorga, yang diiringi background soundtrack musiknya "esok ‘kan masih ada", terbesit pesan optimis dalam kehidupan esok bagi pribadinya. Lagu itu telah memberikan kenangan bagi penggemarnya yang sekaligus rasa duka mendalam. Pada akhir hidupnya, didasarkan pemberitaan diabdikan dalam pelayanan Gereja telah memberikan pesan lain bahwa hari esok sungguh telah dipersiapkan dan dipertanggungjawabkan dengan baik di hadapan Bapa. Pertanyaan bagi kita adalah: Apakah hari esok ada bagi kita? Apakah sisa waktu hidup kita telah diisi kehidupan sesuai kehendak Tuhan, dan memberi buah kepada sesama?

Baca selengkapnya ... about Apakah Ada Hari Esok

Pengorbanan yang Tersembunyi

Oleh: Gideon

Syalom. Puji Tuhan!! Saya akan menyaksikan keberadaan hidup saya bersama dengan Tuhan Yesus Kristus. Ketika saya datang ke Bali, saya bingung apa yang harus saya kerjakan. Sementara saya juga berapi-api untuk menjadi Misionaris di Bali. Ketika tiba di sana, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Kemudian saya bekerja di sebuah radio swasta, tapi hanya mampu 1 bulan karena memang saya tidak ada niat untuk bekerja.

Baca selengkapnya ... about Pengorbanan yang Tersembunyi

Hukum Kelimpahan

Oleh: Asty Bortan

Suatu hari yang indah, seorang kakek tua hendak menaiki bus. Pada saat dia hendak menginjakkan kakinya ke anak tangga bus, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Seketika bus tertutup dan bergerak dengan cepat, sehingga dia tidak bisa memungut sepatu yang terlepas tadi. Lalu si kakek yang tua itu dengan tenang melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela bus sambil tersenyum.

Seorang pemuda yang duduk di sebelahnya dan melihat kejadian itu keheranan, dan bertanya kepada si kakek tua, "saya memerhatikan apa yang kakek lakukan. Mengapa kakek melempar sepatu yang sebelah juga?"

Baca selengkapnya ... about Hukum Kelimpahan

Berbuat Baik

Oleh: Yoseph Heriyanto

"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." Efesus 2:10

Sering kita mendengar pernyataan bahwa perbuatan baik itu belum tentu dibalas dengan kebaikan pula. Pertanyaannya adalah apakah lantas kita memilih untuk tidak berbuat baik kepada orang lain? Tentu jawabannya adalah tidak.

Perbuatan baik adalah kewajiban bagi semua orang tanpa harus mempertimbangkan alasannya apa, kalau berbuat baik itu memiliki alasan tertentu berarti perbuatan baik yang kita lalukan tersebut bukanlah perbuatan yang tulus. Jika perbuatan baik itu diikuti dengan “pamrih”, maka perbuatan baik itu bukanlah tindakan yang utuh.

Baca selengkapnya ... about Berbuat Baik

Pages

Subscribe to Front page feed

Anak

Setiap ayah itu memiliki kelemahan, kadang kita merasa ia begitu sayang pada kita, ada canda, ada tertawa, ada suka-cita, namun kadang kita melihat ia lagi cembuut, ia lagi sedih, ia lagi marah. Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan ayah kita? Mungkin ia merasa tertekan dengan perjuangan hidupnya, usahanya mulai bermasalah, mungkin Mama lagi ngambek padanya, atau ada orang yang menyakiti hatinya? Namun , bagaimanapun keadaannya, ia tetap adalah ayah kita, pernahkah kita coba memahami keadaannya?

Doa

Penulis : Rev. Paul .Y. Chun

Doa adalah Nafas Rohani Untuk Menguatkan Roh Kita

Sebelum mempelajari tentang doa syafaat, kita harus bertanya terlebih dahulu, "Apakah doa itu? Apa pikiran Anda tentang doa?". Kita dapat mengemukakan bermacam-macam jawaban, tetapi hubungan atau keterkaitannya hampir sama. Doa adalah percakapan rohani dengan Tuhan, yaitu saat kita berbicara kepada Tuhan dan Dia menjawab atau saat Tuhan berbicara kepada kita, dan kita menjawab. Itulah yang disebut doa. Doa bukan percakapan satu arah. Dan kita tahu, dalam Alkitab tertulis, "Tetaplah berdoa" (I Tes 5:17).

Penulis : Tise

Saya merasa tidak mengerti pada satu masalah yang ada di gereja selama bertahun-tahun selama beberapa waktu - dan itu sangat menarik perhatian saya. Masalah itu ialah : kenapa orang kristen susah sekali berdoa?

Penulis : Rev. Paul Y Chun

Bagaimana kita memelihara pimpinan Roh Kudus? Supaya bisa dipimpin oleh Roh Kudus kita harus menyerahkan apa saja yang menghalangi pimpinan Roh Kudus, juga harus membayar harga untuk hal itu dan mau mengambil keputusan untuk berkorban. Orang yang tidak dipimpin oleh Roh Kudus akan melakukan sesuatu dengan hawa nafsu.

Doktrin

Penulis : Andar Ismail

KUNG Fu Tse (551 - 479 SM), pendiri agama Khonghucu, pada suatu hari ditanya oleh para muridnya, "Guru, Pangeran Wei sedang menantikan Anda, apakah yang akan Anda lakukan pertama-tama di tempat pangeran itu?" Kung menjawab, "Memperbaiki nama-nama." Para murid heran, "Apa perlunya?" Kung menjelaskan, "Kalau nama keliru, segala sesuatu menjadi keliru dan kacau, sehingga nanti orang tidak bisa membedakan di mana sepatutnya meletakkan kaki dan di mana meletakkan tangan." Demikian sebuah cuplikan dari kitab Lun Yu (Inggris: Analects) dari abad ke-4 SM.

Penulis : Eka Darmaputera

Di kantor saya, salah seorang rekan-sekerja yang saya kagumi adalah Setiawati. Alasan saya, ia selalu siap, sigap dan cepat dalam mengambil keputusan. Prinsipnya, "Lebih baik melakukan sesuatu walau salah, ketimbang takut salah lalu tidak berbuat apa-apa". Siap, sigap, dan cepat mengambil keputusanmemang benartidak otomatis menghasilkan keputusan yang benar. Tapi, seperti saya saksikan pada Setiawati, lebih sering tepatnya ketimbang tidak.. Sebabseperti pada seorang penembak jitubanyak mengambil keputusan itu adalah ibarat terus berlatih. dengan teratur. Tentu meleset juga sih, kadang-kadang. Namun demikian, "kadang- kadang meleset" itu tidak membuat Setiawati "kapok", lalu tak berani lagi mengambil keputusan. Katanya, suatu ketika, "Yang penting bagi saya adalah berusaha mengambil keputusan dengan sebaik-baiknya. Bahwa kemudian yang sebaik-baiknya itu toh masih belum cukup baik juga, biarlah itu saya hadapi pada waktunya. Tapi itu nanti, tidak sekarang".

Penulis : Mangapul Sagala

Kelihatannya, kisah kenaikan Yesus Kristus tidak dilihat begitu penting sebagaimana kisah kematian dan kebangkitanNya. Hal itu bisa dilihat dari sikap umat untuk menyikapinya. Kelihatannya, sepi saja. Syukur di berbagai negara, seperti Indonesia hal itu masih diperingati dan dijadikan hari libur nasional. Lain halnya di Singapura. Hari kenaikan tersebut bukan hari libur. Itulah sebabnya, kantor-kantor dibuka seperti biasanya. Sebagian theolog memang melihat hari kenaikan tersebut tidak begitu penting. Bahkan ada yang meragukan dan menolak peristiwa tsb dan menganggapnya hanya sebagai karangan dan dongeng dari Gereja mula-mula. Apa alasan mereka? Tentu ada, dan mungkin banyak; antara lain, mereka mengatakan bahwa hal itu tidak ditemukan secara jelas tertulis dalam keempat Injil.

Keluarga

"Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asingisteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya" [ I Raja-Raja 11:1,4 ].

"Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya Tuhan memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikanNya kepadanya" [ Kejadian 18:19 ].

"...I have sinned against the Lord...you shall not die" II Samuel 12:13.

Daud adalah seorang yang hatinya berkenan kepada Tuhan. Ini bukan berarti Daud seorang yang sempurna, tanpa suatu kegagalan. Tetapi ini berarti Daud adalah orang yang hatinya condong kepada Tuhan dan tunduk pada firmanNya.

Kesaksian

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca: