Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Shalom,
Redaksi mengajak para pengunjung untuk mengirimkan hasil tulisan Anda berwujud artikel, cerita, tip, dan sebagainya.

Caranya mudah, klik saja Kirim Artikel dan ikuti prosedur selanjutnya. Artikel kiriman Anda harus bernafaskan Kristiani. Mohon kesabaran Anda karena hasil tulisan masih menunggu moderasi dari redaksi untuk kemudian ditampilkan di situs e-Artikel.

Redaksi juga mengucapkan terima kasih untuk para pengunjung yang telah bersedia menuangkan hasil tulisannya pada situs kami. Semoga tulisan yang kita buat dapat menjadi berkat bagi sesama.

Tuhan memberkati. 

Baca selengkapnya ... about Mari Kirimkan Tulisan Anda!

Subscribe to Front page feed

Bagaimana Memelihara Hari Sabat

Yesaya 58:13,14: "Jangan menginjak-injak hukum Sabat." Apabila panggilan Allah "Jangan kamu menginjak-injak hari Sabat"! untuk pertama kalinya kita dengar, maka kita akan bertanya: bagaimana cara yang dikehendaki Allah untuk kita lakukan dalam memelihara hari Sabat itu? Dalam hal apa tingkah laku kita pada hari Sabat hanya berbeda dengan tingdah laku kita pada hari-hari lain dari minggu itu?

Allah tidak pernah membiarkan kita dalam keragu-raguan mengenai masalah ini. Ia senang dengan pemeliharaan hari Sabat secara positif, bijaksana, dan spontan. Karena itu, ia telah memberikan pada kita suatu petunjuk yang lengkap yang harus kita ikuti dalam persiapan dan pemeliharaan hari Sabat. Dalam pelajaran ini kita akan membahas peraturan Alkitab mengenai etiket pemeliharaan hari Sabat. Baca selengkapnya ... about Bagaimana Memelihara Hari Sabat

Mengikuti Misi Kristus

Ketika Tuhan Yesus terangkat ke surga, para murid memandang ke atas melihat keagungan yang telah Tuhan nyatakan. Namun, pandangan mereka harus kembali ke bawah, karena ada tugas yang telah menanti, yaitu melanjutkan misi penyelamatan-Nya bagi semua orang di bumi. Bukan hanya para murid, saat ini kita juga diundang untuk ambil bagian melanjutkan misi penyelamatan Tuhan Yesus Kristus sesuai dengan panggilan kita masing-masing. Kiranya renungan berikut ini semakin menguatkan kita untuk ambil bagian dalam misi Tuhan melalui pekerjaan yang Tuhan telah tetapkan bagi kita masing-masing.

Baca selengkapnya ... about Mengikuti Misi Kristus

Hikmat Roh Kudus

Oleh: Ling-Ling

Pada tgl. 24 Mei 2009, hari Minggu saya ada pelayanan tari di gereja. Pada tgl 23 Mei hari Sabtu saya berlatih dahulu dan mendapatkan kostum apa & acc rambut yang harus saya gunakan di hari Minggu, tentunya pada hari sabtu itu saya pulang ke rumah sudah malam dan langsung saya membereskan barang-barang kebutuhan pelayanan untuk esok hari Minggu tgl.24 Mei 2009. Baca selengkapnya ... about Hikmat Roh Kudus

Duka Ketidakpastian

Oleh:Henry Sujaya

Saya baru saja membaca sebuah artikel yang ditulis Daniel Gilbert, seorang Profesor Psikologi dari Harvard University, judulnya "The unbearable angst of uncertainty". Di situ dia menulis tentang sebuah eksperimen yang dilakukan peneliti dari Maastricht University di Belanda yang melakukan penelitian pada sekelompok orang dengan memberikan 20 kejutan listrik. Kepada satu kelompok, para peneliti memberitahukan bahwa akan ada 17 kejutan ringan dan 3 kejutan berat, sedangkan kelompok yang lain hanya tahu bahwa mereka akan menerima semua kejutan berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang justru tahu bahwa mereka cuma menerima 3 kejutan berat, ternyata lebih takut dan kuatir. Jantung mereka berdetak cepat dan mereka berkeringat dingin. Baca selengkapnya ... about Duka Ketidakpastian

Menggugat Penyembuhan Ilahi

Oleh:Marolop Simatupang

Tak dapat disangkal bahwa Alkitab-Perjanjian Baru mencatat tanda-tanda ajaib atau mujizat yang pernah dibuat oleh Yesus. Ia membangkitkan orang mati, menyembuhkan berbagai penyakit, meredakan angin ribut, dan tanda-tanda ajaib lain.Para rasul yang dipilih Yesus juga melakukan tanda-tanda ajaib, seperti rasul Petrus, Paulus, dan rasul yang lain. Mereka bisa melakukan itu karena mereka menerima kuasa langsung dari Roh Kudus. Baca selengkapnya ... about Menggugat Penyembuhan Ilahi

Ketika Hal Baik Terjadi Pada Orang Jahat

Oleh:Imelda Seloadji

Renungan: Mazmur 73

Mungkin beberapa dari kita pernah membaca buku karangan seorang rabbi Yahudi yang cukup populer, Harold Kushner, "When Bad Things Happen to Good People". Dari judulnya saja kita bisa memperkirakan isinya: buku ini bermaksud membantu orang untuk memahami mengapa hal-hal yang buruk atau negatif terjadi dalam hidupnya, sementara ia merasa dirinya tidak pernah melakukan kejahatan apapun. Saya rasa sudah banyak tulisan dan kotbah yang membantu menguatkan orang-orang yang mengalami musibah maupun tekanan, mencoba menjelaskan mengapa penderitaan tetap harus dialami oleh "orang baik", itulah sebabnya judul ini saya angkat, karena ini adalah sebuah tema pergumulan hidup yang lain, yaitu: bagaimana jika hal baik terjadi pada orang jahat? Baca selengkapnya ... about Ketika Hal Baik Terjadi Pada Orang Jahat

Pages

Subscribe to Front page feed

Anak

Memberikan nama untuk anak itu susah-susah gampang. Salah-salah nama bisa jadi beban buat si Anak. Maka hati-hatilah dalam memberikan nama untuk anak tersayang. Karena nama akan disandang seumur hidupnya.

Doa

Penulis : Anthony de Mello SJ

Pertanyaan : mengapa saya sering gagal dalam doa ?. Jawabannya sungguh sederhana. Karena kita belum belajar berdoa dengan baik. Ada beberapa syarat untuk berdoa dengan baik, yaitu :

Penulis : Billy Kristanto

Katekismus Besar yang ditulis oleh Luther membahas lima pokok besar: 10 perintah Allah, iman, doa, baptisan dan perjamuan kudus. Bagian ketiga tentang doa sebenarnya merupakan penjelasan tentang Doa Bapa Kami, dan sebelumnya Luther menulis suatu pengantar mengenai doa. Ada beberapa point yang kita bisa pelajari dari konsep Luther tentang doa pada bagian pengantar ini.

Penulis : Ludi Hasibuan

Siang hari ini terasa panas sekali. Duduk sendirian di dalam bus kota PPD Patas 2 jurusan Cililitan Kota. Walaupun penumpangnya bisa dihitung dengan jari dan hampir semua jendela yang ada di bis ini terbuka tetap saja udara panas di dalam bis tidak berkurang.Terlebih lagi kemacetan yang menggila di jalan Hayam Wuruk semakin membuatku pusing dan berkeringat.

Doktrin

Penulis : Eka Darmaputera

"Dunia bertanya, kita menjawab". Begitulah kira-kira semangat serta motivasi yang melatar-belakangi rangkaian pembahasan kita. Dengan perkataan lain, kita akan mempertanggungjawabkan "iman" kita terhadap "gugatan" dan "keragu-raguan" dunia. Memang sudah semestinya begitu! Sebab "iman" bukanlah sesuatu yang bersifat pribadi atau "privat" semata-mata. Yang seperti "dompet" kita sembunyikan rapat-rapat di dalam saku. dan cuma sekali-kali saja kita keluarkan, bilamana perlu. "Iman" juga bukan sesuatu yang "subyektif" dan "irasional". Semacam selera pribadi, ada yang gemar "dendeng balado", dan ada yang senang "nasi soto". Di mana yang bersangkutan tak perlu menjelaskannya, dan orang lain tak berhak mempersoalkannya. "Iman kristiani," tulis Charles Colson, "bukanlah lompatan-lompatan acak tanpa nalar. Setiap orang yang rasional dan obyektif akan mendapati, betapa klaim-klaim yang ada dalam alkitab adalah dalil- dalil yang masuk akal, didukung oleh logika dan bukti-bukti nyata." Melampaui akal, memang, tapi tidak bertentangan. "Trans-rasional", ya, tapi bukan "irasional". "Lintas-akal", bukan "nir-akal".

Penulis : David Martyn Llyod - Jones

Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. 2 Petrus 1:19.

Shalom,
Dear All,
Apa yang akan kita lakukan setelah menjadi orang percaya? Ingatlah bahwa yang dipulihkan baru roh kita. Jika kita meninggalkan dunia ini sebagai orang percaya kepada Yesus, kita boleh yakin, bahwa kita akan masuk sorga. Oleh karena itu, jangan kita tangisi orang yang meninggal sebagai orang percaya. Jika kita memiliki pengalaman mendampingi orang yang sudah sekarat, kadang-kadang kita menyadari, bahwa orang sekarat, saat meninggal ia bisa melihat siapa yang menjemputnya, malaikat kegelapan alias setan, atau dijemput oleh Tuhan Yesus dan para malaikat di sorga.

Keluarga

Penulis : Eka Darmaputera

Tahukah Anda bahwa hukum kelima dari Dasa Titah mempunyai dua versi? Yang pertama termuat dalam Keluaran 20:12, bunyinya: "Hormatilah ayahmu dan ibumu". Yang kedua tertulis dalam Imamat 19:31, bunyinya: "Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya ." Yang satu menyebut "ayah" terlebih dahulu, baru "ibu". Sementara yang lain, sebaliknya. Besar kemungkinan tidak ada perbedaan substansial yang pantas dibicarakan mengenai perbedaan tersebut. Namun, para rabi Yahudi toh tak urung menangkap juga nuansa yang-menurut mereka-cukup bermakna.

"Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan DiriNya baginya" [ Efesus 5:25 ]
"Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah ! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang" [ 1 Petrus 3:7 ].

Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu ... sebagai balasannya ... kau menangis sepanjang malam.

Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan ..sebagai balasannya ... kamu kabur waktu dia memanggilmu

Kesaksian

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca:

Dalam Perjanjian Lama kata Ibrani "malak" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan" (messenger). Sama juga halnya dalam Perjanjian Baru, kata Yunani "aggelos" yang sering diterjemahkan sebagai "malaikat" kadang-kadang juga diterjemahkan sebagai "pembawa pesan". Ketika kita memperhatikan dengan teliti ayat-ayat yang menggunakan ungkapan ini, kita menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjuk kepada diri-Nya sendiri, bisa menunjuk kepada malaikat dan bisa juga menunjuk kepada manusia yang mempunyai pesan untuk dikabarkan. Kita harus memperhatikan konteks dari ayatnya dengan teliti untuk menentukan terjemahan yang benar dari ungkapan ini. Misalnya di Maleakhi 3:1 dimana kita baca: