Ucapan Selamat

Salah satu kegiatan yang paling saya suka adalah mengucapkan selamat ulang tahun kepada teman. Saya berusaha untuk selalu mengetahui kapan tanggal ulang tahun mereka. Untuk itu saya punya catatan tersendiri, dimana setiap awal bulan, saya bisa melihat siapa-2 yang akan berulang tahun pada bulan berjalan. Baca selengkapnya ... about Ucapan Selamat

Berbagi Ketegaran

Penulis : Lesminingtyas

Ketika komunitas kami mengadakan retret di sebuah villa, seperti biasa teman-teman berubah layaknya celebrities yang suka potret sana potret sini. Seorang teman dengan kamera digital barunya sangat bersemangat memotret setiap polah tingkah temannya. Sangatlah manusiawi jika seseorang senang dengan foto-foto yang menampilkan gambar dirinya dalam pose yang menawan. Namun apa jadinya ketika teman laki-laki kami yang itu diambil gambarnya ketika ia sedang tidur dengan sarungnya yang terbuka, sehingga CDnya yang berwarna abu-abu tampak close up? Tentu saja ia akan sangat malu. Lebih malu lagi, ketika foto itu menjadi konsumsi umum. Baca selengkapnya ... about Berbagi Ketegaran

Doktrin Sola Scriptura

Penulis : Yohanes Adrie Hartopo

PENDAHULUAN

"Unless I am convinced by Sacred Scriptura or by evident reason, I will not recant. My consience is held captive by the Word of God and to act against conscience is neither right nor safe." Kata-kata ini diucapkan oleh Martin Luther pada 18 April 1521 ketika ia diajukan pada sidang kekaisaran di kota Worms di hadapan kaisar Charles V yang menjadi penguasa Jerman (dan beberapa bagian Eropa lainnya) pada saat itu, serta di hadapan para pemimpin gerejawi. Luther dipanggil ke kota ini dengan tujuan supaya ia menarik kembali perkataan dan pengajarannya. Ia diminta mengaku salah di depan publik untuk apa yang ia tuliskan dan ajarkan tentang Injil, keselamatan melalui iman, dan hakikat gereja. Tetapi ia tidak bersedia melakukannya.1 Baca selengkapnya ... about Doktrin Sola Scriptura

Benih

Suatu ketika, ada sebuah pohon yang rindang. Dibawahnya, tampak dua orang yang sedang beristirahat. Rupanya, ada seorang pedagang bersama anaknya yang berteduh disana. Tampaknya mereka kelelahan sehabis berdagang di kota. Dengan menggelar sehelai tikar, duduklah mereka dibawah pohon yang besar itu. Baca selengkapnya ... about Benih

Bencana dan Waktu

Di hari minggu sore, saya sering berkunjung untung menonton televisi di rumah sepupu saya yang berlangganan TV kabel. Discovery adalah salah satu saluran favorit saya. Kemarin, saya menonton sebuah acara yang sebelumnya juga sudah saya tonton tapi saya tonton lagi dengan seksama karena mempesona, yaitu tentang meletusnya gunung Vesuvius tahun 79 A.D, memusnahkan daerah-daerah di sekitarnya, termasuk kota Pompeii dan Herculaneum. Baca selengkapnya ... about Bencana dan Waktu

Pandangan Ernst Troeltsch tentang Keunikan Calvinisme

Penulis : Hendry Ongkowidjojo

Jika kita menoleh ke belakang, kita mungkin tidak lagi merasa terlalu heran dengan kondisi saat ini karena di sepanjang sejarahnya, Gereja memang tidak sering berhasil melakukan perannya di tengah-tengah dunia. Namun demikian, tidak selamanya hal ini benar. Masih ada masa- masa dimana Gereja berhasil menjalankan tugasnya, dimana dampaknya masih dapat dirasakan bahkan hingga saat ini. Salah satunya ialah di masa Reformasi. Baca selengkapnya ... about Pandangan Ernst Troeltsch tentang Keunikan Calvinisme

Batu Besar

Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri depan kelas dan berkata, "Okay, sekarang waktunya untuk quiz." Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, "Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?" Semua mahasiswa serentak berkata, "Ya!" Baca selengkapnya ... about Batu Besar

Apa yang Kelihatan Baik Belum Tentu Benar Adanya

Suatu sore, seorang pemuda datang ke sebuah restoran yang menjual ayam goreng dan membeli 9 potong ayam. Ia membawa ayam gorengnya ke taman, untuk dinikmati bersama kekasihnya di bawah sinar rembulan yang romantis. Ketika membuka bungkusan ayam goreng itu, pemuda itu terkejut. Bukan ayam yang didapatinya, melainkan uang hasil penjualan restoran itu sebanyak 9000 dollar. Pemuda itu kemudian mengembalikan uang itu dan meminta ayam goreng sebagai gantinya. Pemilik restoran, merasa kagum atas kejujuran si pemuda, menanyakan namanya dan mengatakan hendak menelpon wartawan surat kabar dan stasiun televisi agar membuat cerita tentang si pemuda. Ia akan menjadi pahlawan, sebuah contoh nilai kejujuran dan moral yang akan mengilhami yang lain! Baca selengkapnya ... about Apa yang Kelihatan Baik Belum Tentu Benar Adanya

Pages