artikel

Ketika Allah Melangkah Keluar

Baca: Kolose 1:15-20

Kita tidak perlu bertanya-tanya seperti apakah Allah itu. Kita juga tidak perlu bertingkah seperti anak kecil yang menatap ke langit dan bertanya kepada ibunya, "Apakah Allah ada di atas sana?" Ketika ibunya meyakinkan anak itu bahwa Allah ada di atas sana, si anak menanggapi, "Bukankah lebih baik bila Ia memperlihatkan wajah-Nya supaya kita dapat melihat-Nya?"

Apa yang tidak dimengerti anak tersebut ialah bahwa Allah telah mengizinkan kita untuk melihat-Nya. Dengan mengutus Anak-Nya, Yesus, ke dunia, Bapa di surga benar-benar memperlihatkan diri-Nya sendiri. Yesus adalah Allah "yang menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia" (1 Tim. 3:16). Ia mengatakan dengan jelas kepada Filipus, "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" (Yoh. 14:9). Para ahli teologi menyebut kebenaran ini sebagai inkarnasi.

Baca selengkapnya ... about Ketika Allah Melangkah Keluar

Meresponi Penderitaan

Oleh: Sujud Prasetio

Baca: 2 Timotius 2:1-13

"Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus." 2 Timotius 2:3

Seorang dramawan Inggris berkata: "Hidup ini memang tidak berjalan seperti yang kita ingini, tetapi inilah satu-satunya hidup yang kita miliki." Dengan kata lain betapa pun hidup ini tidak menyenangkan, inilah kenyataan hidup yang manusia miliki. Bahkan Alkitab berkata bagi orang-orang percaya, kita bukan saja dikaruniakan untuk percaya, tetapi juga untuk menderita di dalam Dia (Filipi 1:29). Oleh karena itu Paulus berkata: "Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit," (2 Timotius 2:3a). Ayat ini merupakan kata kunci dari bacaan kita hari ini. Baca selengkapnya ... about Meresponi Penderitaan

Meresponi Penderitaan (2)

Oleh: Sujud Prasetio

Baca: 2 Timotius 2:1-13

"Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga." 2 Timotius 2:5

Penderitaan merupakan bagian hidup manusia. Semua kita pernah mengalami penderitaan. Atau mungkin sementara Anda membaca renungan ini Anda sedang dalam penderitaan. Jika kedua-duanya tidak, pasti Anda akan mengalaminya. Kita sering kali mendengar jemaat Tuhan mengeluh ketika datang penderitaan. Atau mungkin kita pun mengalami hal yang sama. Apalagi merasa telah hidup benar di hadapan Tuhan. Pertanyaan yang hampir sama yang sering kita dengar adalah "mengapa?" dan "kenapa?" "Mengapa hal ini terjadi padaku? Kenapa bukan mereka yang jahat?" Barangkali kita tidak pernah mendapatkan jawabannya. Tetapi ada hal yang lebih penting untuk kita kerjakan, daripada sibuk dengan pertanyaan "mengapa?" maupun "kenapa?" Yaitu: menghadapinya, mengalahkannya dan mengatasinya. Baca selengkapnya ... about Meresponi Penderitaan (2)

Bersikap Jujur

Oleh: Sujud Prasetio

Baca: Mazmur 25:1-22

"Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau." Mazmur 25:21

Beberapa tahun yang lalu, saya melakukan kesalahan yang fatal. Karena dengki, saya mencuri uang bulek (tante). Ketika saya didakwa, saya mengelak dengan 1001 alasan. Dua tahun kemudian saya pun mengakuinya. Bagi saya mengakui kesalahan tidak membuat harga diri saya rendah. Justru inilah sikap yang seharusnya di lakukan. Bersikap jujur. Oleh karena itu saya tidak malu menyaksikan ini.

Baca selengkapnya ... about Bersikap Jujur

Di Sebuah Toko Serba Ada

Oleh: Puji R.

Di sebuah kota yang tidak terlalu ramai terdapat Toko Serba Ada yang dikelola oleh seorang yang dermawan. Kali ini ia mengadakan sebuah sayembara. Sayembara ini menyediakan berbagai hadiah menarik dengan hadiah utama sebuah sepeda motor. Syaratnya mudah, namun penuh rahasia, karena Ia hanya menuliskan, "Belanjalah di toko kami dan dapatkan hadiahnya."

Sampai pada batas hari yang telah ditentukan, pengunjung toko tersebut masih tetap ramai, namun tak satu pun pengunjung yang mengetahui rencana Sang Pemilik Toko untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkan hadiahnya.

Baca selengkapnya ... about Di Sebuah Toko Serba Ada

Mengakui Kuasa Allah dalam Doa

Oleh: Puji R.

Matius 6:8

"Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya."

Perkataan yang diucapkan oleh Tuhan Yesus ini hendak mengajarkan kepada kita tentang bagaimana caranya berdoa. Kalimat ini juga mau menyatakan tentang Kuasa Allah. Kuasa Allah yang menembus batas sampai kedalaman hati dan pikiran manusia. Baca selengkapnya ... about Mengakui Kuasa Allah dalam Doa

Pengharapan di Tengah-Tengah Pergumulan Hidup

Oleh: Musa Karisoh

Di jaman akhir saat ini, kebutuhan hidup manusia semakin meningkat. Banyak cara yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satunya adalah merampok. Hal ini tidak bisa dibendung lagi, karena manusia melakukannya mengatasnamakan kebutuhan. Sebagai orang percaya,pergumulan yang dihadapi tentu tidaklah mudah, karena pergumulan orang percaya, bukan hanya soal kebutuhan hidup saja, melainkan bagaimana orang percaya menjadi bagian dari bangsa Indonesia.

Dalam Yohanes 3:16, dikatakan karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, maka Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal agar setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal. Kalau Allah saja, bisa mengorbankan AnakNya bagi setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus, maka Allah pun sanggup menolong setiap anak-Nya yang dalam kesulitan. Caranya adalah dengan Allah menaruh pengharapan di dalam diri setiap anak-anak-Nya. Mengapa Allah melakukan hal ini? Karena Allah mengasihi umat-Nya, terlebih lagi manusia yang Ia ciptakan.

Baca selengkapnya ... about Pengharapan di Tengah-Tengah Pergumulan Hidup

Bileam

Oleh: Imelda Seloadji

Kegelapan malam turun ke rumah-rumah orang Moab. Kegelapan juga turun menyelimuti hati Balak, raja dari bangsa keturunan Lot, kemenakan Abraham. Para pengawal dan penasihat di dekatnya dapat mendengar gemeletuk gigi sang raja, bukan karena hawa dingin yang memang seperti menusuk tulang, tetapi getar kemarahan dan ketakutan akan sesuatu yang sedang datang mendekat. Kabar telah sampai kepada telinganya, bahwa bangsa yang datang ini telah mengalahkan bangsa Amori.

Dari jauh, tampak cahaya dari perkemahan orang Israel. Balak melihat sendiri api aneh menyerupai bentuk tiang besar yang ada di tengah-tengah perkemahan tersebut, menyala-nyala seperti membelah langit yang gelap namun tidak menyambar kemah-kemah tersebut. Cahaya itu begitu terang sehingga kemah-kemah Israel terlihat jelas malam itu. Balak tak bisa menyembunyikan keresahannya. Bangsa ini bukan seperti bangsa-bangsa barbar lain yang telah berhasil ditaklukkannya. "Lihatlah mereka begitu banyak seperti menutup bumi! Mereka akan membabat habis kita, seperti kawanan lembu yang memakan habis seluruh padang rumput!" seru Balak. Para penasehatnya diam tak bereaksi. Baca selengkapnya ... about Bileam

Rendah Hati

Oleh: Eullhenya Nabroza

Kalau saya lihat, Mother Theresa adalah orang yang tidak memiliki apa-apa. Hampir semua kekayaan yang dia miliki dia pergunakan untuk membantu orang lain. Tetapi di mata saya, Mother Theresa adalah orang yang sangat kaya. Bagaimana tidak, ketika dia ingin berangkat ke satu negara atau satu tempat, tanpa pusing-pusing pesawat jet pribadi sudah ada yang menyiapkan. Sampai di satu negara, berebut orang yang ingin menjemputnya dengan mobil terbaiknya. Ketika dia berkata bahwa dia ingin membantu orang di tempat mana yang sedang kesulitan, seketika itu juga terkumpul dana dalam jumlah yang sangat besar. Baca selengkapnya ... about Rendah Hati

Pages