Meresponi Penderitaan
Oleh: Sujud Prasetio
Baca: 2 Timotius 2:1-13
"Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus." 2 Timotius 2:3
Seorang dramawan Inggris berkata: "Hidup ini memang tidak berjalan seperti yang kita ingini, tetapi inilah satu-satunya hidup yang kita miliki." Dengan kata lain betapa pun hidup ini tidak menyenangkan, inilah kenyataan hidup yang manusia miliki. Bahkan Alkitab berkata bagi orang-orang percaya, kita bukan saja dikaruniakan untuk percaya, tetapi juga untuk menderita di dalam Dia (Filipi 1:29). Oleh karena itu Paulus berkata: "Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit," (2 Timotius 2:3a). Ayat ini merupakan kata kunci dari bacaan kita hari ini.
Paulus memberikan tiga profesi dan menghubungkannya dengan penderitaan. Jika di selidiki kita akan menemukan tiga bentuk sikap yang berbeda dari ketiga profesi tersebut. Yang pertama Paulus memberikan gambaran seperti seorang prajurit. Seorang prajurit dipersiapkan untuk menjaga keamanan negara. Harus siap siaga mempertahankan negara jika sedang terancam. Tidak ada jalan lain, kecuali menghadapinya. Dan yang terpenting adalah, seorang prajurit tidak akan bertindak sebelum mendapat aba-aba dari komandannya. Ketika penderitaan datang yang harus kita lakukan adalah menghadapinya. Bagaimana menghadapinya? Sebagai prajurit Kristus kita harus senantiasa patuh kepada Sang Komandan, yang tidak lain adalah Kristus.
Pada prinsipnya Paulus menasihatkan ketika kita mengalami penderitaan hadapilah dengan bergantung kepada Tuhan. Tidak sedikit orang menjadi sakit jiwa karena penderitaan. Kenapa bisa sampai demikian? Persoalannya, orang-orang tersebut tidak siap terhadap penderitaan. Atau mungkin siap, tetapi tidak mampu menyelesaikannya, karena mencoba dengan kekuatannya sendiri. Oleh karena itu kita harus tetap fokus kepada Tuhan. Agar dalam keadaan apa pun, bersama dengan Tuhan kita siap menghadapinya. Benarkah Anda seorang prajurit Kristus?