Bileam
Oleh: Imelda Seloadji
Kegelapan malam turun ke rumah-rumah orang Moab. Kegelapan juga turun menyelimuti hati Balak, raja dari bangsa keturunan Lot, kemenakan Abraham. Para pengawal dan penasihat di dekatnya dapat mendengar gemeletuk gigi sang raja, bukan karena hawa dingin yang memang seperti menusuk tulang, tetapi getar kemarahan dan ketakutan akan sesuatu yang sedang datang mendekat. Kabar telah sampai kepada telinganya, bahwa bangsa yang datang ini telah mengalahkan bangsa Amori.
Dari jauh, tampak cahaya dari perkemahan orang Israel. Balak melihat sendiri api aneh menyerupai bentuk tiang besar yang ada di tengah-tengah perkemahan tersebut, menyala-nyala seperti membelah langit yang gelap namun tidak menyambar kemah-kemah tersebut. Cahaya itu begitu terang sehingga kemah-kemah Israel terlihat jelas malam itu. Balak tak bisa menyembunyikan keresahannya. Bangsa ini bukan seperti bangsa-bangsa barbar lain yang telah berhasil ditaklukkannya. "Lihatlah mereka begitu banyak seperti menutup bumi! Mereka akan membabat habis kita, seperti kawanan lembu yang memakan habis seluruh padang rumput!" seru Balak. Para penasehatnya diam tak bereaksi. Baca selengkapnya ... about Bileam