Temukan Yesus di saat Dia tidak jadi Allah dalam Hidupmu
Oleh: Pdp. Jafar J I Thamrin, S.Th
Mungkin pada waktu kita membaca judul di atas, kita akan kaget dan berkata kok bisa……bukankan Yesus itu adalah Allah. Kenapa harus mengatakan “Temukan Yesus di saat Dia tidak menjadi Allah dalam hidupmu”. Sebelum kita melanjutkan renungan ini, izin saya sedikit menjelaskan judul diatas supaya waktu pada kita masuk dalam perenungan, kita akan mengerti kenapa judul diatas ditulis demikian. Kita tahu bahwa Yesus memiliki 2 natur. Yang pertama Yesus memiliki natur Allah (Yoh 1:1) dan yang kedua Dia memiliki natur manusia (Yoh 1:14) Yesus adalah Firman atau Kalimatullah yang ada didalam diri Allah. Atau dengan kata lain Ia (Yesus) sama dengan Allah, dalam rupa Allah (Yun: Morphe) Yohanes 1:1-2. Namun Firman atau Kalimatullah itu menjadi manusia Yohanes 1:14. Dalam keadaanNya sebagai manusia , Yesus disebut (Yun: Schema)
Cerita Alkitab diatas menjelaskan tentang penyaliban Yesus kristus, yang disalib diantara 2 orang penjahat. Kita percaya bahwa Allah tidak pernah mati di atas kayu salib, yang mati adalah manusiaNya Yesus. Yang menjadi perenungan kita adalah respon dari ke 2 penjahat tersebut. Yang satu menghujat Dia katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" tapi yang satu lagi tidak, justru berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja. kita bisa melihat dari sini bahwa penjahat yang menghujat Yesus kenal betul siapa Yesus (Ia tahu Yesus Allah karena mujizat-mujizat yang dilakukan Yesus). Ini terbukti dari kata-kata hujatannya. Sedangkan penjahat yang ke 2, ia tidak mengeluarkan kata-kata hujat. Padahal kebutuhan terbesar dari penjahat ini adalah lepas dari salib. Namun penjahat ini menemukan sesuatu yang luar biasa di dalam diri Yesus sekalipun penjahat tersebut menderita dan tak lepas dari salibnya. Dari sini kita bisa menarik kesimpulan bahwa ada 2 tipe orang percaya.
1. Tipe yang pertama orang yang menjadikan Yesus kayak Doraemon, karena dia berpikir bukankan Yesus Allah ! berarti aku boleh minta apa aja….namun sayang pada waktu permohonannya tidak dijawab oleh Tuhan ia marah dan menjadi kecewa. Banyak kita orang percaya seperti ini kayak penjahat yang menghujat Yesus, kenapa ini terjadi padaku Tuhan, kenapa keluargaku seperti ini, kenapa aku belum diberkati dll.
2. Tipe yang kedua adalah orang yang menerima Yesus apa adanya. Ia percaya sekalipun tidak terjadi apa-apa dalam dirinya, ia tetap mau berkata Yesus itu baik.
Sebagai orang percaya setidaknya kita mencontoh sikap dari penjahat yang tidak menghujat Yesus. Penderitaannya belum lepas namun dari mulutnya tidak mengeluarkan kata-kata hujat. Ia juga tahu bahwa Yesus tidak bisa menolong dia di atas kayu salib, karena kapasitas Yesus sebagai manusia. Tapi ia mampu menemukan Yesus yang baik itu walaupun penderitaan masih ada dalam hidupnya. Orang percaya setidaknya mau berkata, aku belum sembuh, aku belum diberkati, aku ditolak, anakku masih narkoba, suamiku belum berubah, tidak ada jalan keluar, tidak ada jawab Tuhan sepertinya Tuhan diam dan tidak mau menolong dalam hidupku. Namun kita mau berkata Tuhan engkau baik dalam Hidupku.
Orang yang mampu menemukan Yesus disaat Dia tidak jadi Allah dalam hidupnya adalah:
- Orang tersebut mampu menemukan arti kasih dalam setiap pergumulan yang di hadapi. Kita percaya bahwa dibalik pergumulan dan masalah yang kita hadapi yang berat sekalipun, ada kasih Tuhan disitu. Seperti sebuah syair lagu, “Dulu 'ku tak tahu Tuhan, berat kurasakan. Hati menderita dan 'ku 'tak berdaya menghadapi semua. Tapi 'ku mengerti s'karang, Kau tolong padaku. Kini 'ku melihat dan 'ku merasakan indah recanaMu. Kini 'ku melihat dan 'ku merasakan indah recanaMu”
- Orang tersebut dewasa Rohani. Apa arti dewasa rohani, dewasa rohani berarti dia tidak mudah mempersalahkan Tuhan dengan Masalah-masalah yang dia hadapi. Dia menjadi orang yang mau bertanggungjawab dengan apa yang dia lakukan. Jangan sedikit-sedikit Tuhan disalah hanya karena masalah yang belum tertanggani. Orang yang dewasa rohani, bukan orang yang berkata, “kenapa ini Tuhan ?” tapi “Apa yang harus aku perbuat atau berbaiki dalam hidupku Tuhan”
- Orang tersebut menjadikan Yesus sebagai Raja dalam hidupnya. Berbicara raja berarti, dia berdaulat penuh terhadap orang yang dipimpinnya. Yesus adalah raja setidaknya Dia berdaulat penuh dalam kehidupan kita orang percaya. Kalau sampai Yesus tidak jadi raja dalam kehidupan kita, tak heran kita lepas kendali dan mudah untuk meninggalkan Yesus. Saya meminjam kata-kita Vicky. “Hari-hari ini orang mudah beralih keyakinan karena dua hal, yang pertama labil ekonomi, kedua labil rohani sehingga ia mengkudeta kenyakinannya.” Ini terjadi karena banyak orang percaya tidak menjadikan Yesus sebagai raja dalam kehidupannya.
Temukan Yesus disaat Dia tidak jadi Allah dalam hidupmu, dengan demikian engkau menjadi orang yang menerima Yesus apa adanya dan bukan ada apanya. Tuhan Yesus memberkati.