Pasifis

Penulis : R.P Borrong

Terminologi pasifis (Inggris pacifist) berarti cinta damai. Tidak ada manusia berpikiran normal yang tidak cinta damai. Terutama di saat begitu banyak kekerasan dan permusuhan ditampilkan dan dikedepankan. Tetapi justru pada saat terjadi kekerasan dan permusuhan ada orang tertentu cenderung menolak bersikap pasifis. Sebut saja sebagai contoh adalah sikap yang ditempuh Dietrich Bonhoeffer terhadap kekerasan dan kebrutalan massal yang dilakonkan Nazi. Walaupun tidak terang-terangan, Bonhoeffer bergabung dengan komplotan Klandestin, yang berikhtiar mengakhiri kekerasan dan kebrutalan Nazi dengan jalan membunuh pemimpinnya sang Fuhrer, Adolf Hitler. Sayangnya, sebelum ikhtiar itu berhasil, komplotan tersebut keburu terbongkar. Bonhoeffer sendiri dihukum gantung oleh anggota Nazi hanya beberapa saat sebelum Hitler sendiri "tewas" dan mengakhiri kekerasan dan kebrutalan Nazi. Baca selengkapnya ... about Pasifis

400 Tahun Protestantisme Di Indonesia

TEPATKAH berbicara mengenai 400 tahun Protestantisme di Indonesia? Tidakkah, dengan demikian kita mempersempit rentang-waktu dan ruang-lingkup kehadiran kekristenan di Nusantara yang mestinya jauh lebih lama dari waktu 400 tahun itu? Lagi pula dengan menambahkan akhiran "isme", ada kecenderungan melihat kekristenan hanya sebagai sebuah ideologi di samping ideologi-ideologi lainnya, yang secara hakiki memang bersifat kaku dan memaksa? Inilah, antara lain rentetan pertanyaan-pertanyaan kritis, yang mengemuka dalam seminar dua hari di Ambon, 25 dan 26 Februari lalu. Seminar itu diadakan dalam rangka merayakan 400 tahun masuknya agama Kristen dalam versi protestannya di Maluku, yang sekaligus juga dipandang sebagai gerbang masuknya Injil di seluruh Nusantara. Baca selengkapnya ... about 400 Tahun Protestantisme Di Indonesia

Sensus Sekitar Natal

Penulis : Herlianto

Natal masih meninggalkan masalah karena fakta sejarahnya diragukan kalangan tertentu, ada yang mengatakan bahwa data Natal pada Matius dan Lukas beda, dan data Lukas itu tidak sesuai dengan data Josephus tentang kapan terjadinya sensus, pada zaman raja Herodes (Matius 2) atau zaman gubernur Kirenius? (Lukas 2:2). Rasionalisme dengan liberalisme dalam teologi memiliki asumsi menolak kemungkinan segala sesuatu yang bersifat supra-natural termasuk kelahiran Yesus. John Dominic Crossan, pencetus Jesus Seminar menulis bahwa Sensus Kirenius terjadi pada tahun 6-7M sekitar satu dasawarsa setelah kelahiran Yesus dan kebiasaan Romawi melakukan sensus ditempat tinggal atau pekerjaan dan bukan di tempat asal atau kelahiran (The Historical Jesus, h.371-372). Dari perbedaan ini kemudian dianggap bahwa Lukas mengarang cerita iman menjadi dongeng Natal.

Pandangan yang Salah Terhadap Gereja

Ketika Yesus hidup di dunia, Ia melayani dengan tubuh fisiknya. Kemana pun Ia pergi, Ia menyembuhkan, menasehati, menunjukkan belas kasihan, mengajar, dan menjalani kehidupan yang menjadi teladan untuk diteladani orang lain. Ketika Yesus kembali ke surga setelah kebangkitan-Nya, tubuh fisik-Nya lenyap dari dunia, tetapi Ia meninggalkan tubuh lain untuk meneruskan pelayanan-Nya. Tubuh baru Kristus yang masih ada hingga hari ini adalah gereja. Baca selengkapnya ... about Pandangan yang Salah Terhadap Gereja

Sebuah Kisah Dari Afrika

Pada tahun 1921, dua pasang suami istri dari Stockholm (Swedia), menjawab panggilan Allah untuk melayani misi penginjilan diAfrika. Kedua pasang suami istri ini menyerahkan hidupnya untuk mengabarkan Injil dalam suatu kebaktian pengutusan Injil. Mereka terbeban untuk melayani negara Belgian Kongo, yang sekarang bernama Zaire. Mereka adalah David dan Svea Flood, serta Joel dan Bertha Erickson. Baca selengkapnya ... about Sebuah Kisah Dari Afrika

Saksi Jehova

Aliran ini berpusat di Bethel,Brooklyn-Newyork dengan tenaga full time sekitar 2000 personil melalui jaringan Watch Tower Bible and Tract Society. Mereka sangat giat menyebarkan ajarannya keseluruh dunia.Organisasi ini mempunyai 4,7 juta anggota aktif,tersebar di 231 negara termasuk Indonesia. Baca selengkapnya ... about Saksi Jehova

Bagaimana Memulai Sebuah Kelompok Sel?

Sistem kelompok sel yang pertama ditemukan dalam Perjanjian Baru dan hal itu dimulai, diinspirasi dan dipimpin oleh Roh Kudus. Tuhan Yesus Kristus sebagai kepalanya. Efesus 1:20-23, "Yang dikerjakanNya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kananNya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Dan segala sesuatu telah diletakkanNya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikanNya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuhNya, yaitu kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan segala sesuatu." Baca selengkapnya ... about Bagaimana Memulai Sebuah Kelompok Sel?

Memahami Perceraian dengan Duka yang Dalam

Penulis : Eka Darmaputera

SEMUA orang tahu, bahwa salah satu pilar "perkawinan kristiani", adalah "indisolubilitas"-nya. Artinya, "sekali terikat, pantang ia terurai" "Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia" (Matius 19:6). Pertanyaannya adalah, apakah itu berarti bahwa "perceraian" lalu mutlak tidak dimungkinkan sama sekali? Dan bila begitu, bagaimana kita mesti menyikapi realitas terjadinya begitu banyak perceraian - dan yang cenderung semakin lama semakin banyak -- termasuk di kalangan orang-orang kristen sendiri? Baca selengkapnya ... about Memahami Perceraian dengan Duka yang Dalam

Pages