Hukum Ke-10 Membangunkan Setiap Orang (2)
Penulis: Robert J. Wieland
Seorang pria muda menulis surat kepada kami.
Dia terganggu, khawatir. “Ini adalah masalahku siang dan malam, memikirkan tentang wanita. Saya melihat mereka setiap waktu dalam mata pikiran saya. Saya tidak dapat menoleh ke arah lain saat saya menatap seorang wanita. Masalah itu turun jauh ke dalam diriku, sampai ke bawah jari kaki. Apa yang dapat saya lakukan? Saya menyadari bahwa Yesus berkata semuanya ada di dalam hati; dan saya tahu di situlah tempatnya! Tolong saya!.
Seringkali seseorang adalah budak dari pornografi yang dibencinya. Ia sama seperti kebiasaan dalam kerajaan Romawi kuno seorang pembunuh dirantai ke mayat korban pembunuhannya. Paulus berseru, Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? ..........Dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa. (Roma 7: 24,25). Anda membawa polusi itu di sekitar anda, terantai kepada anda.
Tetapi ada Kabar Baik yang kokoh. Paulus mengakui bahwa dengan sekedar mengutip hukum baginya tidak menolong apa-apa. “Perintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian. Sebab dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh perintah itu ia membunuh aku. (Roma 7: 10,11). Anda dapat berkhotbah tentang api dan belerang neraka dan menakutkan orang-orang, tapi hal itu tidak merubah hati. Ketakutan bukanlah motivasi yang berhasil.
Tetapi Paulus menjelaskan sesuatu yang berhasil: “Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. (Roma 8:2-4)
Mari kita analisa apa yang dikatakannya, karena ini adalah kebenaran yang paling berharga :
1. Hukum ke-10 tidak bisa menyelamatkan siapapun (tidak ada satu hukumpun yang dapat menyelamatkan).
2. Tetapi Allah mengirimkan Anak-Nya untuk memecahkan masalah paling mendasar kita, turun ke bawah jari kaki dosa. Yesus mencapai prestasi yang indah ini dengan menimpakan kepada diri-Nya tubuh berdosa yang sama seperti yang kita miliki. Karena itu Dia menghadapi dan memikul semua pencobaan yang kita miliki, termasuk yang dihadapi oleh pria muda yang menuliskan surat ke kami.
3. Yesus telah menang dan mengalahkan dosa di dalam tubuh kita yang telah jatuh dan berdosa. Tidaklah benar bahwa Perawan Maria memberikan kepada-Nya tubuh (daging) yang berbeda dengan yang kita semua miliki. Nama-Nya adalah “Allah beserta kita, bukan Allah jauh dari kita. Tidaklah adil bagi Yesus untuk menipu kita, berpura-pura berada dalam semua hal digoda seperti kita, tetapi tanpa dosa jika Dia memalsukannya dan berusaha mendapatkan pengecualian dari warisan DNA seperti yang kita semua miliki. Jika Yesus melakukan hal itu, Setan akan berteriak kepada surga bahwa Yesus mendiskualifikasi diriNya sendiri untuk menjadi Juruselamat kita terhadap dosa! Setan akan menuntut bahwa dia telah menemukan hal yang mengalahkan pemerintahan Allah, dan akan berarti bahwa Setan akan menjadi penguasa alam semesta ini (beberapa orang berpikir dirinyalah penguasa, tapi mereka salah mengerti).
4. Semua pencapaian luar biasa yang Kristus menangkan dalam “daging kita adalah dengan maksud bahwa “ketentuan hukum akan kekudusan/kebenaran dapat dipenuhi di dalam kita. Dosa telah ditaklukkan selamanya, dimana akar kejijikan dari nafsu yang egois di dalam hati kita telah ditarik keluar. Semua doa yang berlinangkan airmata untuk “sebuah hati yang bersih telah dijawab.
5. Hidup baru seperti apa yang kita hidupi sekarang? Kita tidak berjalan seperti kehendak daging, tetapi seperti kehendak Roh Kudus. Sangat sederhana:
- Anda berjalan di bawah pimpinan Roh Kudus;
- Anda membiarkan Roh Kudus memegang tanganmu;
- Langkah demi langkah, saat demi saat, kasih karunia mengajarkan anda untuk mengatakan Tidak kepada setiap pencobaan;
- Anda mendengarkan Roh Kudus;
- Dan anda berkata Tidak! pada pencobaan;
- Sekarang anda katakan, Terima kasih, Allah, untuk menyelamatkan jiwaku.
Namun di sini kita perlu mengerti bahwa pencobaan bukanlah dosa; dosa hanya datang saat kita berkata “Ya! kepadanya. Seribu godaan tidak sama dengan satu dosa. Kita tidak boleh mengharapkan Allah melakukan hal yang Dia sudah katakan tidak akan Dia lakukan; Dia tidak akan mengambilkan keputusan bagi kita, Dia tidak akan mengambil kebebasan kita untuk memilih. Tetapi ketika Kristus memberikan diri-Nya untuk kita di kayu salib, Dia membeli sesuatu yang berharga untuk setiap diri kita: Dia memberikan kita kuasa memilih. Ya, kita memilih surga atau neraka.
Jadi kami katakan kepada pria muda yang menulis surat: jangan berdoa supaya Allah merubahmu menjadi sebuah batu atau pohon supaya kamu tidak dicobai; Dia tidak menginginkan patung di kerajaan-Nya. Dia menginginkan orang-orang yang hidup di sana! Kasih karunia-Nya akan mengajar anda, sama seperti guru sekolah mengajarmu bagaimana menulis ABC; Dia akan mengajarmu mengatakan “Tidak! untuk setiap pencobaan. Bahkan sebelum kamu mulai berdoa, Roh Kudus sudah “mengajar anda untuk mengatakan “Tidak! Anda tidak perlu kelelahan berdoa supaya Dia menolongmu. Sekarang buat keputusan untuk mendengarkan-Nya, untuk mengatakan “Tidak! kepada Setan. Kemudian, langkah selanjutnya timbul: berterima kasih kepada Allah untuk kemenangan yang Dia telah janjikan untuk diberikan kepadamu di dalam Kristus dan terus katakan Tidak! terhadap pencobaan.
bersambung ...