Pesta Paskah
Oleh: Rizky Purukan
Setelah Tuhan Yesus bangkit dari kematian-Nya, Ia menampakan diri kepada murid-murid-Nya. Tetapi kebangkitan-Nya itu belum membuat murid-murid Tuhan Yesus berpesta. Mereka tetap seperti biasa, bahkan kembali kepekerjaan mereka sehari-hari. Seakan-akan mereka tidak tahu apa yang harus di perbuat. Tetapi ketika Tuhan Yesus yang bangkit itu hadir ditengah-tengah pekerjaan mereka dan ikut campur dalam usaha mereka menagkap ikan sehingga setelah jala dilemparkan akhirnya mereka mendapatkan ikan sebanyak seratus lima puluh tiga ekor. Dan murid yang pertama menyadari bahwa itu Yesus adalah Yohanes. Yohanes menyadari bahwa yang telah memimpin mereka adalah Tuhan Yesus. Campur tangan Tuhan Yesus dalam pekerjaan mereka telah merubah keisengan mereka yang sia-sia menjadi suatu "Pesta".
Kita semua sama seperti murid-murid Tuhan Yesus di atas perahu. Tuhan Yesus memperhatikan dan menolong kita dalam pekerjaan dan dalam pelayanan kita, tetapi tidak semua kita yang menyadari hal itu. Sering kali kita melihat keberhasilan dan kesuksesan kita itu hanya kebetulan semata. Kita lupa bahwa Tuhan Yesus telah bangkit dan hidup bersama kita. Itu sebabnya kita tidak dapat menghayati bahwa pelayanan ini sebagai suatu pesta yang tak bekeputusan.
Kita sering mengasosiasikan kata Pesta sebagai suasana makan dan minum. Gereja yang merayakan Paskah sering kali mengisi hari itu dengan acara yang gembira disertai makan dan minum. Jadi gerejalah yang mau menjadikan Paskah suatu sukacita. Padahal seharusnya Paskahlah yang menjadikan Gereja suatu pesta. Tuhan Yesus yang bangkit itulah yang merubah suasana muram dan lesu menjadi suatu pesta makan ikan bakar dan roti. Memang sih sederhana sekali. Namun jangan kita bandingkan sukacita yang ada di dalam hati murid-murid pada waktu itu, dengan pesta yang kita adakan dengan angaran yang cukup banyak itu. Sukacita murid-murid pada waktu itu tidak terletak pada makanannya tetapi pada ikatan persekutuan dan kasih dengan Tuhan Yesus yang telah bangkit. Ikatan kerja sebagai teman sekerja Allah bersama dengan Tuhan Yesus menjadikan hidup mereka selanjutnya penuh dengan sukacita. Walaupun tantangan murid-murid pada waktu itu tetap ada dan banyak tetapi secara keseluruhan hidup mereka disebut berbahagia. Oleh karena itu marilah kita perhatikan karya Tuhan Yesus di tengah-tengah kehidupan kita dan sadarilah akan pernyataan-Nya itu maka kita akan menjadi orang yang berbahagia.
Selamat Merayakan Hari Raya Paskah Yesus Kristus.