Gemuruh National Prayer Conference 5 Mei 2005

Glorianet - Tanggal 5 Mei 2005 kemarin merupakan salah satu hari bersejarah dalam sejarah Kekristenan di Indonesia dan di dunia, dengan diselenggarakannya National Prayer Conference, bertemakan "Indonesia Bagi Bangsa-bangsa", di stadion Gelora Bung Karno. Lebih dari seratus ribu anak Tuhan berkumpul di stadion Bung Karno Jakarta, belum lagi ratusan ribu lainnya yang juga berkumpul di 77 kota lainnya di seluruh Nusantara. Kegerakan doa ini merupakan momen yang sangat fenomenal, di mana seluruh anak Tuhan di Indonesia mau bersatu, meruntuhkan tembok-tembok denominasi, dan berdoa bersama agar Tuhan memulihkan dan mentransformasi Indonesia. NPC ini sendiri dibuka dengan bangga oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, yang menyampaikan sukacitanya melihat bersatunya umat Tuhan untuk berdoa bersama bagi bangsa dan kebanggaannya karena Indonesia menjadi tuan rumah konferensi Transform World 2005 yang dihadiri delegasi dari 56 negara, sebagai pendahuluan dari NPC ini. Ratusan ribu umat bertepuk tangan dan bergemuruh ketika Sutiyoso meneriakkan, "Shalooooom" keras-keras.

[block:views=similarterms-block_1]

Yang menarik adalah bahwa NPC di Indonesia ini juga menjadi bagian dari kegerakan doa di seluruh dunia. Pada saat yang bersamaan di Amerika juga diselenggarakan Natioal Day of Prayer dan bahkan acara NPC di Indonesia turut di-relay di layar acara doa di Amerika tersebut. NPC ini juga merupakan bagian dari kegerakan Global Day of Prayer yang akan berlangsung pada tanggal 15 Mei 2005 di seluruh dunia, di mana seluruh umat bersepakat untuk berdoa bersama agar Allah mentransformasi dunia ini. Pelopor kegerakan Global Day of Prayer ini, Graham Power dari Afrika Selatan, turut memberikan sambutan di acara NPC ini dan menyerukan semangat doa bersama. Demikian juga Dr Luis Bush dari Amerika, pelopor kegerakan Transform World, menyampaikan pesannya tentang sungai transformasi yang kini sedang mengalir di Indonesia.

Para hamba Tuhan seperti Yakub Susabda, HBL Mantiri, Bambang Wijaya, Iman Santoso, Eddy Leo, Niko Nyotorahardjo, bergiliran berdoa bagi Indonesia, baik mengenai petobatan, masalah moral, ketidakadilan, pemulihan, dll., dengan semangat yang sama, memohon agar Allah mentransformasi Indonesia. Koordinator JDN, Dr Iman Santoso, yang dihubungi Glorianet, berkomentar bahwa ini memang adalah saatnya kegerakan Allah di Indonesia.

Acara ini juga dipenuhi dengan pujian dan penyembahan yang mengalir dengan penuh urapan oleh para penyanyi seperti Eka Deli, Lidya Nursaid, Welyar Kauntu, Sari Simorangkir, Adon "Base Jam" dan Ana Paula. Yang terakhir adalah seorang pemimpin pujian dari Brazil yang penuh urapan dan telah dipakai luar biasa, seperti memimpin konser pujian 2 juta orang di Brazil! Seluruh hadirin hanyut dalam sorak sorai, dalam penyembahan dan mengangkat hati mereka bagi Kristus.

Andreas Nawawi, presenter acara "SOLUSI" di SCTV, kemudian mengajak seluruh umat agar berkomitmen untuk berdoa bagi Indonesia selama 55 hari sepanjang minimal 5 detik tiap hari. Ajakan ini disimbolkan dengan memakai gelang "Transformasi Indonesia".

Biarlah transformasi terjadi di Indonesia, seperti yang dikatakan Luis Bush, doa transformasi tidak lain adalah Doa Bapa Kami, "Datanglah KerajaanMu......jadilah kehendakMu...di bumi seperti di sorga...." Marilah kita semua berdoa bagi pemulihan dan transformasi bangsa! (GCM/hs)

Sumber: Lintas Berita