Berapa Besarkah Kasih Allah Itu?

Oleh: Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th

Menjawab pertanyaan di atas perlu dilakukan kilas balik untuk menelusuri kembali sejarah umat manusia. Menurut penyataan Kitab Suci yaitu Alkitab kita menemukan bahwa manusia DICIPTAKAN 1 oleh Allah untuk kemuliaanNya. Manusia diciptakan oleh ARSITEKTUR AGUNG 2 dengan sempurna tanpa cacat atau cela sedikitpun dalam roh, jiwa dan tubuhnya. Manusia adalah mahluk mulia yang luar biasa, dikaruniakan hikmat dan kuasa atas seluruh ciptaan kerena Ia merupakan GAMBAR dan RUPA Allah, 3 sehigga tidak heran jika Pemazmur dalam kekagumannya berkata: “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia sehingga Engkau mengindahkannya?” (Mzm 8:5; 144:3; Bandingkan Ay 7:17,18).

Ketika diciptakan manusia adalah mahluk hidup dan bukan mesin atau robot. Manusia diciptakan dengan KEHENDAK BEBAS 4 yang terpelihara dalam kekudusan Allah. Dengan kehendak bebas itu manusia dapat melayani Allah. Mereka diuji untuk taat kepada Allah ataukah lebih menuruti keinginannya. Setiap pilihan akan mengakibatkan konsekuensi yang berlawananan, yaitu KEMATIAN atau KEHIDUPAN.



Pada saat manusia memilih dengan sadar untuk tidak taat kepada Allah dan berdosa dengan melanggar perintahNya (sekalipun dengan alasan ditipu si ular)5, maka Allah menjatuhkan hukuman kepada manusia oleh karena keadilanNya. Sejak saat itu manusia memulai sejarah pengembaraan yang panjang didalam dunia ini yang tidak direncanakan Allah bagi mereka. Penderitaan, kesakitan, peperangan, ancaman bencana alam dan segala macam bentuk kesulitan hidup menjadi bagian yang tak terpisahkan dari manusia, hingga kematian menjemputnya, mengakhiri pengembaraan itu.

Tetapi Allah yang berlimpah kasih setiaNya, tidak berubah dalam rencana dan tujuanNya kepada manusia. Dengan kasihNya yang besar dan dalam berbagai cara serta tindakanNya, Allah menyatakan keselamatan dariNya (Ibr 1:1,2). Perjanjian keselamatan 6 pertama diberikan di Taman Eden sebelum mereka diusir dari sana (Kej 3:15). Selanjutnya Allah membuat perjanjian dengan Nuh, Abaraham, Musa dan Daud. Allah menjanjikan kepada Abraham bahwa dari keturunannyalah keselamatan sampai kepada bangsa-bangsa lain. Allah berjanji bahwa MESIAS 7 akan lahir dari keturunan Daud. Pada akhirnya, janji-janji itu digenapi didalam Tuhan Yesus Kristus yang telah ditentukan Allah sebagai satu-satunya juruselamat manusia. Kristus merupakan pernyataan kasih Allah yang terbesar.

Kini langit telah terbuka, jalan ke sorga telah rata sehingga tidak ada tembok pemisah antara Allah dengan manusia, sebab Yesus Kristus telah ditentukan Allah sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup, tidak ada yang lain (Yoh 14:6,7). Semua manusia diberi kesempatan yang sama untuk diselamatkan dan mempercayai SANG JURUSELAMAT, Tuhan yang hidup dan benar.

Kristus telah melakukan hal-hal di mana tidak dapat dilakukan oleh siapapun selain Allah. Karena kasihNya, Ia yang tidak berdosa rela menjadi dosa karena kita, Ia mati di salib untuk dosa-dosa kita supaya kita selamat oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh (1 Ptr 2:23,24). Bukan itu saja, Kasih Allah juga telah menyebabkan kita orang berdosa menjadi orang benar yang sebenarnya mengalami kematian kekal menjadi mendapat hidup kekal, dari musuh Allah kini kita diangkat menjadi anak yang berhak menjadi waris bersama dengan Kristus dalam kerajaan surga.

Dalam sejarah, orang-orang percaya yang telah mengalami dan merasakan sendiri kasih Allah yang besar itu menjadi rela berkorban. Diantara mereka ada Paulus yang rela mati dipenggal kepalanya, Petrus yang rela disalib dengan posisi terbalik (kepala dibawah), Bartolomeus yang dikuliti seperti binatang sampai mati, Yakobus dipenggal kepalanya, Yohanes direbus dengan minyak mendidih dan Polikarpus yang dibakar hidup-hidup kemudian ditikam hingga mati. Masih banyak lagi jika disebutkan, sebagai pahlawan iman dan martir,8 karena kesetiaan mereka dalam iman kepada Yesus Kristus.9 Jika dicermati apakah sebenarnya yang menjadi alasan dibalik itu semua? Kasih, ya kasihlah yang ada di dalam mereka. Kasih Allah yang mereka rasakan dalam Yesus Kristus lebih besar jika dibandingkan dengan pengorban mereka.

Sekarang, pada kesempatan ini sudahkan kita mengalami kasih Allah yang sedemikian besar itu? Dalam perenungan yang singkat ini bersama dengan Paulus saya berdoa: “... supaya Saudara bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus itu, dan dapat mengenal kasih itu sekalipun ia melampaui segala pengetahuan (Ef 3:18,19).”

Footnote:

1 Menyatakan bahwa manusia diciptakan oleh Allah berarti sekaligus juga menyangkal teori evolusi yang menyatakan bahwa manusia berasal dari bentuk kehidupan yang lebih primitif (sejenis hewan primata) yang mengalami proses evolusi yang sangat panjang serta dipengaruhi oleh faktor mutasi dan seleksi alam. Di dalam Kitab Kejadian 1:27 Kata MENCIPTAKAN merupakan terjemahan kata kerja Ibrani BARA yang berarti membuat sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada, terkenal dengan frase CREATIO EX NIHILO. Kata BARA ini juga digunakan dalam Kej 1:1 dan Kej 1:21 (Charles C. Ryrie, Teologi Dasar, jilid I, hal 245)

2 Saya menyebut Allah sebagai ARSITEKTUR AGUNG karena didalam kejadian 2:7 digunakan kata MEMBENTUK yang merupakan terjemahan dari kata Ibrani YATSAR yang menunjuk kepada aktivitas Allah yang kreatif. Membentuk (membangun) berarti menata struktur penting yang membutuhkan upaya yang konstruktif, bandingkan Kej 2:21-23 (Ibid., hal 256-257)

3 Kata GAMBAR diterjemahkan dari kata Ibrani TSELEM yang berarti gambar yang dihias, suatu bentuk dan figur yang representatif yaitu suatu gambar dalam pengertian yang konkret atau nyata. Kata RUPA dalam bahasa Ibrani adalah DEMUTH yang mengacu pada arti kesamaan tapi lebih bersifat abstrak atau ideal. Jadi, menyatakan bahwa manusia adalah gambar dan rupa Allah berarti menjelaskan bahwa manusia dalam hal tertentu merupakan refleksi yang nyata dari Allah yang hidup, yang cerdas dan bermoral (Ibit.,)

4 Allah itu kasih, Ia berkeinginan memberikan diriNya kepada ciptaan yang dapat respon dan memilih secara bebas. Karena manusia diciptakan dengan diberi kehendak bebas maka ini berarti manusia memiliki kuasa untuk menentukan pilihan sebagai mahluk yang bermoral dan bertanggung jawab. Kebebasan itu sendiri masih tetap dalam koridor yang diberikan oleh Allah.

5 Baca Kejadian 3:1-19.

6 Kata Perjanjian merupakan terjemahan kata Ibrani BERIYTH sedangkan kata Yunaninya adalah DIATHEKE dan SUNTITHEMAI. Dalam Alkitab kata Perjanjian (covenant) mengacu pada suatu perjanjian atau kontrak antara sesama manusia, atau antara Allah dengan manusia. Dalam banyak kasus apabila sebuah perjanjian diadakan antara Allah dan manusia, Allah terlihat sebagai Inisiator/pihak yang memberi inisiatif. (Pembahasan tuntas mengenai ini dapat dilihat dalam buku Perjanjian, Harvest International Teological Seminary).

7 Kata MESIAS merupakan terjemahan kata Ibrani MASYIAKH yang berarti DIURAPI. Padanan kata Yunaninya adalah MESSIAS atau CHRISTOS (Untuk lebih jelasnya lihat, G.E. Ladd, Teologi Perjanjian Baru, jilid I, hal 177-188; Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, jilid II, hal 57-64).

8 Kata MARTIR berarti SAKSI, kemudian diartikan sebagai orang yang dengan rela menderita, disiksa, dianiaya bahkan mati oleh karena kesaksian tentang Kristus.

9 Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Para Martir atau Pahlawan Iman dapat dibaca dalam buku: 1). Nicky J. Sumual, Mati Syahid, 2). The Voice Of The Martyrs, Batu-Batu Tersembunyi Dalam Pondasi Kita, dan 3). Cindy Jacob, Wanita Pilihan Allah. (lihat, Bibliografi).