Zona Nyaman
Kisah Sedih Di Hari Minggu
Hari minggu yang lalu kawan se-almamater saya menemui saya ketika saya berada di salah satu gereja untuk menyampaikan firman Tuhan. Dalam pertemuan itu ia memberikan sebuah surat yang isinya menyampaikan bahwa organisasi alumni kami telah membuka "Posko Peduli Nias", tujuannya sangat jelas yaitu untuk menyatakan solidaritas sesama kristiani secara nyata melalui bantuan-bantuan yang bisa diberikan, sebagaimana yang dikatakan Rasul Paulus dalam Galatia 6:2 dan 10: "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman." Ada satu hal yang menyentak dada saya, tatkala ia memberikan surat itu sambil berujar dengan nada kesal: "Wah pak, ada teman yang bilang pada saya memangnya kamu kurang kerjaan mau urusin yang gitu-gituan?" Saya terdiam sambil melongo bego padanya tak tahu mau bilang apa lagi. Untung saja teman saya ini minta pamit karena kebaktian segera akan dimulai. Saya pun akan segera menyampaikan firman Tuhan.
Sekiranya omongan ini diucapkan oleh seorang anggota Dewan Preman Rakyat Republik Ingusan, atau itu diucapkan oleh seorang anggota Komisi Penyuap Uang, tentu saja saya tidak terkejut. Dada saya pun tak akan sesak, perih. Tapi yang mengatakan: "Memangnya kamu kurang kerjaan mau urusin yang gitu-gituan" adalah seorang hamba Tuhan yang telah bertahun-tahun belajar firman Tuhan di sekolah Alkitab, dan telah bertahun-tahun telah menyampaikan firman Tuhan di sana-sini. Apa mungkin kalimat sinis itu bisa muncrat dari mulut bibir seorang duta Allah di bumi ini? Ya mungkin saja. Buktinya? Ya itu tadi. Itukan sudah menjadi fakta.
Pertanyaan yang tepat adalah "mengapa itu bisa terjadi?" Nah inilah yang perlu kita bahas bersama. Kita tahu bersama tak seorang pun di bola bumi ini yang mengharapkan Tsunami, gempa tektonik, dan bencana alam lainnya datang menimpa dirinya. Kalau boleh selama bola bumi ini masih berputar jangan pernah ada yang namanya b e n c a n a. Siapa sih yang mau itu? Bila itu menimpa Saudara-Saudari sesama anak bangsa, baik seiman maupun tak seiman, apakah itu harus memaksakan kita bersyukur pada Tuhan karena bukan kita yang terkena? Apakah sepicik dan senaif itu kita? Bagaimana perasaan dia, ketika bencana menimpa batok kepalanya, lalu seseorang mengatakan emangnya Anda kurang gawean mau ngurusin dia?
Istilah Yang Pas
Peristiwa ini mendorong saya mencari-cari istilah yang pas untuk orang Kristen tipe ini. Apa ya? "ORANG KRISTEN ZONA NYAMAN (OKZN)" barangkali merupakan istilah yang cukup tepat. Sebenarnya ribuan tahun sebelum ucapan "Memangnya kamu kurang kerjaan mau urusin yang gitu-gituan" terucap, Tuhan Yesus telah memberikan sebuah kisah tentang OKZN ini. Kalau nggak yakin, coba buku Injil10:25-37. Lebih baik Anda juga sudi membaca kisah ini:
Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. De mikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
OKZN Atau OKSYMH ; Pilih Mana?
Ada beberapa hal penting yang menjadi catatan saya terhadap OKZN bila kita mencermati cerita yang dikisahkan Tuhan Yesus ini. Sebenarnya cerita ini merupakan kritik pedas buat setiap insan yang menamakan dirinya pengikut Yesus alias orang Kristen dikekinian. Apa yang dibentangkan-Nya masih amat relevan dengan abad ini. Bahkan selama bola bumi ini masih berputar. Tidak sedikit orang Kristen bahkan para pendeta atau penginjil atau majelis atau aktivis gereja yang berstatus OKZN dan hidup dalam zona nyamannya.
Catatan pertama saya, OKZN adalah orang Kristen yang jauh panggang dari api. Pernah Rasul Yakobus mengatakan: "jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa" (Yakobus 4:17). Coba kita amati perilaku Si Imam. "Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan." Ironis memang! Seharusnya ia tahu, mau, dan bisa berbuat baik. Sebagai seorang imam, ia hidup dalam lingkungan sehari-hari yang begitu kental nuansa rohani. Semestinya ia tahu kebenaran-kebenaran Allah. Imam adalah suatu jabatan yang penting peranannya dalam umat Israel. Tugasnya adalah mempersembahkan korban, mengadakan doa syafaat, dan memberi berkat. Tapi koq gitu sih? Di sinilah bahaya jadi orang Krsiten atau pemimpin rohani, bila jabatan pendeta, penginjil yang begitu mulia itu hanyalah sebagai pajangan belaka. Tidak fungsional. Hanya atribut semata. Jabatan dan perbuatan tidak ada koneksi. Jauh panggang dari api. Begitu juga dengan Si Lewi, setali tiga uang dengan si Imam tadi. Orang Lewi adalah anggota dari suku Lewi yang mempunyai tugas khusus dalam menyelenggarakan ibadah di Bait suci. Sangat erat dengan aktifitas-aktifitas rohani bukan? "Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan." OKZN pantas disebut orang Kristen masa bodoh. Lu. lu. gue. gue!!!
Catatan kedua, OKZN adalah orang Kristen yang pelit. Tidak tahu dan tidak mau berbagi rasa, kata, dan harta. Konsep hidupnya terpusat semata-mata pada dirinya sendiri. Sayalah bukan kamu. Egoisme. Selain dirinya tidak ada yang lebih utama dan penting lagi. Orang ini dapat diketahui ketika kita mengamati bagaimana ia melihat foto bersama dengan rekan-rekannya. Yang dilihatnya hanyalah dirinya. Orang lain hanya penggembira mungkin dilihatnya sebagai bingkai saja. Dirinya sebagai aktor utama dalam foto bersama itu. Tipe OKZN bisa saja melakukan sesuatu kebaikan, namun bukan karena belas kasihan, tapi karena dia mau saja melakukannya. Bukan didorong oleh firman Tuhan, belas kasih, ucapan syukur atas kebaikan Tuhan padanya. Dia berbuat karena ia mau berbuat. Itu saja.
Catatan ketiga, OKZN lebih banyak menggunakan matanya daripada mulut dan tangannya. Perhatikan bagaimana sikap dan tanggapan si Imam dan Lewi terhadap seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho itu; yang dirampok habis-habisan oleh para penyamun, dan dibiarkan setengah mati tergeletak tanpa daya? Ini sikap dan tanggapan mereka berdua: "Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan." Mereka adalah ahli-ahli teologi yang memiliki spesialisasi "melihat penderitaan orang". Mata kuliah yang mereka minati selama di Seminari bertahun-tahun adalah septic tank theology (teologi tangki kotoran). Kebenaran yang mereka peroleh hanya diendapkan dalam otak dan hati. Tak pernah berwujud dalam aksi. Otak besar bak kelapa, tangan dan kaki kerdil seperti sapu lidi. Mereka alergi dan tidak pernah tertarik dengan biogas theology (teologi biogas). Kebenaran-kebenaran yang diisi terus menerus dari sumber firman Tuhan, dari penyelidikan Alkitab, dari mimbar-mimbar khotbah akan dipakai terus dalam aksi nyata berkomunitas. Itulah Rasul Yakobus menantang Anda sebagai orang Kristen: ". Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku." Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. Hai manusia yang bebal, m196ah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? (Yakobus 2:18-20).
Saya menjadi ngeri bila Anda dan saya sebagai orang Kristen apalagi sebagai pendeta atau penginjil disengat tuduhan Yakobus sebagai manusia yang tidak ada bedanya dengan setan. Ngeri! Dan catatan terakhir saya mengenai OKZN adalah orang Kristen yang anti berkorban. Anti berkorban? Apakah ciri-ciri OKZN itu? Orang Kristen Zona Nyaman adalah orang Kristen yang. ach mau tau aja! Baca aja terus kisah Si Orang Samaria itu. Saya mau makan dulu ach. laparrrrrrrrrrrrrr!!! Ech tunggu dulu. Anda termasuk OKZN atau OKSYMH? Apa itu OKSYMH? Orang Kristen Samaria Yang Murah Hati!