Pengakuan Seorang Bapa
"Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan !" [ Yosua 24:15 ].
Ketika Yosua telah menjadi tua dan lanjut umur, ia memanggil seluruh orang Israel yakni para tua-tuanya, para kepalanya, para hakimnya dan para pengatur pasukannya. Dihadapan seluruh Israel, Yosua membuat suatu pengakuan yang sangat penting, yaitu bahwa ia dan seisi rumahnya akan beribadah kepada Tuhan. Pengakuan Yosua sebagai seorang bapa, memberi dampak bukan saja bagi seisi rumahnya tetapi juga bagi bangsa Israel. Bukan saja seisi rumahnya beribadah kepada Tuhan, tetapi seperti ditegaskan dalam Yosua 24:31 bahwa, "Orang Israel beribadah kepada Tuhan sepanjang zaman Yosua " Mengapa demikian? Mengapa Orang Israel beribadah kepada Tuhan hanya sepanjang zaman Yosua ? Kami percaya penyebabnya adalah karena ada kuasa didalam pengakuan seorang bapa. Yosua bukan hanya bapa bagi seisi rumahnya, tetapi juga bapa bagi bangsa Israel.
Mengapa ada kuasa didalam pengakuan seorang bapa? Kita perlu menyadari sdr/i, kedudukan bapa itu menurut pandangan Tuhan. Dihadapan Tuhan, hanya ada dua bapa atau kepala bagi ras manusia, yang pertama Adam dan yang kedua Kristus Yesus. Didalam surat Roma 5:19 ada tertulis, "Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar" Bukankah sudah jelas disini bahwa Tuhan hanya melihat perbuatan bapa / kepala ras manusia? Banyak orang Kristen hanya bisa menerima bahwa karena Adam berbuat dosa maka seluruh manusia menjadi orang berdosa, tetapi tidak bisa menerima bahwa karena Kristus berbuat benar maka seluruh umat manusia menjadi orang benar. Orang Kristen yang sedemikian ini belum memahami kedudukan bapa / kepala menurut pandangan Tuhan.
Sekarang kita kembali bertanya, mengapa ada kuasa didalam pengakuan seorang bapa? Jawabnya , karena Tuhan hanya melihat seorang bapa? Ketika mulut seorang bapa mengucapkan suatu pengakuan, maka Tuhan memandangnya sebagai pengakuan seisi rumahnya. Walaupun mungkin ada anak-anak didalam rumahnya yang memberontak dan tidak mengikut Tuhan, maka cepat atau lambat, karena kuasa pengakuan itu, anak-anak yang memberontak akan ditaklukkan oleh kuasa Tuhan.
Alkitab menegaskan bahwa keselamatan itu, separuhnya adalah soal mulut mengaku, dan separuhnya lagi soal hati percaya [ Roma 10:9 ]. Memang jika mulut mengaku tapi hati tidak percaya, itu tidak ada artinya. Tetapi yang kita bicarakan adalah pengakuan seorang bapa yang lahir dari hati yang beribadah kepada Tuhan.
Saat ini, keluarga-keluarga Kristen memerlukan pengakuan seorang bapa secara terbuka. Didalam kebanyakan keluarga Kristen, nampaknya seorang ibu lebih rohani dari pada bapa, sehingga kelihatannya lebih pantas pengakuan itu diucapkan seorang ibu. Tetapi bagaimanapun juga Alkitab menegaskan bahwa pengakuan seorang bapa sebagai kepala, akan membawa dampak positif bagi seisi rumahnya.
Sumber: Gema Sion Ministry