Menyesal - If Only !

Oleh: Mang Ucup

Naomi telah rela mengorbankan mahkota kesuciannya untuk Eddy,
begitu juga masa mudanya dia, dimana dia berpacaran dengan Eddy selama
lima tahun lebih, tetapi kenyataan disamping Naomi, Eddy masih
memiliki perempuan lainnya. Hal inilah yang membuat Naomi ngambek dan
dalam keadaan emosi ia telah memutuskan hubungannya dengan Eddy. Naomi
merasa sangat menyesal atas keputusan ini sehingga walaupun
kejadiannya telah bertahun-tahun yang lampau, tetapi rasa menyesalnya
tidak pernah bisa hilang. Hal ini membuat Naomi selalu sedih apabila
mengingat kejadian tsb.

[block:views=similarterms-block_1]

Perasaan menyesal adalah perasaan yang paling sering dibahas
setelah cinta. Pada umumnya orang menyesal atas keputusan atau pilihan
yang salah. Coba dahulu (If only) Gw kawin dengan si Ucup hidup Gw
kagak bakalan sengsara seperti sekarang ini. Coba dahulu Gw memilih
jurusan ini pasti Gw sudah jadi kaya. Orang menyesal karena memilih
pasangan hidup yang salah, memilih karier atau sekolah yang salah,
memilih mobil/barang yang salah dan bisa juga menyesal karena telah
melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin ia lakukan, tetapi dalam
keadaan emosi atau tidak sadar ia melakukan hal tsb.

Memang dengan mudah dan gagah kita bisa mengucapkan: "Mati takkan
menyesal, luka takkan menyiuk" tetapi kenyataan yang tidak bisa
dipungkiri, jutaan manusia di dunia ini merasa menyesal atas keputusan
maupun pilihan yang telah mereka lakukan , walaupun sebenarnya tidak
ada alasan bagi mereka untuk menyesal, sebab yang memilih dan
mengambil keputusan adalah mereka sendiri, jadi wajarlah kalau mereka
yang harus menanggung akibatnya.

Tempat dimana paling banyak orang menyesal adalah di penjara, yang
satu menyesal karena telah melakukan kesalahan sedangkan yang lain
menyesal kok sampai bisa sampai masuk bui begitu !

Orang menyesal bisa terjadi karena telah melakukan sesuatu atau
karena tidak melakukan sesuatu. Naomi menyesal karena telah memutuskan
hubungannya; sedangkan si Pulan menyesal karena tidak melanjutkan
sekolahnya. Kejadian-kejadian tsb dalam bahasa kerennya lebih dikenal
dengan nama "counterfactual thinking" atau memikirkan hal yang
berlainan dengan kenyataan, sambil berandai-andai "if only", coba
Naomi tidak memutuskan hubungannya dengan Johny pasti ia sudah punya
keluarga yang bahagia.

Pada saat Olympiade si pemenang medali perak merasa menyesal dan
berandai-andai coba Gw lari lebih cepat dikit azah pasti Gw udah jadi
juara utama. Hal ini disebut sebagai "Upward Counterfactual" atau
berandai-andai dengan melihat keatas. Sedangkan si pemenang medali
perungu merasa bahagia coba kalho Gw lari lebih lambat dikit azah
pasti Gw kalah, jadi dalam hal ini ia berandai-andai dengan melihat
kebawah. Hal ini disebut "Downward Counterfactual

Maka dari itu salah satu obat pelipur lara pada saat kita menyesal
sebaiknya kita jangan melihat keatas melainkan melihat kebawah -
Downward Counterfactual. Apakah Naomi bisa membina keluarga bahagia
apabila ia tidak putus dengan Johnny, belum tentu, bahkan mungkin akan
disakiti terus menerus seumur hidupnya, jadi sebenarnya lebih baik
putus daripada disakiti terus-menerus.

Dalam soal esek-esek pemikiran pria dan perempuan berbeda,
perempuan kebanyakan menyesal karena telah melakukan hubukan sek
pranikah, sedangkan banyak pria merasa menyesal karena tidak melakukan
hubungan sek sebelumnya nikah.

Pada umumnya orang merasa jauh lebih menyesal di dalam kehidupannya
untuk hal-hal yang tidak pernah ia lakukan. Seandainya dahulu saya
berani mengambil keputusan untuk buka usaha sendiri, pasti tidak bakal
hidup kere seperti sekarang ini ! Seandainya saya mau memilih jurusan
IT pasti saya tidak akan jadi pengangguran ! Seandainya aku tidak
terlalu banyak memilih, pasti aku tidak jadi perawan tua. Perasaan
menyesal untuk hal yang tidak dilakukan pada umumnya jauh lebih lama
daripada untuk hal-hal yang telah dilakukan.

Perasaan menyesal itu bisa juga timbul bersamaan dengan perasaan
bersalah, banyak orang menyesal karena tidak melakukan sesuatu untuk
orang yang mereka kasihi. Hal ini baru mereka sadari setelah orang
yang mereka kasihi tsb meninggal dunia, sehingga tidak mungkin bisa di
ulang balik ataupun diperbaikinya.

Sedangkan rasa menyesal untuk hal yang telah dilakukan jauh lebih
cepat hilangnya. Aku nyesal karena telah mengatakan perkataan kasar.
Aku nyesal karena telah beli tas yang mahal.

Oleh sebab itulah sebagai prinsip dan pegangan utama bagi mang
Ucup, pada saat saya bimbang untuk mengambil keputusan, lebih baik
mengambil keputusan yang salah daripada menghindar. Walaupun demikian
dalam soal hubungan antar sesama manusia sebaiknya jangan mengambil
keputusan yang final, kalau ribut sedikit langsung minta cerai ataupun
putus seperti juga pepatah apabila sangkar burung telah kita tutup
jangan harap burung tsb akan bisa dan mau balik lagi.

Rasa menyesal dalam soal apapun juga tidak akan berakibat fatal
seperti kalau salah memilih agama, sebab menyesal setelah itu adalah
sesalan abadi yang tidak akan bisa diperbaiki lagi, sebab percuma azah
lho nyani "If only I believe " pada saat lho dipanggang di api neraka
! Kagak ada yg bisa nolong lho lagi ! Sampai jadi keripik gosong lho
bakal ada disitu terus ! For ever & ever tuh !

Dan apakah Anda tahu bahwa bukan hanya sekedar manusia saja yang
mempunyai masalah "counterfactual thinking" dan rasa menyesal ini,
melainkan Sang Pencipta juga pernah mengalami hal yang sama seperti
umat-Nya. Setelah Allah menciptakan manusia, dikirimkan-Nya-lah Air
Bah dan dalam Kitab Suci tercantum "maka MENYESAL-lah Tuhan, bahwa Ia
telah menjadikan manusia di bumi" (Kejadian 6:6).