Hadiah yang Dijanjikan
Baca: Yesaya 8:23-9:1-6
"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita." (Yesaya 9:5)
Beberapa tahun yang lalu, saya membaca satu artikel tentang seorang wanita yang membeli lima puluh kartu Natal dengan terburu-buru tanpa melihat pesan yang tertulis di dalamnya. Dengan tergesa-gesa, ia membubuhkan tanda tangan, menuliskan alamat pada kartu-kartu tersebut, dan segera memasukkannya ke kotak pos. Namun, ia masih menyisakan sebuah kartu. Bayangkan betapa terkejutnya dirinya ketika membaca tulisan dalam kartu yang belum terkirim itu:
Kartu ini hanya menyampaikan pesan
Sebuah kado kecil akan datang untuk Anda.
Tidak heran jika 49 orang yang menerima kartu tersebut akan bertanya-tanya mengenai kado yang memang tidak ada dalam rencana wanita tadi.
Janji Allah sungguh berbeda! Bertahun-tahun sebelum kelahiran Sang Juru Selamat, Tuhan telah berbicara melalui perantaraan Nabi Yesaya, demikian: "Seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel!" (Yesaya 7:14). Selanjutnya pada pasal 9:5, kita membaca, "Seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita." Lalu, apakah Allah menepati janji-Nya? Ya! Galatia 4:4 menyatakan, "Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya."
Pada hari yang istimewa ini, ketika kita memperingati kelahiran Kristus, marilah kita bersyukur kepada Allah karena Dia menepati janji-Nya. "Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!" (2 Korintus 9:15). --RWD
Ke dalam dunia penuh dosa dan kutuk,
Sang Juru Selamat datang,
Ia adalah hadiah kasih Allah yang luar biasa,
Hadiah Allah untuk manusia yang terhilang,
O muliakanlah nama-Nya!
-- Staples --
Tak ada hadiah yang lebih dibutuhkan dunia yang sekarat ini selain Juru Selamat yang hidup.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama renungan harian | : | Santapan Rohani, Edisi Natal, Hari 1 |
Penulis | : | Richard W. De Haan |
Penerjemah | : | Tim RBC Indonesia |
Penerbit | : | RBC Ministries Indonesia, Jakarta 2007 |