BUSANA KERJA (dalam konteks dolar diprediksi akan turun drastis)

Jangan tertawakan saya.... Adakah kalimat yang lebih halus dari itu? Mungkin ada, apa pun bunyinya saya tak peduli. Tetapi dengarkan, jangan tertawakan saya.

Sore ini ada satu pokok yang saya dahulukan selepas pulang kantor. Yaitu masuk di kamar tertutup dan berganti pakaian. Lalu memastikannya di depan cermin.

Sore tadi saya hanyalah iseng. Iseng dengan membawa dompet. Tentu ada uangnya walau beberapa lembar. Ini sudah tanggal 7. Lumayan... hari sudah terus bergeser.... Begitulah ibu rumah tangga yang salah satu pokok pikirannya adalah menghitung hari.

Langkah spekulasi saja. Barangkali ada yang menarik hati, tapi bacalah itu sebagai sebatas kebutuhan.

Sampai di tempat garage sale. Ada botol minum... Waw tak percuma saya datang. Si kecil di rumah mempermasalahkan botol minumnya. Baiklah botol itu bertukar uang dari dompet saya. Senyum menghiasi hati saya. Setidaknya satu masalah sudah selesai.

Di sana sini banyak pakaian dengan rupa ukuran dan modelnya. Dalam hati tak ada niat mencari pakaian. Pula tak ada yang menarik hati.

Ruang itu hampir saya tinggalkan. Tetapi tanpa sengaja saya menemukan dress yang ukurannya sekiranya boleh berkenan. Dress untuk busana kantor. "Berapa?"

Sekali lagi itu adalah harga keberuntungan semata. Seperti harga sebungkus nasi di warteg yang sekali makan untuk porsi satu orang.

Ooooo... Bagaimana saya memaknai bahwa diam-diam Tuhan melihat keinginan saya atau tepatnya kebutuhan saya sehubungan dengan busana kantor.

Belum lama ini saya masuk kamar anak gadis saya. Ada blus yang cocok untuk busana kantor saya. Saya bercanda,
"Mama coba ya...
Waw... cocok buat Mama..."

Tapi saya juga malu hati kalau ke kantor memakai blus anak gadis saya....

Petang ini Tuhan membuat cara dan acara yang manis untuk diceritakan.

Haleluya,
demikianlah Matius 6:30-32 (TB)
Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

Catatan pinggir:
Situasi ekonomi nasional menjadi pukulan yang membahayakan bagi beberapa perusahaan dan tentunya bagi karyawannya. Diperhitungkan dolar akan turun drastis dalam waktu dekat ini. Tadi pagi saya mendapat berita dari luar pulau, mereka sudah mendapat instruksi dari pusat untuk membekukan aktivitas di cabang. Itu adalah indikasi buruk yang bisa merontokkan ekonomi semua karyawan di cabang itu. Firman Tuhanlah yang menjadi sandaran kita semua.

Yvonne Sumilat,
7 September 2016,
yang meraba dirinya hanya hamba sahaya,
yang sadar bahwa ada TUAN yang memegang kendali.