Penyesalan

Oleh : Yon Maryono

Menurut Wikipedia, penyesalan (regret) diartikan sebagai a negative conscious and emotional reaction to personal past acts and behaviors. Peribahasa mengatakan sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna. Peribahasa ini berarti sebelum bertindak atau melakukan sesuatu, hendaknya dipikirkan terlebih dahulu baik buruknya. Suatu gambaran bahwa tidak ada satu penyesalan yang mendahului perbuatan, selamanya penyesalan datang kemudian. Hal ini bermakna, setiap langkah dalam kehidupan itu mempunyai arti, oleh karena itu pikirkanlah sebelum bertindak. Baca selengkapnya ... about Penyesalan

Makna Pengharapan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teologi

Oleh : Yon Maryono

Dalam ilmu pengetahuan, teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran yang “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan ( Wikipedia, ensiklopedia bebas). Baca selengkapnya ... about Makna Pengharapan dalam Ilmu Pengetahuan dan Teologi

Kisah Nabot, Kisah Indonesia

Oleh: Sefnat A. Hontong

Kitab I Raj. 21:1-10 berkisah: ada seorang warga masyarakat Israel bernama Nabot. Ia mempunyai kebun anggur yang letaknya berdekatan dengan istana raja Ahab (ay 1). Pada suatu hari sang raja ingin memiliki kebun anggur itu (ay 2). Namun Nabot tidak mau memberikannya, dengan alasan karena tanah itu adalah hak warisnya (ay 3). Akibatnya sang raja menjadi stress dan tidak mau makan (ay 4). Melihat keadaan sang raja seperti itu, Izebel sang permaisuri lalu membuat surat kaleng yang isinya mengatakan Nabot telah mengutuk Allah dan raja. Tujuan Izebel adalah membawa Nabot ke pengadilan agama demi mendapatkan kebun anggur Nabot (ay 5-10). Pada gilirannya Nabot sang rakyat kecil yang tidak berdaya itu, mati dilempari dengan batu. Sedangkan Ahab bersama Izebel sang penguasa berhasil memiliki sebidang kebun anggur tersebut, dengan cara yang sangat licik (ayat 11-16). Baca selengkapnya ... about Kisah Nabot, Kisah Indonesia

Pasrah vs Berserah kepada Tuhan

Oleh: Ev. Margareth Linandi

Ada 2 macam kasus yang terjadi sebagai perbandingan:

1. Seorang ibu yang mengalami pergumulan berat di mana waktu itu sang ibu menderita kanker payudara, sementara suaminya sakit paru-paru basah dan berhenti dari pekerjaannya, juga sang anak menderita leukimia. Sang ibu dalam keadaan berduka, dia berdoa dan meminta pertolongan Tuhan, lalu Tuhan perlahan-lahan memulihkan keluarga ibu itu. Suaminya perlahan-lahan mulai sembuh dan bekerja kembali, dan juga ada sepasang suami istri Kristen yang mengasihi dan membantu pengobatan anaknya sampai sembuh.
2. Seorang remaja yang menderita penyakit parah, lalu ia segera mengambil gunting dari kamarnya dan menusukkan ke badannya sehingga ia meninggal.
 
Manakah dari ke-2 kasus ini yang pasrah? Jawabannya adalah kasus yang ke-2 di mana sang anak kehilangan pengharapan, dia merasa sudah letih dengan hidup dan akhirnya bunuh diri; sedangkan kasus pertama sang ibu berserah kepada Tuhan, bersandar kepada Tuhan; bukan pasrah. Baca selengkapnya ... about Pasrah vs Berserah kepada Tuhan

Musuh Kita Adalah Pikiran Kita

Oleh: Sefnat A. Hontong

Dalam Efesus 6:10-20, Paulus berbicara tentang perjuangan Iman. Sangat menarik di sini adalah gambaran yang gunakan Paulus untuk menunjukkan apa itu 'senjata' yang bisa dimanfaatkan dalam perjuangan seperti ini. Yaitu dengan cara memanfaatkan senjata seorang tentara Romawi, seperti: ikat pinggang, baju zirah/baju besi, kasut/sepatu lars, perisai/salawaku, panah, ketopong/topi baja, dan pedang (bandk. ayat 14-17). Semua alat dan perlengkapan tentara Romawi ini, kemudian diberi makna baru: ikat pinggang berarti Kebenaran, baju besi berarti Keadilan, sepatu lars berarti Kerelaan memberitakan Injil, salawaku berarti Iman, topi baja berarti Keselamatan, dan pedang berarti Firman Allah, dan yang paling mendasar dari semua itu adalah: harus dilakukan dalam segala Doa dan Permohonan (lih. ayat 18). Baca selengkapnya ... about Musuh Kita Adalah Pikiran Kita

Moral Kristen

Oleh: S.M.T Gultom
 
Di berbagai belahan dunia yang fana ini, manakala kelompok Kristennya tergolong minoritas dalam suatu masyarakat, tidak mengherankan bila selalu ditekan untuk menyesuaikan diri dengan ukuran-ukuran yang berlaku dari masyarakat tersebut. Sedangkan tekanan yang terus menerus pada setiap orang dapat mengikis standar moral mereka. Sementara itu, penyesuaian dengan standar moral dunia berarti melawan kekudusan. Bagaimana sesungguhnya mereka harus bersikap?
 
Orang Kristen diperintahkan untuk menjadi lain dengan dunia. Perintah ini dapat dipahami melalui nasehat Paulus dalam Roma 12:1-2, demikian:”Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Tuhan aku menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan; itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Tuhan: apa yang baik yang berkenan kepada Tuhan dan yang sempurna”. Inti dari nasehat ini adalah menjaga kekudusan. Baca selengkapnya ... about Moral Kristen

Urusan Politis, Urusan Gereja

Oleh: Sefnat A. Hontong

Pengantar

Sebagai awal kata, saya harap artikel ini bisa berfungsi sebagai pengantar diskusi, yang bisa saja dianggap belum memadai. Selanjutnya, saya sadar betul bahwa judul seperti ini bisa dan pasti mengundang banyak kontroversial di antara kita. Namun jangan dulu terburu-buru menuding saya secara sinis, oleh sebab hanya judul artikel ini. Berikanlah kesempatan kepada saya untuk menguraikan apa yang saya pikirkan ketika membuat judul artikel ini.

Pertama, yang saya maksudkan dengan arti kata ‘politik’ di sini adalah seperti yang dimaknai oleh Robert P. Borrong, yakni kata politik berasal kata Yunani: (politeia), yang menunjuk pada prinsip-prinsip dan tindakan-tindakan yang bersangkut paut dengan kehidupan umat, masyarakat dan negara atau ‘pengelolaan hidup umat, masyarakat dan negara’. Dengan begitu, maka pengertiannya melebihi pengertian yang sempit dan praktis, sebagaimana orang pada umumnya membaca dan memberi makna terhadap kata ini (politik). Jika ia (politik) adalah sesuatu yang bersangkut paut dengan kehidupan umat, masyarakat dan negara, saya yakin, tidak ada seorangpun yang bisa lepas dari apa yang dinamai politik. Baca selengkapnya ... about Urusan Politis, Urusan Gereja

Always Positive Thinking!!!

Oleh: Ev. Sudiana

Ada seorang ayah yang menjelang ajalnya di hadapan sang istri berpesan DUA hal kepada 2 anak laki-lakinya :

- Pertama: Jangan pernah menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu.
- Kedua: Jika pergi ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari.

Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.

Pada suatu hari sang Ibu menanyakan hal itu kepada mereka. Baca selengkapnya ... about Always Positive Thinking!!!

Negative Thinking

Oleh: Ev.Sudiana

Negative Thinking atau berpikiran negatif adalah cara seseorang memberikan penilaian atau kesimpulan secara bertolak belakang dari kenyataannya.

Dalam bertindak orang-orang yang berpikiran negatif umumnya akan mendasarinya pada kecurigaan dan dugaan-dugaan - atau asumsi-asumsi yg belum tentu benar.

Akan tetapi orang tersebut masih terus memaksakan penilaiannya itu dengan segala argumentasinya dan ingin sekali agar orang lain membenarkan penilaiannnya itu.

Kita dapat belajar, betapa orang-orang yang memiliki pikiran negatif cenderung mempersulit keadaan, sulit untuk menerima kebenaran dan akhirnya bagi dirinya sendiri tidak akan pernah menjadi berkat bagi orang lain.

Persoalan negative thinking atau berpikiran negatif ini memang sudah ada sejak manusia jatuh dalam dosa.

Baca selengkapnya ... about Negative Thinking

Pages