Peka Budaya
Penulis : Lesminingtyas
Sekitar satu jam sehari, hampir bisa dipastikan saya berada dalam sebuah komunitas yang beranggotakan orang-orang Kristen, Katolik dan Islam. Sebagian besar dari kami telah berkeluarga dan beberapa yang lainnya masih single alias jomblo. Kami sangat akrab satu sama lain. Bila salah satu atau beberapa anggota memiliki makanan, semua ikut makan. Kalau salah satu anggota sedang sakit, kami selalu bersama-sama menjenguknya.
Agama dan Mati Hidup Manusia
SAYA berada di Tokyo untuk mengikuti 19th World Congress of the International Association for the History of Religions, yang diikuti 1.700 pakar ilmu perbandingan agama dari seluruh dunia. Tema kongres adalah "Agama; Konflik dan Perdamaian".
Belajar dari Semut
Penulis : Kristian.N
Suatu hari Raja Daud mengajak Salomo anaknya menemaninya berjalan-jalan di taman istana. Setelah letih berkeliling duduklah dia di bawah sebuah pohon rindang. Dilihatnya Salomo sedang asik memandangi sesuatu. Rasa penasaran Daud mendorongnya untuk menghampiri Salomo. "Anak ku apa yang sedang engkau lihat?" tanya sang ayah.
Kisah Batu Jalanan
Penulis : Kristian. N
Seorang musafir sedang berjalan menyusuri jalan setapak menuju sebuah kuil. Tinggal sekitar 200 meter lagi, ketikadi dijumpainnya sebuah pohon asam yang begitu rindang. "akhirnya aku sampai juga. Ah alangkah nyamannya jika aku beristirahat di bawah pohon ini", pikir musafir. Kemudian dia pergi menepi, dan duduk di bawah pohon itu. Diambilnya bekal makanan dan minuman, lalu bersantaplah ia.
Let's Talk About Music !
Penulis : Mang Ucup
Berdasarkan Alkitab, manusia sudah mengenal alat musik pada generasi ke-lima setelah manusia pertama (Adam). Yubal anak Lamekh "dialah yang menjadi bapak semua orang yang memainkan kecapi dan suling" (Kejadian 4:21), dialah penemu musik. Di kemudian hari musik digunakan dalam ibadah Bait Suci, sebelumnya terbatas penggunaannya dalam kehidupan sekular mereka. Berdasarkan para ahli purbakala, mereka telah menemukan disebuah goa di Blaubeuren Jerman, alat musik tertua, berupa suling yang dibuat dari tulang angsa, berdasarkan penelitian mereka usia suling ini sudah encapai 350.000 th usianya. Dan telah terbuktikan juga, bahwa 3.000 th sebelum Masehi di Mesopotamien maupun di Mesir mereka telah memainkan berbagai macam alat musik seperti harfa, gendrang maupun suling.
Musik sebagai Terapi
Penulis : Mang Ucup
Musik sebagai terapi telah dikenal sejak 550 tahun sebelum Masehi, dan ini dikembangkan oleh Pythagoras dari Yunani. Bahkan di dalam Alkitab pun tercantum bahwa ketika penyakit gilanya Raja Saul kumat, ia bisa dibuat menjadi tenang oleh alunan musiknya Daud (1 Samuel 16:14-23).
Membumikan Wawasan Multikultural di Indonesia
Agama, Pluralisme, dan Pancasila sebagai Habitus Baru
Penulis : Benny Susetyo
Pluralitas di Indonesia adalah berkah tak ternilai harganya dari Tuhan Yang Maha Kuasa. sayangnya, manusia sering salah menerjemahkan rahmat tersebut sehingga kerap menjadi bencana. Bukanlah Tuhan yang menganugerahkan bencana, melainkan manusia yang memiliki cara pandang sempit (miopik) yang sering menyelewengkan rahmat tersebut menjadi bencana. Agama dan keberagamaan merupakan tolok ukur dan pintu gerbang (avant garde) menilai bagaimana pandangan pluralitas ditegakkan. Bagaimana individu dan kelompok tertentu memandang individu dan kelompok lainnya. Semangat keberagamaan yang cenderung memuja fundamentalisme menjadi akar masalah serius seringnya pluralitas berpeluang menjadi bencana daripada rahmat.
Minoritas; Bagaimana Seharusnya?
Penulis : Kristian.N
Sebagai kaum minoritas Kristen, sering kita dihadapkan pada situasi yang serba sulit. Dalam hal pekerjaan misalnya sering kita mendapatkan diskriminasi. Beberapa dari kita menanggapi kondisi tersebut dengan cara yang berbeda-beda. Tuhan pernah berfirman bahwa kita tidak berasal dari dunia oleh karena itu dunia akan membenci kita. Ironisnya banyak orang Kristen yang kemudian menggunakan firman tersebut untuk membenarkan diri.
Umat Kristen Asia Perlu Ciptakan Komunitas Lebih Besar
Umat Kristen Asia Perlu Ciptakan Komunitas Lebih Besar Melampaui Batas Gereja
PORTO ALEGRE, Brazil (UCAN) -- Umat Kristen Asia perlu menciptakan sebuah komunitas yang lebih besar melampaui batas Gereja tradisional, kata Pastor Felix Wilfred dari India pada forum teologi internasional. "Kekuatan profetis umat Kristen Asia sepadan dengan kemampuannya untuk mengakar kuat ke dalam tanah, yang dilupakan misi Kristen Barat di masa lalu," kata Pastor Wilfred dalam presentasinya kepada 300 orang.
Dua Belas Hari Natal di Asia
Natal dirayakan secara besar-besaran di Amerika. Orang-orang ateis pun merayakannya dengan bersemangat. Meskipun banyak orang Amerika memandang Natal sebagai saat untuk memusatkan perhatian pada kelahiran Yesus Kristus, hampir setiap orang menganggapnya sebagai musim untuk berbelanja. Tidak mengherankan kalau Natal juga merupakan peristiwa besar di Asia. Saya pernah di Asia selama tujuh perayaan Natal, yaitu di Singapura, Thailand, dan Sri Lanka, sekali di Korea, dan selebihnya di Amerika. Setiap pengalaman perayaan Natal mempunyai keistimewaan sendiri. Setiap pengalaman itu berbeda dari pengalaman perayaan Natal di Amerika, dan masing-masing saling berbeda pula. Demikian tulis Leon Howell sebagaimana dimuat Sinar Harapan.