Tinggal di dalam Kristus

Oleh: Sunanto

Yohanes 15:5 “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”

Sebuah ranting pohon anggur tidaklah memiliki kemampuan untuk berbuah. Yang perlu dilakukan ranting itu hanyalah tinggal di dalam pokok anggur sehingga dengan sendirinya ia akan menghasilkan buah. Kita tidaklah memiliki kemampuan untuk menghasilkan buah. Bagian kita hanyalah melekatkan diri pada Kristus maka dengan sendirinya hidup kita akan berbuah berlimpah-limpah. Baca selengkapnya ... about Tinggal di dalam Kristus

Tuhan dapat Dipercaya

Oleh:Sunanto

Tatkala saya merenungkan tahun-tahun perjalanan hidup Kekristenan saya bersama Kristus, saya sungguh kagum dengan cara Tuhan menuntun hidup saya sedemikian rupa sehingga tanpa saya sadari lambat laun perjalanan itu akhirnya membawa saya pada keutuhan. Bagi saya Tuhan itu bagaikan dokter bedah yang paling canggih di dunia ini. Dia sangat tahu bagian mana dari jiwa kita yang perlu dipulihkan dan Dia juga memiliki cara yang berbeda untuk menangani kelemahan-kelemahan kita. Bagian kita hanyalah taat dan bersedia untuk berubah sesuai perintahNya. Baca selengkapnya ... about Tuhan dapat Dipercaya

Ragi Orang Farisi

Oleh: Sunanto

Luk.12:1 Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun,sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama- tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.”

Salah satu kepercayaan salah yang dimiliki banyak orang Kristen adalah mengukur tingkat kerohanian seseorang dari banyaknya aktifitas pelayanan orang tersebut. Semakin sibuk seseorang melayani di gereja atau persekutuan maka mereka dianggap semakin rohani. Saya sendiri pernah mengalami hal ini sehingga saya berani mengatakan bahwa banyak orang Kristen yang tanpa sadar juga melakukan hal itu. Baca selengkapnya ... about Ragi Orang Farisi

Mengenakan Manusia Baru

Oleh:Sunanto

Ef 4:22-24 “yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya”.

Menurut C.S. Lewis, jika kita mau mengijinkan Allah untuk bekerja dalam hidup kita maka Ia akan membuat orang-orang yang paling lemah dan paling kotor di antara kita untuk menjadi seorang pria atau wanita yang mulia, makhluk abadi yang menyenangkan, berseri-seri yang senantiasa memancarkan energi, sukacita, hikmat dan kasih yang begitu rupa. Baca selengkapnya ... about Mengenakan Manusia Baru

Seberapa dalam Kita Mengasihi-Nya?

Oleh: Denny Teguh Sutandio

Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. (Matius 22:37)

Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. (1Yoh. 5:2-4) Baca selengkapnya ... about Seberapa dalam Kita Mengasihi-Nya?

Kebahagiaan Ilahi

Oleh: Sunanto

Biasanya pada masa-masa awal hidup Kekristenan kita, Tuhan akan berinisiatif menyediakan berkat-berkatNya bagi kita sehingga kita berjalan lebih dengan pancaindera kita daripada dengan iman kita.Saya masih ingat pada tahun-tahun awal setelah bertobat sepertinya Tuhan menjawab doa-doa saya tanpa perlu banyak pergumulan.Saya berdoa minta komputer, beberapa hari kemudian sudah ada komputer di kamar saya.Saya berdoa minta pekerjaan yang terbaik sehabis lulus dari kuliah, Tuhan menjawabnya dengan memberikan pekerjaan yang baik, bahkan dengan pendapatan di atas rata-rata. Baca selengkapnya ... about Kebahagiaan Ilahi

Renungan Keluarga: Imamat (15)

“Katakanlah kepada Harun dan anak-anaknya, supaya mereka berlaku hati-hati terhadap persembahan-persembahan kudus yang dikuduskan orang Israel bagi-Ku, agar jangan mereka melanggar kekudusan namaKu yang kudus; Akulah Tuhan “ [ Imamat 22:2 ]. “…supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup…”[Roma 12:1]. “…marilah kita…senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya “ [ Ibrani 13:15 ].

Didalam Imamat 22:2 diatas, keluarga Harun diperintahkan agar berlaku hati-hati terhadap persembahan-persembahan kudus yang dikuduskan orang Israel bagi Tuhan. Yang dimaksud dengan berlaku hati-hati adalah agar keluarga Harun tidak memakan persembahan-persembahan yang dikuduskan orang Israel bagi Tuhan, sementara mereka dalam keadaan najis. Baca selengkapnya ... about Renungan Keluarga: Imamat (15)

Renungan Keluarga: Imamat (14)

“…Berbicaralah kepada para imam, anak-anak Harun… Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus “ [Imamat 21:1,6]. “karena setiap orang yang bercacat badannya tidak boleh datang mendekat: orang buta, orang timpang, …atau yang rusak buah pelirnya “[Imamat 21:18-20]. “Mengenai santapan Allahnya… boleh dimakannya “[Imamat 21:22].

Keluarga Harun, dalam arti Harun dan keturunannya, telah dipilih Tuhan menjadi imam-imam. Keluarga Harun haruslah kudus, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian Tuhan, yang adalah santapan Allah mereka. Baca selengkapnya ... about Renungan Keluarga: Imamat (14)

Renungan Keluarga: Imamat (13)

“Kuduslah kamu bagiKu, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku “[Imamat 20:26]. “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib“ [I Petrus 2:9].

Telah kita ketahui bahwa Kudus artinya dipisahkan untuk suatu maksud-maksud tertentu. Jika sesuatu itu kudus, maka ia tidak dapat lagi digunakan untuk sesuatu hal yang biasa dan umum. Keluarga yang kudus bagi Allah mempunyai arti bahwa keluarga ini tidak dapat lagi dipakai untuk sesuatu yang bukan merupakan maksud-maksud Allah sendiri. Keluarga ini telah dipisahkan untuk segala sesuatu yang bersifat biasa dan umum, serta dikhususkan hanya bagi rencana Allah saja. Baca selengkapnya ... about Renungan Keluarga: Imamat (13)

Renungan Keluarga: Imamat (12)

"…Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu kudus" [Imamat 19:2]. "Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus “ [I Korintus 7:14]

Imamat pasal 19 dimulai dengan suatu perintah agar keluarga Yakub menjadi kudus, sebab Allah yang memanggil mereka adalah kudus. Kudus artinya dipisahkan untuk suatu maksud-maksud tertentu. Jika sesuatu itu kudus, maka ia tidak dapat lagi digunakan untuk sesuatu hal yang biasa dan umum. Keluarga yang kudus bagi Allah mempunyai arti bahwa keluarga ini tidak dapat lagi dipakai untuk sesuatu yang bukan merupakan maksud-maksud Allah sendiri. Keluarga ini telah dipisahkan untuk segala sesuatu yang bersifat biasa dan umum, serta dikhususkan hanya bagi rencana Allah saja. Baca selengkapnya ... about Renungan Keluarga: Imamat (12)

Pages