Hal Kekuatiran

Oleh: Fidiakris

Saat Teduh pagi ini saya buka Matius 6:25-34 mengenai hal kekuatiran. Dalam perikop ini firman Tuhan berkata, "Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai."

Ini adalah janji Tuhan buat umat-Nya. Lalu bagaimana dengan orang-orang dunia, apakah janji ini juga berlaku? Ya. Janji ini juga berlaku buat orang-orang dunia. Namun ada perbedaannya. Orang dunia hidup dalam kekuatiran mereka, sedangkan kita hidup dalam janji Tuhan. Dan bagaimana kita meraih janji Tuhan itu? Apakah kita menunggu saja sampai sesuatu jatuh dari langit (baca : tanpa melakukan sesuatu)? Atau kita menghabiskan waktu kita dalam khayalan dan impian kita terhadap janji Tuhan itu?

[block:views=similarterms-block_1]

Tidak. Kita perlu melakukan bagian kita yaitu berusaha, misalnya bekerja atau berkarya. Tanpa bermaksud menghakimi; kita sering melihat tayangan-tayangan reality show dimana sebuah keluarga atau seseorang yang miskin yang ditolong dengan sejumlah uang atau harta benda oleh program acara tersebut. Kalo kita simak baik-baik, anggota keluarga tersebut anak-anaknya telah berusia produktif namun tidak bekerja. Yah tidak heran kalo mereka jarang bisa makan atau bahkan harus puasa dan hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka telah menyia-nyiakan hidup mereka dengan hanya berpangku tangan.

Dalam penciptaan langit dan bumi, Tuhan bekerja selama 6 hari. Tuhan tidak berpangku tangan, masakan kita berpangku tangan? Lalu, bagaimana dengan kita yang adalah ciptaan Nya yang sempurna? Tuhan ingin kita berkarya baik dalam pekerjaan kita atau pelayanan kita, di mana Tuhan telah memberikan tempat yang Dia inginkan kita berada. Berkarya /bekerja adalah sesuatu yang Tuhan inginkan dari kita. Berusahalah dan bertekun didalamnya, maka janji Tuhan akan digenapi. Amin.