Menghakimi

Oleh: Frank Malingkas

Matius 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. 2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

[block:views=similarterms-block_1]

Ayat diatas mungkin sudah lengket diotak kita, tapi sangat sukar bagi kita untuk menerapkannya. Ternyata ada kelompok-kelompok dilingkungan anak-anak Tuhan pengikut Yesus saling menghakimi satu sama lain contohnya :

  1. Kelompok Adventis pemuja hari sabtu (sabat) merasa lebih benar dan merasa lebih layak masuk sorga karena mereka menguduskan hari sabtu dan tidak makan daging babi atau makanan haram lainnya sementara kelompok anak-anak Tuhan lainnya akan masuk neraka karena tidak menguduskan hari sabtu dan segala makanan (haram/halal) disikat.
  2. Kelompok Pemuja nama Tuhan adalah Yahwe dan kelompok pemuja nama Tuhan adalah Yesus mengecam kelompok lain sebagai sesat karena menyebut nama Tuhan tidak seperti mereka, ada yang menyebut nama Tuhan adalah Allah ada yang menyebut Debata (orang batak) dll, padahal katanya nama Allah dan Debata itu nama dewa yaitu sesembahannya orang kafir dan katanya lagi bagi Tuhan nama itu sangat menjijikkan.
  3. Kelompok baptis selam merasa lebih berhak masuk sorga karena batisannya diselam dibandingkan kelompok lain yang dibabtis hanya dengan percikan.

Mungkin masih banyak lagi kelompok-kelompok seperti diatas yang merasa diri lebih benar dibanding orang lain yang belum di sebutkan disini (kalau ada tolong tambahkan). Kelompok tersebut merasa lebih taat Firman Tuhan dengan menujukkan referensi ayat-ayat dari alkitab yang ditafsirkan sendiri agar sesuai dengan keinginannya agar lebih yakin dalam menyalahkan bahwa kelompok lain itu salah dan mereka yang benar.

Betulkah perbuatan manusia dapat membuat perjalanan kita kesorga lebih layak? Mari kita simak dan artikan sendiri ayat alkitab berikut ini (Efesus 2 : 8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.)

Kelompok Adventis dan kelompok sejenisnya, umumnya terbentuk dan didirikan pada kira-kira tahun seribu delapan ratusan, dan sepertinya mereka ingin membawa missi untuk meluruskan ajaran Kristen yang katanya sudah tersesat/disesatkan. Tersesat karena hari pengudusan sabtu sudah menjadi hari minggu ditambah penyimpangan-penyimpangan lainnya.

Benarkah orang-orang Kristen yang menyebut dirinya anak-anak Tuhan Yesus yang ada didunia ini sudah tersesat dan tidak sesuai lagi dengan alkitab sebagaimana yang diklaim oleh kelompok-kelompok tersebut. Alkitab berkata dalam Mazmur 14:2 (TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.) Kalau benar Tuhan memandang anak-anak manusia termasuk anak-anak yang tekun mencari Tuhan dan beribadah kepada Tuhan, tentunya tak akan dibiarkanNya anak-anakNya tersebut tersesat dan berbuat sesuatu yang salah sampai 1800 tahun baru mengutus kelompok adventis dan kelompok lainnya untuk meluruskan.

Sebagai ilustrasi : Saya mempunyai anak-anak saya sendiri dan sangat mengasihi mereka demikian pula mereka mengasihi saya, mereka tau nama saya karena saya memberitahukannya. Tetapi apabila mereka setiap hari memanggil saya dengan panggilan Anjing atau babi apakah saya akan berdiam diri dan membiarkannya terus demikian, tentu tidak. Saya mengajarkan mereka memanggil saya Papah dan itu enak buat saya. Demikian pula dalam tingkah laku sehari-hari apabila mereka selalu melakukan hal-hal yang tidak berkenan dihati apakah saya akan membiarkan, tentu saya akan mengajarkan hal-hal yang baik yang bermanfaat untuk mereka. Tentang nama Tuhan, bahasa adalah ciptaan Allah untuk digunakan oleh manusia jadi kalau kita memanggilnya dengan nama Allah atau Debata atau yang lainnya asal yang kita maksud adalah Tuhan Yesus Kristus tidak masalah buat Dia. Demikian pula Pengudusan hari sabtu atau minggu atau jumat atau hari apapun kalau kita maksudkan untuk memuliakan Allah tidak masalah.

Hari sabat dimata orang Yahudi sangat dikultuskan demikian juga bagi orang adventis, tetapi banyak kali Tuhan Yesus dan muridnya sengaja melanggar hari sabat : murid melanggar hari sabat (Mat 12:1-17); sabat dibuat untuk manusia dan tdk sebaliknya (Mark 2:27,28); Yesus menyembuhkan pada sabat (Mark 3:2) Perempuan Bungkuk disembuhkan pada sabat (Luk 13:11,12); orang lumpuh disembuhkan dikolam Betesda pada sabat (Yoh 5:8); orang buta disembuhkan dikolam siloam pada sabat (Yoh 9:14). Disini Yesus sengaja mengajarkan kepada kita untuk tidak mengkultuskan hari sabat, tapi agar kita muliakanlah Tuhan setiap hari.

Didalam hal usaha meluruskan. Hati-hati dengan tipu muslihat Iblis musuh kita yang sebenarnya, jangan sampai kita dengan tidak sadar diperalat karena dia selalu mempunyai maksud tersembunyi didalam setiap pekerjaan kita. Maksud kita memang baik, tetapi maksud siiblis selalu jahat siiblis ingin mengambil setiap kesempatan didalam usaha kita untuk meluruskan tersebut untuk memperlihatkan bahwa Allah tidak berdaya untuk mengajar, memelihara dan menyelamatkan anak-anakNya. Sampai-sampai dibiarkannya sekian generasi anak-anak tersebut yang dengan setia dan tekun berdoa kepada Tuhan terhilang dan tersesat selama 1800 tahun. Inilah missi iblis dibalik usaha manusia untuk meluruskan ajaran yang salah tersebut, Iblis ingin memperlihatkan bahwa selama 1800 tahun Allah telah tertidur artinya Allah tidak maha kuasa karena tidak kuasa menahan kantuknya artinya Allah itu lemah, dan tidak mampu melindungi anak-anakNya.

Marilah kita saling mengasihi dan saling mendoakan, jangan menghakimi satu sama lain. Bagi yang menguduskan hari sabtu/sabat jalankanlah untuk kemuliaan Tuhan tidak perlu menghakimi orang lain tersesat dan akan masuk neraka. Bagi yang tidak makan babi dan makanan haram lainnya lakukanlah bahwa itu baik untuk diri sendiri jangan beranggapan bahwa yang memakan babi dan makanan yang haram menurut mereka akan masuk neraka. Bagi yang menyembah Tuhan dengan nama Yahwe atau Yesus lakukanlah itu tetapi jangan beranggaapan orang yang memanggil Allah atau Debata atau yang lainnya masuk neraka. Bagi yang dibabtis selam lakukan lah itu tetapi jangan merasa lebih benar dibandingkan orang yang dibabtis percik.