Perintah ke 3- Belajar Untuk Murni Sepenuhnya

Hukum yang Ketiga : Belajar untuk Murni Sepenuhnya. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, ...” (Keluaran 20:7). Kita sedang menjelajahi satu penemuan yang luar biasa tentang Injil : satu pemikiran bahwa “Sepuluh Hukum” Tuhan yang terkenal dalam realitasnya adalah sepuluh kepastian keselamatan! Belajar untuk menjadi murni sepenuhnya adalah Kabar Baik.

[block:views=similarterms-block_1]

Selama ratusan tahun orang-orang berpikir bahwa Sepuluh Hukum adalah sepuluh larangan, peringatan keras untuk tidak melakukan sesuatu yang secara alamiah ingin kita lakukan, sepuluh “jangan” tertera di batu yang keras dan menakutkan. Sementara banyak orang mendengarkan khotbah atau membaca hukum-hukum itu, mereka menilainya sebagai menawarkan hati. Tetapi sekarang dengan penemuan ini bahwa ada kepastian keselamatan di dalamnya, seluruh dunia dibangunkan untuk menyadari bahwa Tuhan memiliki Kabar Baik bagi kita di dalam Sepuluh Hukum.

Kita temukan di hukum pertama yang mengatakan ”Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” sebagai satu kepastian pembebasan dari pemenjaraan yang menyakitkan atas pencarian diri. Penyembahan pada diri adalah ilah palsu yang menutup pandangan kita dari Allah yang benar. Kesia-sian yang tiada akhir yang datang bersama ilusi itu telah berakhir! Selamat datang kepada kehidupan baru yang mulia yang bebas dari kekuatiran tentang ukuran yang tercapai atau tidak! Hukum yang pertama adalah kepastian pembebasan dari pemusatan diri yang menyakitkan, satu garansi bahwa Tuhan akan menyatakan DiriNya begitu jelas pada kita sehingga hati kita tidak bisa tergila-gila dengan kepalsuan lainnya.

Dunia ini penuh dengan godaan yang menjanjikan kita kebahagiaan.Tetapi semua itu meninggalkan kita dalam kehampaan dan putus asa. Beberapa di antaranya adalah : uang, mobil, rumah, olah raga, hubungan seks gelap, apa yang kita sebut ”asyik”. Tetapi segala yang dibuat oleh tangan manusia tidak akan pernah memuaskan kerinduan hati manusia yang paling dalam. Menemukan Kristus adalah kerinduan hati anda yang sesungguhnya dan bahwa Dia memberikan diriNya bagimu – ini adalah satu kepastian baru yang diberikan oleh hukum pertama. Dalam terangnya, tidak ada kepalsuan yang akan menipu kita lagi.

Kita temukan bahwa hukum yang kedua, “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun - …Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya” adalah satu kepastian pembebasan dari rumah penjara – penjara yang membuat kita lelah dalam mencoba memuaskan keinginan kita yang tak berujung untuk memiliki lebih banyak lagi agar dapat mengesankan orang lain. Tidak ada “buatan” tangan manusia atau pabrik yang berharga bagi penyembahan hati kita. Saat kita mengerti kekayaan kerohanian yang benar dalam Injil, semua “barang” yang dapat dibeli dengan uang adalah seperti halnya mainan plastik.

Dunia ini senantiasa menjengkelkan kita dengan bujukan untuk membeli ”barang” ini atau itu, memberitahu kita bahwa kita tidak akan bahagia tanpanya. Seringkali tekanan yang terus menerus begitu serius sehingga merusak kesehatan kita.

Penyembahan berhala adalah hal yang fatal. Tanyakan pada Bill Gates apakah duit triliunan membuat dia benar-benar bahagia. Bila dia jujur, dia akan beritahu anda, seperti Solomo di masa tuanya, “Segala sesuatu adalah sia-sia” (Pengkotbah 12:8).

Apakah anda pernah berdiri di pinggir jalan dan melihat ke lampu jalanan? Dan kemudian melihat ke atas pada kemilau yang terang dari sinar sebuah bintang? ”Hal-hal dunia tiba-tiba menjadi buram” saat kita telah melihat wajah Yesus, dan dalam beberapa pelajaran ini kita akan melihat wajahNya dalam Sepuluh Hukum.

Hukum ketiga ini adalah satu janji tentang kebahagiaan dalam hati kita, begitu dalam sehingga tidak ada apapun yang bisa membodohi kita untuk berpikir ada yang lebih berharga.

Bunyinya :

”Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan” (Keluaran 20:7)

Hal ini bukan saja tentang mengucapkan kata-kata yang salah dengan bibir kita, tetapi lebih dalam lagi. Hukum itu katakan : jangan berpura-pura menjadi pengikut Tuhan padahal anda tahu bahwa anda bukanlah pengikutNya. Jangan membuat atau bahkan membiarkan orang berpikir anda adalah seseorang yang hebat padahal itu adalah satu kebohongan. Tuhan telah menaruh pada hukum ini satu kepastian bahwa Dia akan memberikanmu karakter yang otentik. Tidak ada kepura-puraan dari luar; tidak ada yang menutupi cacat di dalam.

Furniture Afrika Timur mungkin sangat sederhana desainnya, tetapi kayunya sangat kokoh. Tidak ada lapisan yang dapat menipu anda saat anda melihat di showroom. Banyak interior mobil-mobil baru yang dibalut dengan cat yang menyerupai kayu keras (walnut) atau kayu kenari (rosewood) yang sebenarnya itu hanya plastik, yang kelihatannya seperti kayu mahal; hal ini membuat anda berpikir bahwa anda sedang mengendarai mobil mahal, tetapi sebenarnya pabrik hanya mengeluarkan sedikit uang untuk itu.

Tetapi mobil tidaklah penting. Kita sedang berbicara mengenai karakter yang Tuhan inginkan dalam diri kita. Bila anda menjadi seorang jutawan, tetapi pada akhirnya anda menyadari bahwa karakter anda hanyalah suatu imitasi plastik, anda tidak akan bahagia. Jadi, untuk menyelamatkan kita dari hal yang memalukan sekarang dan pada akhirnya, Tuhan kita yang terkasih memberikan hukum ketiga ini – satu kepastian bahwa jika kita percaya pada Injil Kabar BaikNya, Dia akan memberikan jaminan pada kita untuk membentuk karakter kita penuh kebenaran, jujur, dan suci. Kita akan menjadi cahaya mercu suar dalam dunia yang gelap, tempat berlindung bagi orang-orang yang mencari keselamatan dalam badai. Tidak ada sesuatu apapun yang dapat mendatangkan kebahagiaan daripada mengetahui bahwa Tuhan dan manusia menghormati anda karena kemurnian sepenuhnya.

Dunia telah melewati “Zaman Batu” dan “Zaman Tembaga”, tetapi sekarang kita sedang berada pada “Zaman Plastik”. Batu dan tembaga dapat menanggung ujian api, tetapi plastik tidak dapat bertahan. Rasul Paulus berbicara tentang ujian akhir dari karakter yang harus kita hadapi. Dia menyamakan pembangunan karakter kita sama halnya dengan membangun sebuah rumah. Ada ”fondasi” yang telah dibangun – Kabar Baik tentang Yesus menyatakan Dirinya sebagai fondasi itu : ”Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus” (1 Korintus 3:11). Dia telah membangun ”fondasi” bagi kehidupan kekal bagi setiap umat manusia, mendemonstrasikan bagi kita bahwa Dia telah berperang bagi kita, menumpaskan ”kutukan dosa” dalam daging yang berdosa. Dia telah berjuang keras dengan meletakkan ”fondasi” bagi istana yang indah-karakter bagi setiap diri kita.

Ini adalah satu ilustrasi indah dari Kabar Baik :

  1. Setiap orang harus memiliki sebuah “rumah” untuk tinggal. Kita datang ke dunia tanpa memilikinya, seperti halnya kita datang kedunia dalam keadaan telanjang.
  2. Kita tidak tahu bagaimana “membangun” karakter/rumah yang kita butuhkan.
  3. Yesus datang untuk mengajarkan kita membangun karakter/rumah. Ya, Dia datang untuk menyelamatkan kita dan telah menyelamatkan kita; kita “hidup”. Tetapi pada Hari Penghakiman kita akan sangat malu bila kita tidak melakukan apapun bagi keselamatan yang telah Dia berikan.
  4. Oleh karena itu Yesus datang untuk tinggal bersama kita, mengambil daging bagi DiriNya, hidup sebagaimana kita hidup, memberi teladan satu karakter yang sempurna kepada kita. Kita tidak akan pernah bahagia di Surga kecuali kita membangun karakter penyangkalan diri seperti Dia yang mana melebihi sekedar kata-kata yang mengaku sebagai pengikutNya. Ujian terakhir dari penghakiman terakhir harus mendemonstrasikan bahwa kita berada dalam kebenaran ini. Inilah yang dimaksud Paulus dengan “mendirikan sebuah rumah”.
  5. Begitu besar kasih Yesus bagi kita sebagai individu dan pribadi sehingga Paulus mengatakan bahwa Dia telah membangun “fondasi” untuk “rumah” yang demikian bagi kita. Sekarang, setiap hari kita sedang “membangun”nya. Kenyataan bahwa kita hidup menunjukkan sesuatu sedang terjadi. Arsitek akan memberitahu anda bahwa biaya yang agak besar untuk satu bangunan rumah yang bagus ada di biaya fondasi. Pertanyaannya sekarang adalah, “Rumah” jenis apa yang sedang kita bangun hari demi hari?

Mari kita izinkan Paulus untuk memberitahu maksudnya :
“Tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya… Ada orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata; yang lain akan menggunakan kayu atau rumput kering atau jerami. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian” (1 Korintus 3:10-15).

Sekarang kita mulai melihat Kabar Baik apa yang dibawakan oleh hukum ketiga. Ini adalah satu kepastian apabila kita percaya Injil Tuhan, Dia akan memperhatikan agar kita membangun rumah yang tahan api!

Umpama anda tidak memiliki rumah. Seseorang telah membangun fondasi rumah bagimu, sudah siap. Untuk ilustrasi, mari kita asumsikan anda malas, dan anda mengumpulkan ranting-ranting dan membangun bagi anda tempat tinggal yang terbuat dari rumput di atas fondasi batu yang kuat dan indah. Kemudian satu hari kebakaran dari hutan menyambar dan ”rumah” anda menjadi asap.

Tetapi tetangga anda membangun rumah dengan batu, dan saat semuanya berakhir dia masih memiliki rumah. Bukankah anda akan malu? Terlebih bila anda telah menunjukkan kepada teman-teman anda “rumah indah”, membanggakan keahlihan anda? Rumput lebih murah dan mudah ditemukan daripada batu! Anda hanya memiliki apa yang kelihatannya seperti sebuah rumah bagus, yang hanya beratapkan rumput.

Bahkan pastur, pendeta, dan pengkotbah perlu mendengarkan pekabaran ini.

“Sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu” (1 Korintus 3:13). Namun pendapat manusia tentang kita bukanlah menjadi masalah pada Hari Penghakiman itu. Apakah kita telah mengaku nama Kristus dengan sembarangan?

Kabar Baik dalam hukum ketiga memberitahukan kita bahwa Dia akan menyelamatkan kita dari membuat pernyataan palsu itu : “Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan”. Percaya “kebenaran Injil” dan anda akan menemukan bahwa “Injil Kristus….adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan” (Galatia 2:5; Roma 1:16). Hari demi hari Roh Kudus akan memotivasi anda untuk meletakkan batu demi batu. Anda mungkin tidak sadar akan kemajuan yang dicapai, tetapi sukacita yang paling menyenangkan adalah menemukan bahwa akhirnya ”rumah” yang Tuhan sanggupkan anda untuk ”bangun” adalah satu istana indah yang tidak dapat dimusnahkan oleh ”api”.

Paulus menjelaskan walaupun secara alami semua kita adalah “orang asing dan pendatang” sekarang ini kita “bangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru, Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh” (Efesus 2:19-22).

Ini membawa kita satu langkah lebih jauh.Kita bukan saja sedang membangun sebuah rumah/karakter; apa yang sedang kita bangun pada akhirnya akan menjadi sebuah bait suci yang akan didiami oleh Tuhan! Untuk selama-lamanya! Oleh karena itu kepastian hukum ketiga adalah pembebasan dari rasa takut – takut akan api Hari Penghakiman.

Dalam hati setiap orang, ketakutan berada di bawah permukaan. Hal ini bisa meracuni sukacita. Ada “semacam ketakutan melihat pada penghakiman dan pembalasan yg berkobar-kobar” yang tidak bisa dihindarkan oleh siapapun; ada di situ, bahkan kadang-kadang saat kita bangun jam 3 pagi. Sekarang hukum ketiga melepaskan kita dari ketakutan. Itu artinya : Anda tidak akan malu pada Hari Penghakiman! Kabar Baik yang Berharga!

Ada lagi ilustrasi lain yang Tuhan gunakan untuk menolong kita mengerti : Menggunakan beberapa pakaian untuk menutupi ketelanjangan.
Hampir setiap orang pernah bermimpi berada dalam kerumunan orang-orang tanpa pakaian yang sesuai. “Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya”. (Wahyu 16:15). Hukum ketiga menjadi satu kepastian : Tuhan akan memberikan pada anda pakaian untuk dipakai! Adalah melalui percaya kepada Kabar Baik dari kata pembuka Sepuluh Hukum kita memakai pakaian : ”Melalui kasih karunia engkau telah diselamatkan melalui iman” (Efesus 2:8, penekanan ditambahkan). Memakai pakaian yang gratis adalah tugas kita; membangun rumah pada fondasi gratis yang telah disiapkan adalah tugas kita. Tetapi bahkan iman melaluinya kita bangun ”adalah pemberian Tuhan” (ayat 9).

Hukum Tuhan yang ketiga mengandung satu peringatan yang tidak berani kita acuhkan.“TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan”. (Keluaran 20:7). NamaNya adalah suci, tidak peduli berapa kali anda telah mengucapkannya dengan sembarangan. Saat anda “melihat” apa yang terjadi di salib, bagaimana Anak Allah mengambil tempat anda, mati untuk kematian kedua, menanggung persembunyian muka BapaNya – kemudian sesuatu mulai terjadi dalam hati anda yang keras. Melumer; airmata keluar dari mata anda. Tidak pernah lagi anda akan menyebut nama yang suci itu dalam kemarahan atau dalam senda gurau! Sekarang anda mulai mengenal Yang “namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” (Yesaya 9:6).

Sekarang bibir anda, perkataan anda menjadi berubah. Seperti murid-murid yang bersama dengan Yesus, orang banyak mengerti bahwa mereka “berbeda“. Orang-orang berkata, "itu nyata dari bahasamu." (Matius 26:73). Orang yang sombong menjadi rendah hati, pencabul menjadi suci, kata-kata kotor menjadi bersih. Ini adalah Yesus yang menyelamatkan kita dari dosa, sekarang!

Satu hari proses “membangun” akan segera berakhir.Satu dekrit akan datang dari Surga mengenai setiap manusia di bumi. “Berhenti sekarang! Sampai di sini! Apa yang telah anda bangun, itulah untuk kekekalan!” Kita membaca tentang hari itu di halaman terakhir dari Alkitab :

“Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya. Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya”. (Wahyu 22:12,12).

Tetapi Kabar Baik yang sama menembus Sepuluh Hukum bersinar kembali pada halaman terakhir Alkitab. Tuhan hanya menyiapkan kebahagiaan bagi anda :

“Berbahagialah mereka yang melakukan perintah-perintahNya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar. ’Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang. Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!“ (Wahyu 22:14-22)

Kata-kata berkat itu bukan dari penulis miskin!Kata-kata sambutan itu adalah perkataan Tuhan untuk anda secara pribadi. Buatlah pilihanmu, dan katakan, ”Saya datang!”. Tuhan telah berjanji dalam hukum ketiga bahwa Dia akan memandang anda ”tidak bersalah” selamanya. ”Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi....yang kesalahannya Tuhan tidak perhitungkan” (Mazmur 32:1).