Setia Walau Harus Menderita

Oleh: ev. Margareth Linandi

Bicara tentang penderitaan, tidak ada orang yang mau menderita. Kita melihat tokoh-tokoh Alkitab yang baik sekali pun mengalami penderitaan dianiaya karena imannya pada Yesus.

Permasalahannya adalah apakah mengikut Yesus selalu mudah, mulus, dan tidak ada batu yang merintangi perjalanan kita? Tidak, ada kalanya dalam mengikut Yesus kita harus mengalami tangisan air mata, kesedihan, permasalahan tapi apakah bisa setia walau harus menderita?

Sadrakh, Mesakh, Abednego adalah tokoh Alkitab yang luar biasa. Mereka adalah orang yang takut akan Tuhan, dan mereka juga adalah orang penting di negaranya. Pada saat itu, ada raja yang memerintah di Babel, Nebukadnezar, adalah seorang raja yang aneh… Betapa tidak, terlalu anehnya sampai ia membuat patung mirip dirinya dan semua orang harus menyembah patung yang dibuatnya. Ini menuntut sikapnya dan imannya pada Tuhan apakah dia akan menyembah patung dan menyangkal Yesus?



Alkitab selanjutnya menjelaskan iman Sadrakh, Mesakh, Abednego dan mereka sama sekali tidak mau menyembah. Walaupun sudah diancam akan dimasukkan ke dalam perapian yang menyala tetap mereka tidak mau menyembah bahkan sampai dipaksa pun mereka tidak mau menyembah patung itu.

Ketegaran iman itu membuat Raja Nebukadnezar marah dan ia memerintahkan orang-orang kepercayaan raja untuk memanaskan sampai 7x lebih panas. Tapi apa yang terjadi? Sadrakh, Mesakh, Abednego masuk dalam perapian yang menyala-nyala tapi Tuhan melindungi mereka dan akhirnya, mereka selamat.

Nebukadnezar sempat merasa susah karena ke-3 nya masuk dalam perapian yang menyala-nyala. Ia berusaha membebaskan mereka. Ia mengingat yang dimasukkan dalam perapian ada 3 tetapi dia hitung ada 4, itu ternyata adalah Tuhan dan Tuhan melindungi mereka.

Ketegaran iman mereka membuat Nebukadnezar mengumumkan bahwa mereka harus menyembah Allahnya Sadrakh, Mesakh, Abednego karena Allah sanggup melepaskan mereka dari perapian. Selama mereka dalam perapian, tidak ada bau kebakaran pada rambut mereka dan mereka tidak terbakar oleh api. Inilah penyertaan Tuhan bagi orang yang setia mengikut-Nya.

Dalam hidup kita mungkin penderitaan itu harus ada. Ada kalanya ketika kita mengikut Yesus kita akan diejek, dianiaya, diusir dari rumah, tapi tidak masalah... apa pun itu, Tuhan akan selalu melindungi kita bila kita berserah dan selalu dekat pada Tuhan, setia pada Tuhan.

Di negara Indonesia, kebebasan beribadah masih tergolong bebas, tidak ada paksaan. Walau sebagian daerah mengalami kesulitan dalam beribadah, namun tidak mengurangi semangat orang-orang yang diancam itu untuk beribadah. Di negara China, orang–orang tidak mengalami kebebasan dalam beribadah, tapi mereka tetap setia pada Tuhan dengan ibadah di ruang bawah tanah.

Pada akhir zaman nanti, kita akan mengalami kesulitan dalam mengikut Yesus, ada tanda 666 yang harus kita pakai, apakah itu membuat kita goyah dan memakai tanda itu? Atau kita siap mati dan tetap setia pada Tuhan sampai mati.

Kiranya lagu Kumau cinta Yesus selamanya boleh menjadi komitmen kita untuk bisa mencintai Yesus apapun yang terjadi sampai kita pulang ke rumah Bapa dan Tuhan mengatakan ”Hai hambaku yang baik dan setia”. Amin. Kemuliaan bagi Allah.