Memaknai Hari Pentakosta -- Hidup yang Diubahkan

Oleh : Amun Saputra

Tujuannya: Memaknai hari pentakosta dengan belajar peristiwa pentaskosta di Yerusalem
Nats : Kis 2: 1-13
Ayat Mas : Kis 1:8
Bac. Alkitab : Kis 2: 37-47

Hari pentakosta sama dengan hari raya pengucapan syukur yang dilakukan oleh orang Israel ketika mereka memulai untuk menyabit gandum, sebagai ucapan syukur atas hasil panen gandum. Dalam bahasa Yunani Pentakosta itu berarti kelima puluh. Karena itu dikenal dengan nama “hari raya tujuh minggu” (Ulangan 16:10). Di Israel dikenal tiga hari raya utama:

  1. Hari raya paskah: yaitu hari raya memperingati keluarnya bangsa Israel dari tanah perbudakan.
  2. Hari raya Pentakosta: yaitu hari raya ucapan syukur atas hasil panen gandum, dilakukan tujuh minggu sesudah hari raya paskah.
  3. Hari raya Pondok daun: yaitu hari raya ucapan syukur atas semua hasil panen.


Istilah Pentakosta diperjanjian baru, itu di adobsi dari perjanjian lama. yaitu hari raya ucapan syukur atas hasil panen gandum, yang dilakukan tujuh minggu sesudah hari raya paskah (kemenangan/kelepasan). Sehingga tidak heran tujuh minggu sesudah Yesus bangkit (paskah/kemenangan/kelepasan) murid-murid berkumpul untuk merayakan akan kebangkitan /kemenangan Yesus Kristus itu, sebagai ucapan syukur.

Maka di dalam Kis 2: 1, menceritakan bahwa murid-murid berkumpul di satu tempat untuk merayakan hari kelima puluh Yesus sudah bangkit. Namun di luar dukaan mereka, Alkitab menceritakan “Turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk, dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.” (Kis 1:2). Disinilah terjadi yang kita kenal “Pencurahan Roh Kudus” yang sebelumnya Yesus sudah janjikan di pasal satu. Yang hari bertepatan kita peringati.

Dalam pencurahan Roh Kudus ini, “ayat 4” berkata maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus. Hal ini Alkitab membukti bahwa mereka telah dipenuhi Roh Kudus, salah satunya yaitu mereka dapat berkata-kata dalam bahasa lain. Artinya bahwa ada sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Inilah yang pada akhirnya orang-orang-orang yang ada disekitar di mana mereka berkumpul menganggap bahwa mereka mabuk oleh anggur manis (13).

Namun sindiran inilah membuat Rasul Petrus dan kesebelas Rasul yang lain bangkit berdiri menjelaskan akan peristiwa yang sedang terjadi itu (pencurahan Roh Kudus). Sehingga melalui penjelasan yang Rasul-Rasul sampaikan kepada orang-orang yang menyaksikannya dijamah oleh Tuhan dan akhirnya mereka semua member diri dibaptis (ayat 41) (ada satu pertobatan missal ketika pencurahan Roh Kudus).

Yang menarik di sini adalah ketika mereka “bertobat, lalu dibuktikan dalam meyerahkan diri mereka untuk dibaptis sebagai wujud bahwa Tuhan telah mengampuni dosa-dosa mereka. Itu terjadi satu perubahan besar atas orang yang “menyindir dan menyangka mereka mabuk”.

Mari kita melihat perubahan yang terjadi itu ketika pencurahan Roh Kudus atas mereka:

  1. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. (42 & 46)
  2. Mereka menjadi bersatu. Siapakah mereka? murid-murid dan orang yang “membenci/menolak Injil” (44a)
  3. Ada pengorbanan (segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, sehingga tidak heran disetiap harinya ada diantara mereka rela menjual harta miliknya (tanah) lalu hasil penjualannya dibagi-bagikan kepada yang lain. (44 & 45)
  4. Mereka disukai oleh semua orang (47)


Kesimpulannya: Jika sekarang ini kita yang sudah menerima Roh Kudus dalam diri kita, maka seharusnya ada perubahan besar terjadi. Amin