Paulus

Setitik Nila dalam Pelayanan

Oleh : Yon Maryono

Peribahasa mengatakan karena setitik nila rusak susu sebelanga artinya hanya disebabkan oleh kesalahan atau kejahatan sekelompok kecil pelayan Tuhan, maka seluruh perkara pelayanan menjadi ternoda.. Setitik nila tak ubahnya dengan sebuah masalah, seperti orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan, tetapi karena Akhan… mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel.” (bdk Yosua 7:1) Baca selengkapnya ... about Setitik Nila dalam Pelayanan

Kasih Kristiani (Mengaktualisasi Kasih yang Tergambar dalam 1 Korintus 13)

Oleh: Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th

Khotbah Ibadah Raya GBAP El Shaddai Palangka Raya
Minggu, 24 Pebruari 2013

“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan..” (1 Korintus 13:4-8a)

PENDAHULUAN

1 Korintus 13 adalah salah satu pasal yang paling di kenal dalam Alkitab, sekaligus pasal yang paling rumit. Bagi kebanyakan orang Kristen, gambaran kasih disini lebih merupakan gagasan ketimbang pengalaman, atau lebih bersifat teoritik ketimbang praktis. Daya tarik ayat ini membuat banyak orang Kristen terpana bagaikan memandang gunung yang menjulang tinggi dalam kemegahannya sehingga membuat kita tertarik untuk mengukur ketinggiannya, namun menyadari betapa kita terikat di bumi dan tidak memiliki peralatan untuk mendakinya. Kita mengenal kasih, tetapi kita juga mengenal diri kita dan betapa jauhnya aktualitas kasih kita. Kasih itu sendiri “tak pernah gagal”, kitalah yang gagal, bahkan seringkali gagal menerapkannya. Baca selengkapnya ... about Kasih Kristiani (Mengaktualisasi Kasih yang Tergambar dalam 1 Korintus 13)

Yesus dan Paulus Tidak Pernah Menghapus Taurat

Oleh: Rudy Lee

Apakah benar Taurat itu sudah tidak berlaku lagi? Siapa yang berkata bahwa Taurat itu tidak berlaku? Bagaimana dengan ucapan Paulus yang terdapat dalam Efesus 2:13-16 khususnya dalam ayat 15:

"Sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah MEMBATALKAN HUKUM TAURAT dengan segala perintah dan ketentuannya......"

Benarkah Yesus mati untuk membatalkan Taurat? Coba perhatikan konteks ayat ini, apa yang sedang dibicarakan oleh Paulus sebenarnya? Dia tidak sedang membicarakan tentang Taurat tetapi perseteruan antara orang-orang Yahudi asli dan bangsa-bangsa lain gara-gara makanan, Baca selengkapnya ... about Yesus dan Paulus Tidak Pernah Menghapus Taurat

Kuat Versus Lemah

Oleh: Sujud Prasetio

Ada seorang anak kecil yang membutuhkan uang Rp. 300.000 untuk membeli sepeda baru. Ia sudah berhari-hari berdoa, tetapi belum ada jawaban. Akhirnya, dia memutuskan untuk menulis surat permintaan dan mengirimkannya kepada Tuhan. Pada sampul surat dia menuliskan "Kepada Yth. TUHAN di sorga." Tentu saja alamat ini membingungkan Pak Pos. Akhirnya, Pak Pos memutuskan untuk meneruskan surat itu kepada Presiden. Saat membaca surat itu, Presiden merasa terharu. Dia lalu memerintahkan stafnya untuk memenuhi permintaan itu. Tetapi staf Presiden memutuskan hanya akan memberi uang Rp. 100.000, mereka menilai bahwa uang sejumlah itu sudah cukup banyak untuk ukuran anak kecil. Baca selengkapnya ... about Kuat Versus Lemah

Perintah ke 3- Belajar Untuk Murni Sepenuhnya

Hukum yang Ketiga : Belajar untuk Murni Sepenuhnya. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, ...” (Keluaran 20:7). Kita sedang menjelajahi satu penemuan yang luar biasa tentang Injil : satu pemikiran bahwa “Sepuluh Hukum” Tuhan yang terkenal dalam realitasnya adalah sepuluh kepastian keselamatan! Belajar untuk menjadi murni sepenuhnya adalah Kabar Baik. Baca selengkapnya ... about Perintah ke 3- Belajar Untuk Murni Sepenuhnya