Kasih

Hidup Tidak Bercela

Oleh: ev.sudiana

 

Kita belajar Alkitab yuk .... Kej 16:16 Abram berumur 86th.

Kej 17:1 Abram berumur 99th ...ada selang waktu 13th ...bukan waktu yang singkat, Tuhan tidak datang menemui Abram ....

Saya pelajari Tuhan ngambek, Tuhan marah, Tuhan tidak senang sama Abram ...

Kenapa.... karena Abram lebih mendengar Sara memberi nasehat yang tidak sesuai Firman Tuhan ....baca ya psl 16 Baca selengkapnya ... about Hidup Tidak Bercela

Tujuan Keselamatan: Kasih

Oleh: Ev. Margareth Linandi

Dalam Kejadian 1 dan 2 setelah Allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, manusia diciptakan pada hari ke 6 dan hubungan manusia pertama Adam dan Hawa sangat baik dan dekat serta dosa belum dimulai.

Namun dalam kejadian 3:6-7 manusia jatuh dalam dosa karena Hawa menurut bujukan ular untuk makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat dan memutarbalikkan ucapan Allah yaitu dalam Kej 2:17 Allah berkata," jangan kamu makan buah itu nanti mati, akan tetapi dalam Kejadian 3:3 Hawa menambahkan larangan Allah," jangan kamu makan atau raba nanti kamu mati." Setelah peristiwa kejatuhan manusia dalam dosa, dosa makin berkembang: Baca selengkapnya ... about Tujuan Keselamatan: Kasih

Hukum yang Terutama, Mengasihi Allah

Oleh: Nikodemus Rindin

Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia. “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. (Matius 22:34-38).

Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus: “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya satu yang baik. Tetapi jika engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” Baca selengkapnya ... about Hukum yang Terutama, Mengasihi Allah

Adakah Kata yang Lebih Hebat Selain: Kasih?

Oleh: Yon Maryono

Pada saat membaca karakter kasih dalam 1 Korintus 13:13, 8, "Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap... Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.", maka sudah dapat dibayangkan betapa hebatnya kata “kasih”. Mengapa begitu hebat bahkan dahsyat! Tentunya tidak hanya oleh karena sifatnya yang sabar, murah hati, tidak cemburu seperti di kidung pujian (bdk 1 Kor 13:4-7), tetapi karakter kasih mempunyai daya dobrak yang begitu dinamis, aktif dan kuat bahkan tidak dapat dihalangi oleh teknologi atau pengetahuan manusia secanggih apapun.

Ketika kita merenungkan, Allah bersemayam dalam tingkap-tingkap langit yang tidak terukur, di mana Allah dinyatakan transenden karena terpisah dan tidak dikungkung dari dan oleh alam semesta ciptaan-Nya, kenyataannya, oleh karena “kasih”, Allah selalu dirasakan hadir di tengah umat-Nya (immanen). Kekuatan kasih-Nya kepada umat ciptaan-Nya telah menembus batas keberadaan-Nya yang sulit dibayangkan. Ia melepaskan keberadaan-Nya yang kudus, yang Maha Suci, untuk hadir menyelamatkan umat-Nya. Dia menyatakan: Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus, tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk (Yesaya 57:15). Dia hadir di tengah umat-Nya dengan kecepatan melampaui apapun, sehingga tidak dapat diukur dalam jam, menit atau detik. Bahkan sebelum maksud hati seseorang diucapkan kepada-Nya, sesuatu itu telah terjadi pada dirinya. Baca selengkapnya ... about Adakah Kata yang Lebih Hebat Selain: Kasih?

Salam Bagimu Mat. 28:9, Aku Bangkit -- Aku Hidup Bagimu yang Mengasihi-Ku

Oleh: Ev. Sudiana

Pernahkah Anda menerima salam dari seseorang yang sangat Anda rindukan? Bagaimana rasanya? Tentu sangat menyenangkan bukan?

Jika orang yang sangat kita rindukan tersebut ternyata adalah juga orang yang sangat mengasihi kita, memperhatikan kita, dan juga sangat merindukan kita "WOW-BAHAGIANYA"

Hal seperti itulah yang terjadi terhadap Maria setelah malaikat memberitahukan tentang kebangkitan Yesus. Dirinya dipenuhi harapan yang besar untuk bertemu dengan Kristus kembali. Perasaan takut terkalahkan oleh kerinduan bertemu dengan sang Juruselamat. Baca selengkapnya ... about Salam Bagimu Mat. 28:9, Aku Bangkit -- Aku Hidup Bagimu yang Mengasihi-Ku

Kasih Kristiani (Mengaktualisasi Kasih yang Tergambar dalam 1 Korintus 13)

Oleh: Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th

Khotbah Ibadah Raya GBAP El Shaddai Palangka Raya
Minggu, 24 Pebruari 2013

“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan..” (1 Korintus 13:4-8a)

PENDAHULUAN

1 Korintus 13 adalah salah satu pasal yang paling di kenal dalam Alkitab, sekaligus pasal yang paling rumit. Bagi kebanyakan orang Kristen, gambaran kasih disini lebih merupakan gagasan ketimbang pengalaman, atau lebih bersifat teoritik ketimbang praktis. Daya tarik ayat ini membuat banyak orang Kristen terpana bagaikan memandang gunung yang menjulang tinggi dalam kemegahannya sehingga membuat kita tertarik untuk mengukur ketinggiannya, namun menyadari betapa kita terikat di bumi dan tidak memiliki peralatan untuk mendakinya. Kita mengenal kasih, tetapi kita juga mengenal diri kita dan betapa jauhnya aktualitas kasih kita. Kasih itu sendiri “tak pernah gagal”, kitalah yang gagal, bahkan seringkali gagal menerapkannya. Baca selengkapnya ... about Kasih Kristiani (Mengaktualisasi Kasih yang Tergambar dalam 1 Korintus 13)

Kasih Karunia Allah (God’s Grace)

Oleh: Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th

Khotbah Ibadah Raya GBAP El Shaddai Palangka Raya
Minggu, 10 Pebruari 2013

“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan--" (Efesus 2:4-5)

Pendahuluan

Himne klasik karya John Newton “Sungguh Besar Anugerah-Nya (Amazing Grace)” merupakan salah satu lagu yang digemari di dunia. Namun, anugerah itu lebih menakjubkan daripada yang kita ketahui. Anugerah atau kasih karunia dipakai sebagai terjemahan bahasa Ibrani “?? - khen”. Kata ini berarti perbuatan seorang atasan yang menunjukkan kepada bawahannya kasih karunia, padahal sebenarnya bawahan itu tidak layak menerimanya. Kasih karunia adalah pemberian Allah kepada manusia padahal manusia tidak pantas untuk menerimanya. Kata ini misalnya digunakan dalam Kejadian 6:7, “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia (khen) di mata TUHAN”. Keluaran 33:17, “Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau”. Kata Yunani “?a??? - kharis” adalah kata benda yang biasa dipakai untuk menerjemahkan kata Ibrani “khen”. Kata “kharis” yang secara umum berarti “pemberian, hadiah, anugerah, kemurahan hati, dan karunia”. Dalam Perjanjian Baru kata kasih karunia atau anugerah ini dihubungkan dengan keselamatan dari Allah bagi manusia. Baca selengkapnya ... about Kasih Karunia Allah (God’s Grace)

Pemberian Terbesar (The Greatest Gift)

Oleh: Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th

Khotbah Ibadah Raya GBAP El Shaddai Palangka Raya
Minggu, 03 Pebruari 2013

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” Yohanes 3:16

PENDAHULUAN

Yohanes 3:16 ini adalah inti dari ajaran tentang keselamatan. Jantung dari Alkitab yang menunjukkan hati Allah, Sang Pencinta Terbesar (The Greatest Lover). Ayat ini menjelaskan kasih Allah yang keluar dari kedaulatanNya yang menjangkau semua manusia. Sebab di dalam kasih itu ada pengampunan, penerimaan, dan penyelamatan manusia berdoa dari kepastian akhirnya yang menuju kebinasaan. Orang yang tidak percaya pun ia tetap berada dalam kedaulatan Allah, karena orang yang tidak percaya pasti akan binasa, sebab mereka mendapati kedaulatan Allah yang menghukum, bukan kedaulatanNya dalam kasih yang menyelamatkan. Tetapi ayat yang khas ini telah kehilangan makna karena kurangnya penghayatan kedalaman arti dan maknanya. Karena itu, perlu bagi kita untuk memperhatikan Yohanes 3:16 ini dari teks bahasa Yunani dan menarik arti yang sebenarnya dari ayat tersebut. Alkitab Yunani Textus Receptus menulis ayat ini.  Disalin oleh King James Version sebagai berikut, “For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life” (Karena Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia memberikan AnakNya yang Tunggal, supaya siapapun yang percaya kepadaNya tidak binasa, tetapi memiliki hidup yang kekal). Baca selengkapnya ... about Pemberian Terbesar (The Greatest Gift)

Berapa Besarkah Kasih Allah Itu?

Oleh: Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th

Menjawab pertanyaan di atas perlu dilakukan kilas balik untuk menelusuri kembali sejarah umat manusia. Menurut penyataan Kitab Suci yaitu Alkitab kita menemukan bahwa manusia DICIPTAKAN 1 oleh Allah untuk kemuliaanNya. Manusia diciptakan oleh ARSITEKTUR AGUNG 2 dengan sempurna tanpa cacat atau cela sedikitpun dalam roh, jiwa dan tubuhnya. Manusia adalah mahluk mulia yang luar biasa, dikaruniakan hikmat dan kuasa atas seluruh ciptaan kerena Ia merupakan GAMBAR dan RUPA Allah, 3 sehigga tidak heran jika Pemazmur dalam kekagumannya berkata: “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia sehingga Engkau mengindahkannya?” (Mzm 8:5; 144:3; Bandingkan Ay 7:17,18).

Ketika diciptakan manusia adalah mahluk hidup dan bukan mesin atau robot. Manusia diciptakan dengan KEHENDAK BEBAS 4 yang terpelihara dalam kekudusan Allah. Dengan kehendak bebas itu manusia dapat melayani Allah. Mereka diuji untuk taat kepada Allah ataukah lebih menuruti keinginannya. Setiap pilihan akan mengakibatkan konsekuensi yang berlawananan, yaitu KEMATIAN atau KEHIDUPAN. Baca selengkapnya ... about Berapa Besarkah Kasih Allah Itu?

Pages