Kebenaran

Membangun Masyarakat yang Jujur dan Benar

Oleh: Pdt Midian KH Sirait, MTh
 
Sebagai warga gereja dalam terang kesetiaan kepada Tuhan, dan tanggung jawab sebagai warga negara banyak tugas dan tanggungjawab orang Kristen yang dapat dilakukan untuk membangun bangsa Indonesia. Kita harus memperjuangkan kondisi dan situasi masyarakat yang adil, damai dan sejahtera.Kita tidak akan pernah bisa tergerak untuk melakukan peran aktif demi kejujuran dan kebenaran apabila kita tidak mengasihi sesama dimana kita tinggal.

Bertekad melakukan perubahan yang lebih baik. Inilah tugas yang menjadi prioritas dari setiap orang Kristen, yaitu menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan, karena bangsa kita sedang dilanda persoalan-persoalan yang di dalamnya termasuk korupsi yang marak mendapat perbincangan di Republik ini, seperti yang ditayangkan media cetak dan televisi swasta akhir-akhir ini. Baca selengkapnya ... about Membangun Masyarakat yang Jujur dan Benar

Kejujuran Sebagai Topeng

Oleh: Yon Maryono

Kata topeng berasal dari kata” Taweng” yang berarti tertutup atau menutupi. Sedangkan menurut pendapat umum, istilah kata Topeng mengandung pengertian sebagai penutup muka/kedok yang mempunyai arti simbolik dan penuh pesan-pesan terselubung yang identik dengan watak dan karakter manusia. Kejujuran dikenakan sebagai topeng yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah ucapan, sikap dan perbuatan seseorang yang tampak lahiriah penuh ketulusan ternyata ada kepentingan untuk pribadinya. Hal ini tidak sesuai dengan makna jujur dalam pengertian sikap moral (dalam perkataan maupun perbuatan) yang mengandung atribut berharga berupa kebenaran, integritas, kesatuan antara tindakan luar dan hati, dan sikap lurus yang berarti juga absennya kebohongan, penipuan, dan pencurian (encyclopedia Wikipedia). Kejujuran bukanlah sikap moral yang bersifat temporer, kadang muncul kadang tidak. Tetapi secara konsiten menjadi perilaku atau gaya hidup seseorang. Baca selengkapnya ... about Kejujuran Sebagai Topeng

Jalan dan Kebenaran dan Hidup

Oleh:Marolop Simatupang

Banyak orang mengatakan jalan menuju pengharapan, kebahagiaan dan surga itu banyak. Bermacam-macam filsafat, kepercayaan dan ide yang masing-masing memiliki akhir kebenaran sendiri-sendiri.

Bahwa kehidupan manusia itu sangat dihargai sekali adalah benar. Mayoritas kita ingin hidup di dunia ini selama mungkin. Masing-masing kita mendambakan hidup yang kekal. Namun, hanya ada Satu Jalan untuk mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya. Hanya ada Satu Kebenaran yang bisa membuat manusia bebas dari dosa. Hanya Satu Kehidupan yang bisa memberikan hidup yang kekal bagi manusia. Yesus Kristus, Anak Allah, adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup seperti yang disebutkan dalam kitab Yohanes 14:6, Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Baca selengkapnya ... about Jalan dan Kebenaran dan Hidup

Waras

Oleh: Lay Sion Antonius

Dalam sebuah perkuliahan, seorang dosen menceritakan sebuah kisah sebagai berikut: Di sebuah desa pada suatu saat timbul sebuah mata air. Lambat laun mata air ini berubah menjadi sebuah danau kecil. Lalu lewatlah seorang pengembara dan berkata kepada penduduk desa, air di danau tersebut jangan pernah di minum, sebab setiap orang yang meminumnya pasti akan menjadi gila. Setelah mendengar larangan pengembara tersebut, terjadilah perdebatan diantara penduduk desa, ada yang percaya dan ada pula yang tidak mempercayai ucapan si pengembara. Pada hari itu semua kembali ke rumah masing-masing tanpa sesuatupun yang terjadi. Rupanya malam itu ada seorang penduduk yang terus memikirkan hal tersebut dan dia termasuk orang yang tidak percaya pada perkataan si pengembara. Esok harinya dia bertekad untuk menjadi orang pertama yang membuktikan kebohongan si pengembara. Ia mengambil air di danau tersebut lalu meminumnya dan seketika itu juga orang tersebut menjadi gila. Baca selengkapnya ... about Waras

Ragi Orang Farisi

Oleh: Sunanto

Luk.12:1 Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun,sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama- tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.”

Salah satu kepercayaan salah yang dimiliki banyak orang Kristen adalah mengukur tingkat kerohanian seseorang dari banyaknya aktifitas pelayanan orang tersebut. Semakin sibuk seseorang melayani di gereja atau persekutuan maka mereka dianggap semakin rohani. Saya sendiri pernah mengalami hal ini sehingga saya berani mengatakan bahwa banyak orang Kristen yang tanpa sadar juga melakukan hal itu. Baca selengkapnya ... about Ragi Orang Farisi