Ragi Orang Farisi

Oleh: Sunanto

Luk.12:1 Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun,sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama- tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.”

Salah satu kepercayaan salah yang dimiliki banyak orang Kristen adalah mengukur tingkat kerohanian seseorang dari banyaknya aktifitas pelayanan orang tersebut. Semakin sibuk seseorang melayani di gereja atau persekutuan maka mereka dianggap semakin rohani. Saya sendiri pernah mengalami hal ini sehingga saya berani mengatakan bahwa banyak orang Kristen yang tanpa sadar juga melakukan hal itu.

[block:views=similarterms-block_1]

Saya tidak mengatakan melayani itu tidak perlu atau tidak penting tetapi perubahan karakter harus menjadi fokus utama kita. Kepercayaan salah yang lain adalah mengukur tingkat kerohanian seseorang dari banyaknya pengetahuan teologianya.Memahami teologia atau doktrin Kekristenan itu penting tetapi apa gunanya jika seseorang memiliki gelar teologia yang tinggi bila hidupnya tidak mencerminkan karakter Kristus. Orang-orang Kristen yang hanya memiliki pengetahuan teologia tanpa memiliki karakter akan lebih suka berdebat dibanding mencari kebenaran yang sejati. Mereka menggunakan pengetahuan itu untuk menunjukkan bahwa diri mereka lebih baik dibanding orang lain. Rasul Paulus mengatakan mereka seperti gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

Beberapa waktu yang lalu saya mendengar lewat radio seorang hamba Tuhan yang sedang berbicara dengan seorang pengusaha setengah baya yang belum lama bertobat. Lalu hamba Tuhan yang juga pengurus sebuah badan misi ini mengatakan kepada sang petobat baru ini bahwa hanya ada satu hal yang perlu dilakukannya setelah bertobat yaitu melayani. Apa yang dikatakan oleh hamba Tuhan ini kelihatannya sangat rohani tetapi sebenarnya menyesatkan. Sebuah hal yang tragis jika seseorang giat melayani pekerjaan Tuhan tetapi hidupnya tidak mengalami sebuah perubahan (transformasi) karakter. Tujuan Tuhan menyelamatkan hidup kita bukanlah untuk melayani melainkan supaya kita berubah menjadi serupa dengan karakter Kristus. Alkitab berkata kita dipanggil, dipilih dan ditentukan dari semula untuk menjadi serupa gambaran anakNya.

Seringkali kita memandang rendah orang-orang Farisi, padahal tanpa sadar banyak diantara kita juga melakukan hal yang sama seperti mereka. Yesus mengecam orang-orang Farisi sebab mereka lebih mengutamakan penampilan yang diluar (aktifitas dan pengetahuan rohani) daripada yang di dalam. Dari luar kelihatannya sangat rohani tetapi di dalamnya penuh dengan kebusukan. Orang-orang Farisi bukanlah orang-orang yang jahat tetapi mereka hanyalah orang-orang munafik yang tidak memahami bahwa kemurnian karakter yang di dalam lebih penting daripada kebersihan penampilan luar. Bukankah saat ini banyak sekali orang-orang Farisi modern yang setiap hari minggunya rajin ke gereja ? Mereka aktif melayani, setia membayar perpuluhan bahkan berpuasa seperti yang dilakukan orang-orang Farisi. Dari luar kelihatannya sangat rohani tetapi di dalam hatinya penuh dengan kecemaran dan hawa nafsu keduniawian.

Saya percaya bila kebangunan rohani yang sejati datang melanda negeri ini maka hal pertama yang akan terjadi adalah sebuah gerakan kekudusan (holiness movement). Setelah itu baru kita akan melihat sebuah penuaian jiwa besar-besaran yang belum pernah terjadi selama ini. Saya merasakan saat ini api penyucian itu sedang bekerja di tengah-tengah kita. Roh Kudus sedang bekerja untuk menyucikan gereja-Nya dari semua kecemaran dunia ini. Datanglah Roh Kudus, sucikanlah kami dengan api kekudusan-Mu!