Hidup Dalam Segala Kelimpahan (3)

Oleh: Sunanto Choa

Lima ciri dari orang yang hidup dalam segala kelimpahan :

  1. Satu kali dia berkata kepada saya “ Kamu kelihatan enak sekali ya, tidak seperti saya yang sangat susah”. Saya sangat terkejut mendengar perkataan tersebut. Lalu saja menjawab “ Om, bukannya Om yang seharusnya lebih enak dari saya sebab Anda semua pasti mengenal Elvis Presley, sang legenda musik Rock n Roll. Elvis datang dari latar belakang kehidupan yang sederhana, lalu tiba-tiba menjadi terkenal dan kaya raya sampai mobilnya dilapisi oleh emas. Namun popularitas dan kekayaan itu justru menghancurkan hidupnya sehingga dia ditemukan meninggal akibat over dosis. Hal ini membuktikan bahwa harta dan popularitas tidaklah dapat memberikan kepuasan kepada manusia. Tidak ada orang kaya yang puas dengan kekayaannya, tidak ada orang terkenal yang puas dengan popularitas, tidak ada pejabat yang puas dengan jabatannya. Inilah yang dimaksud oleh pengkotbah dengan penderitaan yang paling pahit yaitu orang yang diberi kuasa untuk memiliki harta namun tidak diberi kuasa untuk menikmatinya. Hanya Tuhanlah yang dapat memberikan kepuasan dan rasa bermakna yang sejati kepada manusia. Orang yang hidup dalam segala kelimpahan menemukan kepuasan yang tertinggi lewat hubungan dengan intim dengan Tuhan sehingga kesukaan mereka yang utama adalah bersekutu dengan Allah.
  2. Orang yang hidup dalam segala kelimpahan memiliki gaya hidup yang senantiasa mengucap syukur. Mereka yang telah mengalami hidup dalam segala kelimpahan akan tidak henti-hentinya mengucap syukur kepada Tuhan sebab mereka telah menemukan harta pusaka yang terpendam itu. Hal ini ditunjukkan oleh rasul Paulus yang selalu mengawali surat-suratnya dengan ucapan syukur sekalipun ia sedang menunggu hukuman mati dalam penjara. Orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan sorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, duka dan keluh akan menjauh ( Yes 51:11).
  3. Orang yang hidup dalam segala kelimpahan memiliki gaya hidup yang dipimpin oleh Roh. Sebelum seseorang mengalami hidup dalam segala kelimpahan maka ia cenderung melakukan sesuatu untuk memuaskan keakuannya daripada untuk menyenangkan Tuhan. Mereka mungkin merasa apa yang dilakukan adalah untuk menyenangkan hati Tuhan namun dibalik semuanya itu ada motivasi yang tersembunyi (seringkali tidak disadari) yaitu untuk memuaskan keakuan. Saya telah mengalaminya sehingga saya berani menyatakan hal tersebut.

    Hidup dalam Allah berarti pergi ke suatu tempat menurut rancanganNya yang lebih besar daripada rancangan yang dapat kita minta, pikirkan atau bayangkan. Orang yang hidup dalam segala kelimpahan tidak lagi mengusahakan sesuatu dengan kekuatanNya sendiri melainkan ia akan sepenuhNya bergantung kepada Roh Kudus. Dalam ketergantungannya kepadaNya, ia telah mematikan pekerjaan-pekerjaannya sendiri; semua agenda, ambisi, kebutuhan dan keakuannya telah mati. Ia benar-benar dipimpin oleh Roh sehingga memikili kepekaaan dan kesabaran untuk melangkah bersama Tuhan. Ia mengetahui sebelum tiba di satu tempat maka Roh Kudus telah tiba di sana terlebih dahulu. Ia menjadi orang yang sukses di mata Tuhan karena ia menjadi orang yang tepat, pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat dan bersama orang yang tepat.

  4. Orang yang Hidup dalam segala kelimpahan akan memiliki hikmat ilahi dan menjadi berkat kemanapun dia pergi. Hikmat ilahi merupakan salah satu ciri dari orang yang hidup berkelimpahan sehingga dia dapat menjadi berkat kemanapun ia pergi. Ia memiliki hikmat dan pengertian sehingga dapat memahami jalan-jalan Tuhan. Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia ( Ams 3:18). Orang ini membawa pengaruh yang positif terhadap lingkungannya sehingga orang di sekelilingnya bisa mengetahui bahwa Roh Allah memenuhi dia seperti apa yang dilihat raja Firaun pada diri Yusuf. Yusuf merupakan salah satu orang yang mengalami hidup dalam segala kelimpahan sehingga ia bisa menjadi berkat, bahkan nasib dua bangsa besar bisa diselamatkan. Kita semua pasti akan menjadi berkat bagi bangsa ini bila memang benar-benar hidup dalam segala kelimpahan.
  5. Orang yang hidup dalam segala kelimpahan akan memiliki pikiran yang positif. Anda akan merasa aman bila berhadapan dengan orang ini sebab dia sama sekali tidak memandang orang lain dengan penghakiman (pikiran yang negatif). Sama seperti Yesus, dia memandang orang lain dengan kacamata bisa menjadi apa orang ini, bukan semata-mata siapa mereka . Orang ini dapat melihat kelemahan anda namun dia melihat melampaui sisi tak terlihat yang anda miliki yaitu ke arah takdir (destiny) anda. Ketika orang ini menegur anda maka anda tidak akan merasa dihakimi sekalipun kata-kata yang dia ucapkan keras sebab teguran itu disertai oleh kasih bukan roh penghakiman. Dia tidak lagi dikuasai oleh keinginan untuk mengendalikan (mengontrol) orang lain sehingga dia tidak akan memaksakan agenda pribadinya kepada orang lain. Bisa dikatakan orang ini memiliki hati bapa yang dapat mengayomi banyak orang.

Masih banyak lagi ciri-ciri lain dari orang yang hidup dalam segala kelimpahan tetapi bila seseorang memiliki lima ciri di atas maka bisa dikatakan dia telah memperolehnya. Doa saya semoga kita semua berhasil memperoleh hidup dalam segala kelimpahan ini !