Remover

Oleh: Lia Sutandio

Kebanyakan wanita, pasti mengenal beraneka ragam peralatan make up, dan tentunya para wanita tidak akan sembarangan memilih peralatan make up. Peralatan make up akan "lulus seleksi" bagi seorang wanita, jika memenuhi beberapa persyaratan yang "telah ditentukan" tentunya, salah satu persyaratan misalnya jika sesuai dengan jenis kulit wanita tersebut, warnanya cocok untuk digunakan, mereknya sesuai, harganya terjangkau, dan sebagainya.

[block:views=similarterms-block_1]

Peralatan make up yang "dianggap murahan atau pasaran" katanya ada yang dapat menyebabkan wajah gatal-gatal, cepat luntur, atau kalau terlihat dari hasilnya itu tampak tidak bagus. Ada pula peralatan make up yang "dianggap mahal" dan bermerek, katanya pada waktu digunakan kualitasnya benar-benar tampak bagus, tidak mudah luntur, tampak halus, wajah tampak bersinar, dan ada begitu banyak hal yang bisa menjadi bahan komentar para wanita, sekali lagi semuanya itu tergantung dari jenis kulit dan "persyaratan" masing-masing wanita.

Pernah sekali saya mencoba sebuah remover (pembersih) yang akhirnya menimbulkan ide tulisan saya berikut ini. Saya menggunakan remover yang dilihat dari kualitas barang, harga, dan merek termasuk berada di bawah rata-rata. Pada waktu digunakan untuk menghapus sisa make up dengan merek tertentu mungkin remover tersebut dapat menghapusnya dengan mudah, tapi untuk sisa make up dengan merek yang lainnya tidak bisa dibersihkan dengan sempurna oleh remover tersebut.

Di suatu waktu yang lain, saya mencoba menggunakan remover yang memiliki kualitas dan harga yang cukup di atas rata-rata. Ketika digunakan untuk menghapus sisa make up dengan merek apa pun, remover ini mudah sekali untuk membersihkannya, sehingga saya tidak mengalami kesulitan untuk membersihkan sisa make up pada wajah saya.

Itulah sebabnya mengapa ada berbagai macam merek peralatan make up di pasaran yang dijual dan masing-masing wanita juga memiliki berbagai "persyaratan" di dalam memilih peralatan make up yang hendak mereka pakai.

Dari ilustrasi tersebut di atas, saya mendapatkan bahwa seperti halnya hati kita ini. Hati kita ini dapat terisi oleh berbagai macam hal, seperti kesabaran, kelemahlembutan, kebaikan, belas kasihan, kasih, dan berbagai hal baik lainnya. Tetapi sebaliknya hati kita juga dapat terisi juga oleh berbagai niat jahat, rasa benci, kemarahan, sakit hati, kepahitan, dan berbagai hal buruk lainnya. Tentu saja semuanya tergantung dari banyak faktor, yang pada akhirnya diri kita masing-masing lah yang menentukan hendak diisi dengan hal baik atau buruk hati kita ini.

Saya yakin setiap dari kita tidak akan pernah punya keinginan untuk mengisi hati ini dengan sesuatu yang buruk. Tetapi ada kalanya tanpa atau dengan kita sadari, hati kita ini dapat terisi oleh hal-hal yang jahat atau niat buruk.

Oleh karena pada dasarnya Tuhan menciptakan semua orang itu baik, maka bagi orang-orang yang "sadar" dan berniat ingin memperbaiki diri untuk menjadi seseorang yang lebih baik, maka yang terutama harus diperbaiki tentunya hati kita ini. Karena sumber dari segala sesuatu adalah hati, jika hati kita bersih, maka semua niat, perkataan, pikiran pun akan menjadi baik. Selain itu Tuhan juga selalu melihat hati. Jika DIA ingin memberkati kita, maka yang dilihatNYA pertama kali adalah bagaimana hati kita ini.

Dan tentunya semua orang tahu bahwa mengubah hati yang buruk menjadi yang baik itu tidaklah semudah teorinya. Walau pun mungkin bagi orang-orang tertentu untuk melakukan perubahan itu adalah hal yang mudah, tetapi memperbaiki segala sesuatu yang buruk menjadi baik itu bukanlah hal yang mudah.

Diperlukan “remover” (alat pembersih) yang tepat untuk bisa menghapus isi hati yang buruk dan menggantikan yang baik. Jika remover yang digunakan adalah yang “murahan”, maka sesuatu yang buruk di hati kita ini pasti tidak akan sepenuhnya terangkat bersih. Sebaliknya jika remover yang digunakan memiliki kualitas yang baik, maka "kotoran" yang ada di dalam hati ini pasti akan terangkat sempurna.

Dengan kata lain, jika kita menggunakan kekuatan kita sendiri, maka kita tidak akan pernah bisa menjadi sebuah pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Kalau pun bisa, pasti tidak akan bertahan lama. Tetapi jika kita mengandalkan kekuatan tangan Tuhan, maka perubahan yang sempurna, yang jauh lebih baik, bahkan lebih dari apa yang pernah kita bayangkan itulah yang akan terjadi.

Tuhan itu mampu mengubahkan setiap pribadi yang mau diubahkan. Jika saat ini kita ingin mengalami suatu perubahan di dalam hati dan pikiran kita, maka kita harus memilih dan mengijinkan Tuhan yang bekerja di dalam hati kita ini.

Tuhan Yesus memberkati.

http://liasutandio.wordpress.com/