Pengorbanan yang Tersembunyi
Oleh: Gideon
Syalom. Puji Tuhan!! Saya akan menyaksikan keberadaan hidup saya bersama dengan Tuhan Yesus Kristus. Ketika saya datang ke Bali, saya bingung apa yang harus saya kerjakan. Sementara saya juga berapi-api untuk menjadi Misionaris di Bali. Ketika tiba di sana, saya tidak bisa berbuat apa-apa. Kemudian saya bekerja di sebuah radio swasta, tapi hanya mampu 1 bulan karena memang saya tidak ada niat untuk bekerja.
Saya mendapat peneguhan dari panggilan Tuhan untuk terus giat memberitakan Injil. Akhirnya saya berkeputusan untuk mengajar anak-anak yang kurang mampu (miskin) di desa-desa tanpa pungutan biaya dan sampai hari ini biaya operasional dari kantong sendiri sementara penghasilan tidak ada dan tidak ada support dari pihak mana pun untuk pergi melayani di desa-desa. Saya masih berpikir, karena untuk membeli bensin saja tidak ada uang. Sementara saya juga baru menikah dengan istri saya, Dewi. Tapi Puji Tuhan, hingga saat ini kami hidup dengan iman. Sebelumnya juga saya pinjam motor untuk melayani di desa. Pernah suatu saat tiba-tiba ban sepeda motor saya pecah, dan waktu itu saya tidak membawa uang sama sekali. Akhirnya saya menitipkan SIM saya. Baru beberapa hari kemudian saya bisa menebus SIM itu.
Sampai hari ini kami bisa hidup dari pelayanan kami di desa. Ketika kami pulang dari sana untuk kembali ke Denpasar, kami selalu membawa buah-buahan maupun sayur. Puji Tuhan saat ini kami juga tetap melayani anak-anak di sana. Kami bercerita tentang nilai-nilai kebenaran Tuhan Yesus dan sebagian dari orang tua mereka mau didoakan dan terima Tuhan Yesus. Saat ini saya sedang membuka kursus anak-anak di tempat yang baru.
Terima kasih untuk saudara yang mau membaca kesaksian pelayanan saya dan doakan agar pelayanan di desa ini makin berkembang dan orang tua mereka mau mendegar Kabar Baik. Juga doakan biaya kebutuhan operasional saat ini yang menjadi pergumulan kami ke depan.
Tuhan Yesus Memberkati.