Menjadi Serupa Seperti Karakter Kristus

Oleh: Sunanto

Rom 8:29 “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”

[block:views=similarterms-block_1]

Tujuan Yesus datang ke dunia ini bukanlah hanya sekedar untuk menyelamatkan umat manusia. Tujuan utama Yesus adalah untuk membawa umat manusia ke dalam kemuliaan atau untuk menjadi serupa seperti Dia. Oleh karena itu sebelum Dia meninggalkan dunia ini, Yesus memberikan sebuah pesan yang disebut juga amanat agung yaitu untuk menjadikan semua bangsa muridNya. Menjadi murid Kristus itu artinya lebih dari sekedar percaya dan diselamatkan. Anehnya, kita malah suka menyalahkan orang lain yang tidak mau berubah, padahal seharusnya jika kita benar-benar berfungsi sebagai terang dan garam dunia maka mereka ( baca: dunia) pasti akan terpengaruh oleh terang tersebut. Kita tidak dapat memerintahkan kegelapan untuk pergi melainkan kita harus menyalakan terang sehingga dengan sendirinya kegelapan itu pasti pergi. Jika gereja Tuhan benar-benar menjadi terang maka dengan sendirinya kuasa kegelapan yang selama ini mencengkram bangsa ini pasti akan pergi. Korupsi, kolusi dan nepotisme yang selama ini menjadi akar kebobrokan bangsa ini pasti dapat dicabut sampai ke akar-akarnya jika kita sebagai umat Tuhan bangkit untuk menjadi terang.

Proses pembentukan untuk menjadi serupa seperti karakter Kristus memang tidak mudah dan tidak terjadi secara instan. Malah sebaliknya proses itu amat menyakitkan dan biasanya melibatkan krisis dalam kehidupan kita. Sebuah krisis pasti akan berkembang dalam hidup kita sebelum kita memilih untuk mengikuti kehendak Allah. Hal ini terjadi sebab kita cenderung untuk tidak menanggapi dorongan yang lembut dari Allah untuk membawa kita ke tempat di mana Dia meminta kita untuk mempersembahkan seluruh hidup kita kepadaNya. Saat krisis itu terjadi maka kita bisa memilih untuk menyerah atau menolak kepada kehendak Allah. Setiap kali kita memilih untuk menyerah maka semakin kita dibentuk menjadi lebih serupa dengan karakter Kristus Semakin tinggi tingkat penyerahan hidup kita maka semakin banyak karakter Kristus yang terpancar dalam kehidupan kita.

Tuhan mengijinkan kita mengalami penderitaan dan kekecewaan sebab Ia ingin kita mengalami perubahan. Max lucado berkata “Allah mengasihimu apa adanya tetapi Ia menolak membiarkan anda seperti itu. Ia ingin agar anda menjadi persis seperti Yesus.” Orang-orang harus mengalami penderitaan dan kekecewaan dalam hubungan mereka dengan orang disekelilingnya sebelum mereka menyadari bahwa mereka perlu berubah. Hanya bila kita merasa cukup muak dengan penyakit yang kita derita maka kita dapat melepaskan diri dari penyakit itu. Percayalah, setiap kekecewaan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita akan membawa kita pada sebuah posisi yang mana kita menyadari hanya Tuhanlah yang sanggup membahagiakan hidup kita. Kita dapat menggunakan penderitaan untuk mengakhiri penderitaan. Saya sendiri telah mengalami bagaimana pahitnya menelan pil kekecewaan dan kegagalan tetapi pada akhirnya semua itu mendatangkan kebaikan dan keindahan bagi hidup saya.

Francis fragipane mengatakan ketika kita berfokus untuk menjadi serupa seperti Kristus maka kebangunan rohani yang sebenarnya telah terjadi dalam hidup kita. Tujuan hidup kita bukanlah melayani melainkan untuk mengenal Allah dengan intim sehingga dari pengenalan itu akan lahir pelayanan yang sejati. Untuk dapat mengenal Allah dengan intim maka kita harus mengalami proses pembentukan karakter sehingga karakter kita menjadi serupa karakter Kristus. Hidup kita akan menjadi berkat dan membawa pengaruh besar bagi lingkungan di sekitar kita bila kita memiliki karakter Kristus. Keluarga, lingkungan, kota dan bangsa kita akan bisa melihat kemulianNya dinyatakan bila hidup kita telah dubahkan menjadi serupa seperti karakter Kristus !