Kontraktor II

Oleh: Herwin

Bahan renungan ini, sebagai lanjutan dari bahan renungan "Kontraktor", mencoba menjelaskan mengapa Amsal 8:22-36 menunjuk kepada Yesus.

Perhatikan ayat 22 yang mengatakan "TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala."

[block:views=similarterms-block_1]

Kata "aku" dalam ayat ini tidak menunjuk kepada Salomo sebagai penggubah kitab Amsal, karena Salomo baru lahir kira-kira 1067 S.M. Sedangkan di ayat ke 23 dikatakan "sudah sejak purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada."

Kalau kita melihat kepada ayat-ayat sebelumnya, kata "aku" juga tidak menunjuk kepada hikmat sebagai permulaan ciptaan Allah, karena Roma 16:27 dikatakan "bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat, oleh Yesus Kristus: segala kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin." Sejak Allah ada, hikmat juga sudah ada; dan hikmat tidak diciptakan, karena hikmat merupakan pengetahuan yang dipraktikkan. Apakah kita akan menyebut seseorang sebagai seorang yang berhikmat kalau sudah tahu bahwa kompor itu panas dan masih dipegang juga olehnya, tanpa alat bantu? Tidak bukan?

Kalau begitu, kalimat "TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya" menunjuk kepada siapa? Ini menunjuk kepada Yesus Kristus, coba perhatikan ayat-ayat berikut ini:

Kolose 1:15 mengatakan, "Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan."

Siapa yang dimaksud dengan ayat ini yang mengatakan "Ia ..., lebih utama dari segala yang diciptakan"?

Wahyu 3:14 mengatakan, "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah."

Siapa yang dikatakan sebagai permulaan dari ciptaan Allah? Untuk mendapat jawabannya coba kita jawab pertanyaan berikut, siapa yang menyampaikan wahyu kepada Rasul Yohanes? Di Wahyu 1:1 dikatakan, "Inilah wahyu Yesus Kristus ........" Jadi cocok bukan kalau Amsal 8:22 menunjuk kepada Yesus?

Perhatikan ayat ke 30 dikatakan "aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya."

Kata sebagai "anak kesayangan", menunjuk kepada siapa? Mari kita perhatikan ayat-ayat ini:

Matius 3: 17 dikatakan, "lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah aku berkenan" ( Yesus dibabtis)

Matius 17: 5 dikatakan, "Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia (Yesus transfigurasi)

Dari dua ayat ini, jelas membantu kita mengerti bahwa yang dimaksud Amsal 8:30 "sebagai anak kesayangan" menunjuk kepada Yesus. Karena hanya kepada Yesuslah dua kali dikatakan sebagai anak yang kukasihi/kusayangi tidak ada pribadi lain yang dikatakan demikian oleh Allah.

Perhatikan ayat ke 35 dikatakan "Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan hidup, dan Tuhan berkenan akan dia."

Siapakah di dalam alkitab yang pernah mengatakan kata-kata yang seperti ini? Mari kita perhatikan ayat dibawah ini :

Yohanes 14: 6 dikatakan, "Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

Roma 6: 23 dikatakan "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Krisus Yesus, Tuhan kita."

Jadi jelas dari ketiga ayat di Amsal 8: 22; 30 dan 35 ini, Yesuslah yang dimaksudkan, bukan?