Kegagalan

Dibantu oleh pengalaman spiritual dengan Roh Kudus, serta Bapa-bapa gereja yang sudah memberkati saya dengan khotbah dan tulisannya, terutama kali ini khusus untuk Paul Washer, John Owen, dan Billy Graham. Akhirnya muncullah ide untuk membuat tulisan ini.


John Owen berkata sedikitnya manusia mempunyai 2 kegagalan, yang pertama melakukan yang Allah larang, yang kedua tidak melakukan yang Allah perintahkan.

Setiap manusia mempunyai kegagalan, atau lebih jelasnya yang saya maksud adalah dosa. Mereka hanya tidak sadar akan hal itu.

Hanya ketika kita memberi waktu kita dengan sungguh-sungguh di dalam keheningan bersama Tuhan, dan merenungkan betapa kudusnya Tuhan, barulah kita akan sadar bahwa betapa kotornya diri kita.

Banyak sekali kegagalan yang sudah kita semua lakukan. Saya harap saya sedang menulis kepada orang yang benar-benar mencintai Tuhan, dan berusaha keluar dari semua kegagalannya, bukan dengan orang yang tidak mau peduli dengan kegagalan, dan merasa dirinya baik-baik saja.

Saya juga termasuk orang yang sering gagal. Banyak sekali kegagalan yang sudah saya lakukan, yang tidak berhasil saya menangkan sampai berlarut-larut.

#Kegagalan adalah apa pun yang menghalangi kita dari melakukan kehendak Allah.

Setiap saya melakukan kegagalan, saya sangat menyesal dan meminta maaf pada Tuhan. Saya hanya terfokus pada kegagalan itu di hari itu juga. Bukankah itu juga yang sering dilakukan orang lain, terhadap dosa-dosanya, atau kegagalannya yang sering mereka sadari?

Tetapi Alkitab tidak mengajarkan kita untuk hanya melakukan itu.

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita membutuhkan beberapa perenungan:

1. Apa yang membuat kita gagal?
2. Mengapa kita dapat gagal?


Kita yang terfokus pada kegagalan kita di satu hari itu, tidak akan pernah menemukan jawaban dari kegagalan kita.

Alkitab berkata dalam Matius 26:41, Markus 14:38, Lukas 22:46, bahwa kita harus berjaga-jaga dan berdoa. John Owen berkata bahwa setiap murid Kristus membutuhkan peringatan yang sama.

Setelah saya selidiki teks ini di dalam bahasa yunani, kata berjaga-jagalah di sana ialah, (Gregoreite) dari kata dasar (gregoreuo) Mempunyai arti memperhatikan dengan teliti. Yang unik kata (gregoreuo) ini mempunyai akar kata (egeiro) artinya adalah bangkit.

Dengan mempelajari teks aslinya, dan mengikuti kritisi teks seperti ini, tentunya kita akan lebih mendapatkan makna yang dalam dari arti kata berjaga-jaga itu sendiri.

Ternyata Tuhan tidak hanya memerintahkan kita berjaga-jaga dengan arti kata pasif, yaitu hanya memperhatikan, tetapi Tuhan memerintahkan kita untuk bangkit. Bangkit bisa berarti bangun dari kegelapan, menjadi kuat, tetap dalam keadaan seperti semula dalam terang, dan mengejarnya tiada henti, itulah arti kata bangkit. Setiap orang seharusnya kuat di dalam Tuhan, dengan cara tetap dalam keadaan semula untuk mencintai Tuhan dengan remuk hati, dan mengejar Tuhan tiada henti. Sesungguhnya itulah makna dari arti kata berjaga-jaga yang sering Anda dan saya baca, yang tidak pernah kita kritisi dan pedulikan. (Oh begitu dalam makna yang terkandung yang Tuhan katakan pada kita semua, andai saja Anda dan saya mau lebih menaruh perhatian yang serius untuk setiap teks Alkitab, pasti pemahaman Alkitab kita semua tidak dangkal seperti sekarang ini)

Paul Washer berkata seperti ini banyak orang yang berkata saya lemah, saya lemah. Saya bisa buktikan Anda tidaklah lemah. 2 minggu yang lalu apakah yang Anda lakukan? Apakah Anda mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh? Apakah Anda membaca Alkitab anda dengan serius? Anda tidaklah lemah. Anda hanya tidak sadar betapa lemahnya Anda, karena Anda merasa diri Anda kuat. Sebab 2 minggu yang lalu Anda tidak mencari Tuhan dengan begitu kuat, itu menyatakan bahwa Anda merasa diri Anda kuat. Seharusnya kelemahan mendorong Anda untuk mencari Tuhan. Saya rasa setiap orang kudus yang saleh mempunyai satu kesamaan, ialah mereka yang sudah menyadari betapa begitu lemah dirinya, sehingga ia harus mencari Tuhan dengan begitu rupa, untuk menutupi semua kelemahannya.

Jadi apa sih yang membuat seseorang jatuh dalam kegagalan?

Jawabannya ialah satu hal "RELASI"

Ketika seseorang membangun relasi yang baik dengan Tuhan, sulit bagi dia jatuh dalam kegagalan, tetapi di saat seseorang tidak membangun relasi dengan Tuhan sulit bagi dia untuk tidak gagal.

Billy Graham berkata kepada kita semua, maukah Anda mendisiplinkan tubuh dan pikiran kita sehingga tidak mempemalukan Dia?

Sumber:
hendrykornelius08.blogspot.com
Situs Anda:
hendrykornelius08.blogspot.com