Mengasihi Tuhan Melebihi Segalanya

Penulis : Sunanto

Lukas 14:26 "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku." Menurut saya, perkataan Yesus pada ayat ini merupakan pernyataan terkeras diantara pernyataan-pernyataan keras lainnya yang pernah Ia ucapkan. Yang dimaksud Yesus dengan membenci ini bukan dalam arti sebenarnya melainkan merupakan ungkapan kiasan. Maksud perkataan ini adalah apabila kita tidak mengasihi Yesus melebihi mengasihi orang tua, anak, saudara dan nyawa sendiri maka kita tidak dapat menjadi muridNya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku ( Mat 10:37 ). Untuk mengikut Yesus kita harus melepaskan dan menyerahkan semua hal yang kita kasihi termasuk juga nyawa kita.

[block:views=similarterms-block_1]

Yesus itu memang tokoh yang penuh kontroversial dan berbeda dengan kebanyakan tokoh yang pernah hidup di dunia ini. Biasanya seorang tokoh akan mencari pengikut sebanyak mungkin dengan cara merayu dan mengiming-imingi orang untuk mengikuti dia. Tetapi Yesus malah memberikan syarat yang sulit bagi orang yang ingin mengikutiNya. Bahkan Ia mengusir orang banyak yang mengikutiNya karena mereka mengikutiNya hanya untuk mendapatkan makanan ( berkat ). Seorang kaya bertanya kepadaNya hal apakah yang harus ia lakukan untuk memperoleh hidup yang kekal ? Orang kaya ini adalah orang yang taat melakukan segala perintah Allah ( hukum taurat ). Tapi Yesus berkata kepada orang kaya tersebut agar ia menjual semua hartanya dan membagikan kepada orang miskin, lalu kemudian baru mengikut Yesus. Yesus menuntut penyerahan total bagi setiap orang yang ingin menjadi muridNya.

Saya percaya salah satu penyebab mengapa saat ini begitu banyak terdapat orang Kristen suam-suam yang sangat tidak efektif bagi kerajaan Allah adalah karena mereka telah menerima injil yang tidak seutuhnya. Saat ini banyak penginjil/pengkotbah modern yang memberitakan injil murahan tanpa disertai tanggung jawab untuk memikul salib. Mereka merayu dan mendorong orang untuk mau percaya dan menerima Kristus tanpa mengajarkan konsekuensi yang harus diterima untuk menjadi murid Kristus. Malah sebaliknya mereka diajar tentang hal-hal indah dan enak yang akan diperoleh bila mereka mau menerima Kristus. Padahal dalam kenyataannya justru dalam mengikut Kristus, kita akan mengalami penderitaan dan kesulitan yang bisa jadi melebihi sebelum kita mengenalNya. Orang Kristen yang bertobat melalui injil murahan ( tanpa salib ) akan sulit bertahan saat menghadapi goncangan dan kesulitan hidup yang harus dihadapi sebagai murid Kristus. Itulah sebabnya mengapa ditemukan hanya sebagian kecil ( kurang dari 5 persen ) para petobat baru yang dihasilkan dari kebaktian kebangunan Rohani ( KKR ) yang dapat bertahan dan bertumbuh menjadi orang Kristen sejati.

Penginjil besar Charles Finney sering berkotbah selam empat atau lima hari sebelum memberikan sebuah panggilan mimbar ( altar call ). Finney bahkan menyuruh duduk kembali orang-orang yang sambil menangis maju ke mimbar selama ia berkotbah dan berkata " Tolong kembali ke tempat duduk anda sebab anda belum siap ". Itulah sebabnya pengijilannya begitu efektif sehingga 97 persen dari para petobat yang dihasilkannya menjadi pengikut Kristus sejati. Pertobatan bukanlah sekedar ungkapan emosi melainkan sebuah proses perubahan pikiran.

Mengapa saya menghubungkan tentang mengasihi Tuhan ( Kekristenan sejati ) dengan proses pertobatan ? Sebab bagaimana cara seseorang bertobat dan dilahirkan baru sangat menentukan kualitas rohaninya Secara ilmiah dan ilmu pengetahuan ditemukan bahwa para ibu yang dibius ( agar tidak merasakan sakit ) saat melahirkan bayi dengan metoda biuslah dan tariklah maka anak-anak yang dilahirkan akan lebih mudah tercandu obat-obat terlarang. Demikian juga secara rohani maka mutu pertobatan dan kelahiran baru seseorang sangat mempengaruhi kualitas kehidupan rohaninya. Seseorang yang mengalami pertobatan sejati melalui injil sejati biasanya akan tumbuh menjadi orang Kristen radikal yang mengasihi Tuhan. Sebaliknya seseorang yang bertobat melalui injil murahan yang penuh kemudahan akan menjadi orang Kristen suam-suam yang tidak akan bertahan menghadapi kesulitan dan badai kehidupan.

Tujuan saya menulis artikel ini bukan untuk melemahkan iman anda kepada Tuhan tetapi justru untuk menguatkannya. Saya berdoa melalui tulisan ini agar bagi anda yang belum mengalami pertobatan sejati bisa mengalami pertobatan tersebut sehingga anda bertumbuh menjadi orang Kristen sejati yang radikal dan mengasihi Tuhan melebihi segalanya. Saya percaya saat ini Roh Tuhan sedang dicurahkan dan bekerja di bangsa ini. Mari datanglah Roh Kudus dan bakar kami dengan api kekudusanMu !